Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 1 :

1. Nabila Putri Yusni (1910413001)


2. Andriani Febriyanti (1910413009)
3. Ferly Suci Prisya (1910413022)
4. Tri Yupi Amirullah(1910 413024)
5. Gilang Perdana (1910413031)
• Kimia Farmasi adalah ilmu kimia yang mempelajari
bahan-bahan yang digunakan sebagai obat mencakup
struktur, modifikasi struktur, sifat kimia fisika obat
yang dapat digunakan untuk memahami dan
menjelaskan mekanisme kerja obat.
• Selain itu ilmu kimia farmasi juga menetapkan
hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis,
menghubungkan perilaku biodinamik melalui sifat
fisika dan reaktivitas kimia senyawa obat, serta
mempelajari identifikasi dan analisis obat-obatan baik
secara kualitatif maupun kuantitatif
Kimia Farmasi merupakan ilmu yang
berkaitan dengan beberapa bidang ilmu lain,
diantaranya:

Kimia
Organik

Biokimia
kimia organik yaitu ilmu yang mempelajari
senyawa karbon. Ada lebih dari 12 juta senyawa
organik. Mengapa karbon? karena karbon
memiliki kemampuan luar biasa untuk
membentuk ikatan dalam berbagai bentuk.
Kimia organik mempelajari tentang sifat, struktur,
mekanisme dan reaksi senyawa organik. Salah satu
bagian dari kimia organik yang sangat penting yaitu
bahasan mengenai gugus fungsi senyawa karbon.
Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang
merupakan ciri khas penentu sifat dari suatu golongan.
Contoh sediaan farmasi dari senyawa organik yang
memiliki gugus fungsi antara lain

1. asam karboksilat (asam asetil salisilat, asam salisilat),


2. gugus fenol (paracetamol, antalgin),
3. alkaloid xanthin (coffein, aminophyllin)
ASAM SALISILAT
 Asam salisilat merupakan
asam yang bersifat iritan
lokal, yang dapat
digunakan secara topikal.
Terdapat berbagai
turunan yang digunakan
sebagai obat luar, yang
terbagi atas 2 kelas, ester
dari asam salisilat dan
ester salisilat dari asam
organik. Di samping itu
digunakan pula garam
salisilat
 Aspirin (Asetosal)
adalah nama dagang
untuk jenis obat
turunan dari salisilat
yang sering digunakan
sebagai senyawa
analgesik (penahan rasa
sakit atau nyeri minor),
antipiretik (terhadap
demam), dan anti-
inflamasi (peradangan)
yang dikeluarkan oleh
Bayer.
Kemungkinan efek
samping:
• Mulas
• Mual
• Dering di telinga
• Ruam, gatal
• Sesak napas
PARACETAMOL
 Parasetamol atau
asetaminofen adalah obat
analgesik dan antipiretik
yang populer dan
digunakan untuk
melegakan sakit kepala,
sengal-sengal dan sakit
ringan, serta demam.
Digunakan dalam
sebagian besar resep obat
analgesik selesma dan flu.
Antalgin atau Levorphanol (nama
ANTALGIN generik) adalah salah satu obat
pengurang rasa sakit.
Antalgin juga dikenal sebagai
metampiron atau pun dipiron.
Antalgin berupa sebuk hablur
berwarna putih atau putih
kekuningan. Antalgin termasuk
pada derivat metasulfonat dari
amidopirin yang mudah larut
dalam air dan cepat diserap
kedalam tubuh. Ia bekerja secara
sentral pada otak untuk
menghlangkan nyeri, menurunkan
demam, dan menyembuhkan
rheumatik.
COFFEIN  Coffein atau lebih populernya
kafein, ialah senyawa alkaloid
xantina berbentuk kristal dan
berasa pahit yang bekerja
sebagai obat perangsang
psikoaktif dan diuretik ringan.
 Kafein merupakan obat
perangsang sistem pusat saraf
pada manusia dan dapat
mengusir rasa kantuk secara
sementara.
 Minuman yang mengandung
kafein, seperti kopi, teh, dan
minuman ringan, sangat
digemari. Kafein merupakan
zat psikoaktif yang paling
banyak dikonsumsi di dunia.
AMINOPHYLLIN
 Aminofilin adalah obat
yang digunakan untuk
mengobati berbagai
gangguan pernapasan,
seperti asma, penyakit
paru obstruktif kronis,
bronkitis, dan emfisema.
Obat ini terkadang juga
digunakan untuk
menangani gangguan
pernapasan pada bayi
yang lahir prematur.
Merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari
struktur kimia, zat-zat kimia, reaksi kimia dan
interaksi zat-zat yang terdapat di dalam makhluk
hidup.
Misalnya;
 denaturasi protein,

 reaksi enzimatik
Fase
Perombakan
Fase Konjugasi
Adalah fase untuk membuat senyawa obat
menjadi lebih polar dan mudah diekskresikan
dengan cara memasukan gugus baru kedalam
molekul obat atau gugus fungsional yang ada.
Fase perombakan dapat berupa proses oksidasi,
reduksi, atau hidrolisis.
Contoh reaksi oksidasi : reaksi oksidasi asetanilid menjadi
asetaminofen

Gambar 1.1. Reaksi oksidasi asetanilid menjadi asetaminofen

Contoh reaksi reduksi : reaksi reduksi kloramfenikol


menjadi arilamin

Gambar 1.2. Reaksi reduksi kloramfenikol menjadi arilamin


Contoh reaksi hidrolisis : reaksi hidrolisis prokain menjadi asan
para-amino-benzoat

Gambar 1.3. Reaksi hidrolisis prokain menjadi asam para-amino-


benzoat
Adalah fase untuk melindungi gugus fungsi
suatu obat atau metabolit obat dengan gugus
baru seperti glukuronat, sulfat, dan asam amino
yang diperoleh dari fase perombakan.
Konjugasi dapat juga terjadi melalui reaksi
metilasi, seperti N-metilasi, Ometilasi, dan S-
metilasi.
Contoh reaksi-reaksi pada fase konjugasi :
Reaksi konjugasi glukoronat

Gambar 1.3. Reaksi konjugasi salisilamid menjadi salisilamid


glukoronat Reaksi metilasi

Gambar 1.4. Reaksi metilasi tiourasil menjadi metiltiourasil

Anda mungkin juga menyukai