3 tetes
BCB Inkubasi mikroskop
3 tetes Sediaan
darah apus
Sediaan basah
Tutup
1 tetes 2 tetes
dengan kaca mikroskop
larutan BCB darah
penutup
Pasca analitik
Nilai normal :
• Dewasa dan anak-anak : 0,2 – 2,0 %
• Bayi : 2 – 6 %
Perhitungan :
Faktor kesalahan Pra Analitik
Pengambilan sampel darah vena
• Menggunakan jarum dan spuit basah
• Menggunakan torniquet terlalu kuat dan lama, sehingga
menyebabkan hemokonsentrasi
• Terjadinya bekuan dalam spuit karena lambatnya bekerja
• Terjadinya bekuan dalam botol kerena darah tidak tercampur tepat
dengan antikoagulan
Faktor kesalahan Analitik
• Darah dengan cepat menggumpal atau mengering saat diteteskan
pada kaca objek
• Kurangnya pengalaman dan kesabaran praktikan
• Ketebalan darah apus mempengaruhi sel 19
• Lama waktu dalam pewarnaan juga dapat berpengaruh, karena daya
serap jaringan berbeda
• Cat yang tidak disaring akan membentuk endapan pada eritrosit
• Perubahan pH cat ke arah asam akan menyebabkan retikulum
berbentuk granula halus, sedangkan perubahan kearah alkali akan
menyebabkan retikulum berbentuk noktah
Faktor kesalahan Post Analitik
• Pengendapan cat pada eritrosit akan tampak seperti retikulosit,
sehingga kemungkinan terhitung sebagai retikulosit