Anda di halaman 1dari 15

FARMAKOTERAPI MUAL MUNTAH

ANGGOTA:
1) Ai Pelani Sarifah
2) Ai Nikmatissolehah
3) Alvin Muhamad F
4) Irna Darojatun. A
5) Yanuar Triera Timor
DEFINISI

APA ITU MUAL DAN


APA ITU MUNTAH ???
PATOFISIOLOGI
 Tahapan dalam emesis: nausea, retching, vomiting
• Nausea: desakan untuk muntah terkait dengan terhentinya pergerakan lambung
• Retching: gerakan otot abdomen dan toraks sebelum muntah
• Muntah: dipicu oleh impuls aferen di pusat muntah. Impuls diterima dari pusat sensorik, seperti
dari chemoreceptor trigger zone (CTZ), korteks serebral, dan aferen viseral dari faring dan
saluran cerna
 Ketika tereksitasi, impuls-impuls aferen dikumpulkan oleh pusat muntah, menghasilkan impuls-
impuls eferen menuju pusat salivasi, pusat pernapasan, dan otot faring, otot gastrointestinal, dan
otot abdomen, menyebabkan muntah.
KLASIFIKASI
 Mabuk darat
penyebabnya diperkirakan bahwa gesekan dalam kendaraan merangsang secara berlebihan.labirin
dibagian dalam telinga dan kemudian juga pusat muntah melalui CTZ atau dengan kata lain terjadi
khususnya menyangkut pertentangan antara mata dengan indera perasa yang sebenarnya harus bekerja
sama dengan organ keseimbangan (labirin) yang pada mabuk darat (jalan) memegang peranan esensial.
 Muntah kehamilan
jenis muntah ini biasanya terjadi antara minggu ke-6 dan ke-14 dari masa kehamilan akibat kenaikan
pesat dari HSG (Human Chorion Gonadtropin).Gejalanya pada umumnya tidak hebat dan hilang
dengan sendirinya maka sedapat mungkin jangan diobati,agar tidak mengganggu perkembangan janin.
 Muntah akibat sitostatika
Disebabkan langsung oleh rangsangan langsung CTZ stimulant dan retroperistaltik dan pelepasan
sitokronik di saluran lambung usus.
 Muntah akibat radioterapi dan pasca bedah
muntah post-operetif terjadi untuk sebagian besar bergantung dari anestetika yang digunakan dan
jenis pembedahan.yang digunakan terutama adalah zat-zat antagonis DA dan antagonis serotonin.
MANIFESTASI KLINIK/GEJALA

Muntah umumnya di dahului oleh rasa mual (nausea) dan mempunyai tanda
seperti:pucat,berkeringat,air liur berlebihan,tachycardia,pernafasan tidak teratur.
Rasa tidak nyaman,sakit kepala
Kompleks:berat badan menurun,demam,sakit perut.
Gejala muntah juga tergantung pada beratnya penyakit pasien mulai dari muntah ringan sampai
parah.
DIAGNOSIS

• Diagnosa seringkali dilakukan ketika dokter memeriksa sejarah medis penderita


dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan dari
informasi sejarah medis sebelumnya dan pemeriksaan fisik yang pernah
dilakukan, dan terkadang tidak ada tes lain yang dibutuhkan untuk membuat
diagnosa. Tes laboratorium dan x-ray dibutuhkan untuk mengetahui stabilitas
dari pasien. Sebagai contohnya, pasien yang keracunan makanan harus
melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur elektrolit dan zat kimia lain,
karena pasien mungkin kehilangan sejumlah sodium, potasium dan klorida dari
tubuh karena muntah dan diare yang terus terjadi.
TERAPI FARMAKOLOGI
Faktor pemilihan terapi:
 Gejala berasarkan etiologi
 Frekuensi,Duration dan Tingkat keparahan
 Kemampuan pasien pada penggunaan oral,injeksi atau transdermal
 Telah berhasil digunakan sebagai anti emetika sebelumnya.

Antasid:
Dapat diberikan dalam tunggal atau kombinasi.terutama yang mengandung magnesium hydroxide,aluminium
hydroxide,calcium carbonate,kerjanya:membantu menetralisasi asam lambung. dosis: untuk membantu memulihkan
mual dan muntah akut atau intermiten 15 to 30 mL dari single-or multiple-agent products.

Anthihistamin-anticholinergic drugs
Obat anti emetic dari kategori antihistamin –anticholinergic ini bekerja dengan mengganggu berbagai jalur aferen
visceral yang merangsang mual dan muntah di otak.efek samping:mengantuk,kebingungan,penglihatan kabur,mulut
kering,dan retensi urin,dan mungkin takikarida,terutama pada pasien usia lanjut.
TERAPI NON FARMAKOLOGI

• Pasien dengan keluhan ringan, mungkin berkaitan dengan konsumsi makanan dan minuman di
ajurkan untuk menghindari masuknyaa makanan.
• Intervensi non farmakologi di klasifikasikan sebagai intervensi perilaku termasuk relaksasi,
biofeedback, self-hypnosis, distraksi kognitif dan desensitisasi sistemik
• muntah psikogenik mungkin di atasi dengan intervensi psikologik
KASUS – KASUS MUAL MUNTAH

Kasus 1 Subyektif Obyektif


Lina (8th) mengalami sakit perut, mual, • Sakit perut • demam 38°C
muntah, tidak nafsu makan sejak kemarin. • Mual • SGOT 40 u/L
Pasien demam 38 ° C dan ibunya sudah • Muntah • SGPT 51 u/L
memberikan pct untuk anti demam. • Tidak nafsu makan
Menurut pengakuan pasien, beberapa hari
yang lalu pasien membeli makanan di
warung yang kurang bersih. Hasil Drug history
pemeriksaan lab menunjukan SGOT 51 u/L, • Paracetamol
SGPT 40 u/L.
TERAPI PENYELESAIAN
• Menurut gejala/tanda yang dialami oleh pasien,
 Ibubrofen (proris suspensi)
pasien tersbut mengalami penyakit hepatitis A,
Dosis : 2 sendok takar (200mg)
hepatitis ini dapat terjadi karna berhubungan
Aturan pakai : 3-4 kali sehari sesudah makan
dengan sanitasi dan higienis yang buruk dari
Alasan : untuk mengurangi gejala nyeri dan
kontaminasi mankanan dan minuman
demamnya.
• Penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya,
 Metoklorpramid (lexapram sirup)
karna dalam tubuh kita telah ada sistem imun
Dosis : anak-anak usia 5-14 tahun : ½ - 1 sendok teh
yang dapat melawan penyakit tersebut.
Aturan pakai : 3 kali sehari sebelum makan
• Pencegahan terpenting yaitu dengan menghindari
Alasan : untuk mengurangi gejala mual dan
pemaparan penyebaran HAV melalui teknik
muntahnya.
mncuci tangan yang baik serta praktik higienis
 Curcuma plus imuns sirup
personal yang baik.
Dosis : 6-12 tahun : 1 sendok the (5ml)
• Selama dalam keadaan sakit, pasien diberikan
Aturan pakai : 2 kali sehari sesudah makan
obat yang dapat mengobati gejala yang
Alasan : sebagai imunomodulator dan
ditimbulkan terlebih dahulu serta membangun
hepatoprotektor.
sistem imun yang ada dalam tubuh pasien yang
dilanjutkan dengan vaksinansi sehingga dapat
menguatkan proteksi antibodi.
KASUS – KASUS MUAL MUNTAH
Obyektif
Kasus 2 • SGOT 234 u/L,
Tn H (43th) periksa ke dokter dengan • SGPT 273 u/L ,
Subyektif
keluhan mual, muntah, demam 38ᵒC dan • bilirubin 1,9 mg/dl,
• Pasien mual
oleh dokter didiagnosis mengalami • albumin 3 g/dl , dan muntah
Hepatitis B. Pasien memiliki riwayat • demam 38ᵒC
hepatitis B setahun yang lalu. Berat badan • Pasien mengalami hepatitis B
pasien meningkat dalam 3 hari, mengalami setahun yang lalu.
jaundice, ikterik, dan terdapat spider • Berat badan pasien Patient History
angioma pada lehernya. Hasil pemeriksaan meningkat dalam 3 hari, -
lab didapatkan SGOT 234 u/L, SGPT 273 • mengalami jaundice, ikterik,
u/L, bilirubin 1,9 mg/dl, albumin 3 g/dl • terdapat spider angioma
pada lehernya
 Interferon (sebagai Anti virus)
TERAPI PENYELESAIAN Merk : betaferon
• Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh Dosis : 250 mcg (8 MIU)
virus hepatitis B (HBV) yang menginfeksi hati Aturan pakai : 3x seminggu selama 24-52 minggu
hominoidae, termasuk manusia, dan Alasan : karena memiliki 3 keuntungan yaitu AV, Anti
menyebabkan peradangan yang disebut hepatitis. proliferatif, dan Immunomodelator
Awalnya dikenal sebagai "serum hepatitis",  Curcuma
Sekitar sepertiga dari populasi dunia, lebih dari 2 Merk : Curcuma Curson heparviton
miliar orang, telah terinfeksi dengan virus Dosis : 200 mg
hepatitis B. Penularan virus hepatitis B hasil dari Aturan pakai : 1-2 tablet per hari
paparan infeksi darah atau cairan tubuh yang Alasan : sebagai Hepatoprotektor karena SGPT dan
mengandung darah. SGOT nya meningkat.
• Penyakit Hepatitis akut menyebabkan radang hati,  Ibuprofen (sebagai antipiretik)
muntah, penyakit kuning dan jarang kematian. Merk : bufect
Hepatitis B kronis pada akhirnya dapat Dosis : 100 mg/5 ml suspensi ; 200 mg/5 ml suspensi
menyebabkan sirosis hati dan kanker hati- forte
penyakit yg fatal dengan respon yang sangat Aturan pakai : diminum setelah makan 3-4 x sehari 2
lemah untuk kemoterapi saat ini. Infeksi dapat sendok the suspensi atau 1 sendok the suspensi
dicegah dengan vaksinasi. forte
Alasan : karena ES nya ke hepar lebih kecil
DAFTAR PUSTAKA

• Anonin. 2009. Informasi Spesialite Obat. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan


• Neal M.J. 2006. At Glance Farmakologi Medis Edisi V. Penerbit Erlangga.Jakarta.
• Wiseno Putri. 2010. Skripsi : Evaluasi Penggunaan Obat Tukak Peptik Pada Pasien
Tukak Peptik (Peptic Ulcer disease) Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi
Surakarta Tahun 2008. Surakarta: Fakultas Farmasi UMS
• Sukandar,E.Y dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFILinn

Anda mungkin juga menyukai