1. Defek Septum Atrium (ASD, Atrial Septal Defect) adalah suatu lubang pada
dinding (septum) yang memisahkan jantung bagian atas (atrium kiri dan atrium
kanan).
2. VSD (ventrikuler Septal Defek) adalah suatu keadaan dimana ventrikel tidak
terbentuk secara sempurna sehingga pembukaan antara ventrikel kiri dan kanan
terganggu, akibat darah dari bilik kiri mengalir kebilik kanan pada saat systole.
3. Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah
lahir, yang menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan
lebih tinggi) ke dalam arteri pulmoner (tekanan lebih rendah).
ETIOLOGI ASD, VSD DAN PDA
• Faktor Prenatal :
1. Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella.
2. Ibu alkoholisme.
3. Umur ibu lebih dari 40 tahun.
4. Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang memerlukan insulin.
5. Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.
• Faktor Genetik :
1. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
2. Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
3. Kelainan kromosom seperti Sindrom Down.
4. Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
ASD
Darah artenal dari atrium kiri dapat masuk ke atrium kanan melalui defek sekat ini. Aliran
ini tidak deras karena perbedaan tekanan pada atrium kiri dan kanan tidak begitu besar
(tekanan pada atrium kiri 6 mmHg sedang pada atrium kanan 5 mmHg). Adanya aliran
darah menyebabkan penambahan beban pada ventrikel kanan, arteri pulmonalis, kapiler
paru-paru dan atrium kiri. Bila shunt besar, maka volume darah yang melalui arteri
pulmonalis dapat 3-5 kali dari darah yang melalui aorta.
Dengan bertambahnya volume aliran darah pada ventrikel kanan dan arteri pulmonalis.
Maka tekanan pada alat–alat tersebut naik., dengan adanya kenaikan tekanan, maka
tahanan katup arteri pulmonalis naik, sehingga adanya perbedaan tekanan sekitar 15 -25
mmHg. Akibat adanya perbedaan tekanan ini, timbul suatu bising sistolik ( jadi bising sistolik
pada ASD merupakan bising dari stenosis relative katup pulmonal ).
WOC ASD
• Foto toraks
• Elektrokardiografi
• Ekokardiografi
• Katerisasi jantung
PENATALAKSANAAN MEDIS ASD
• Pembedahan
• Penutupan Defek Sekat Atrium dengan kateter
• Terapi intervensi non bedah
KOMPLIKASI ASD
1. Hipertensi pulmonal
2. Disretmia atrium
3. Insufiensi trikuspidal atau mital
4. Gagal jantung
ASKEP TEORI ASD
• VSD kecil.
Bunyi jantung biasanya normal, dapat ditemukan bising sistolik dini pendek yang
mungkin didahului early systolic clik. Ditemukan pula bising pansistolik yang biasanya
keras disertai getaran bising dengan pungtum maksimum di sela iga III-IV garis
parasternal kiri dan menjalar ke sepanjang sternum kiri, bahkan ke seluruh
prekordium.
• VSD sedang
Gejala timbul pada masa bayi berupa sesak napas saat minum atau memerlukan
waktu lebih lama/tidak mampu menyelesaikan makan dan minum, kenaikan berat
badan tidak memuaskan, dan sering menderita infeksi paru yang lama sembuhnya.
Infeksi paru ini dapat mendahului terjadinya gagal jantung yang mungkin terjadi pada
umur 3 bulan. Bayi tampak kurus dengan dipsnea, takhipnea dan retraksi.
• VSD besar
Gejala dapat timbul pada masa neonatus. Pada minggu I sampai III dapat terjadi
pirau dari kiri ke kanan yang bermakna dan sering menimbulkan dipsnea. Gagal
jantung biasanya timbul setelah minggu VI, sering didahului infeksi saluran napas
bawah. Bayi sesak napas saat beristirahat, kadang tampak sianosis karena
kekurangan oksigen akibat gangguan pernapasan.
PEMERIKSAAN VSD
• EKG
• Echocardiografi
PENATALAKSANAAN VSD
• Pembedahan
• NonPembedahan : menutup defek dengan alat melalui
kateterisasi jantung
KOMPLIKASI VSD
• Aneurisma
• Resiko endokarditis infektif
• Infeksi pernafasan
• Gagal jantung kongestif
• Hipertensi pulmonal
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI VSD
• EKG
• FOTO THORAKS
PENATALAKSANAAN PDA
• Endokarditis
• Obtruksi pembuluh darah pulmonal
• Kardiomegali
• CHF terjadi akibat masalah tekanan darah tinggi pulmonal yang kronik
• Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur)
• Enterokolitis nekrosis
• Gangguan paru yang terjadi bersamaan (misanya sindrom gawat napas atau displasia
bronkopulmoner)
• Perdarahan gastrointestinal, penurunan jumlah trombosit
• Hiperkalemia (penurunan keluaran urine)
• Aritmia
• Gagal tumbuh
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI PDA