AV BLOK
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Av Blok
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan penyusun mengharapkan
adanya kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun.
STUDI KASUS :
Patofisiologi
Blok jantung adalah perlambatan atau pemutusan hantaran impuls antara atrium
dan venrikel.Impuls jantung biasanya menyebar mulai dari nodus sinus,mengikuti jalur
internodal menuju nodus AV dan ventrikel dalam 0,20 detik (interval PR
normal):depolarisasi terjadi dalam waktu 0,01 detik (lama QRS komplek).Terdapat tiga
bentuk blok jantung yang berturut-turut makin progresif. Pada blok jantung derajat-
derajat satu semua impuls dihantarkan melalui sambungan AV ,tetapi waktu hantaran
memanjang. Pada blok jantung derajat dua,sebagian impuls dihantarkan ke ventrikel
tetapi beberapa impuls lainnya dihambat. Terdapat dua jenis blok jantung derajat dua ,
yaitu Wnckebach (mobitz I) ditandai dengan siklus berulang waktu penghantaran AV ang
memanjang progresif,yang mencapai puncaknya bila denyut tidak dihantarkan. Jenis
kedua (mobitz II) merupakan penghantaran sebagian impuls dengan waktu hantaran AV
yang tetap dan impuls yang lain tidak dihantarkan. Pada blok jantung derajat tiga, tidak
ada impuls yang dihantarkan ke ventrikel,terjadi henti jantung,kecuali bila escape
pacemaker dari ventrikel ataupun sambungan atrioventrikuler mulai berfungsi. Blok
berkas cabang adalah terputusnya hantaran berkas cabang yang memperpanjang waktu
depolarisasi hingga lebih dari 0,01 detik.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis akan ditentukan berdasarkan derajat dari blok AV
1. Blok AV derajat I
Blok derajat pertama tidak ada konsekuensi hemodinamik pada pasien tetapi harus
dilihat sebagai indikator terjadinya gangguan sistem konduksi AV. Kondisi ini dapat
berkembang menjadi blok AV derajat kedua atau ketiga,irama teratur,umumnya
normal antara 60-100 denyut per/menit, gelombang P normal ,interval PR
memanjang,lebih dari 0,20 detik,gelombang QRS komplek normal.
2. Blok AV derajat II mobitz I
Klien yang menunjukkan gejala pada blok AV derajat kedua karena frekuensi
ventrikel biasanya adekuat. Seringkali ini terjadi sementara dan bila berlanjut ke blok
derajat ketiga, pacu jantung pertemuan (junctional) pada frekuensi 40-60
denyut/menit biasanya akan mengambil alih pacu ventrikel, irama tidak teratur,
frekuensi normal atau kurang dari 60 denyut permenit, gelombang P normal tetapi
ada satu gelombang P yang tidak diikuti komplek QRS, interval PR makin lama
makin panjang sampai ada gelombang P yang tidak diikuti komplek QRS,kemudian
siklus diulang kembali. Gelombang QRS normal (0,06-0,12 detik).
3. Blok AV derajat II mobitz II
Blok Mobitz II secara potensial lebih berbahaya daripada mobitz I. Ini sering terjadi
secara permanen, dapat memburuk dengan cepat menjadi blok jantung derajat tiga
dengan respon ventrikel yang lambat 20-40 denyut permenit.Irama umumnya tidak
teratur ,frekuensi lambat kurang dari 60 denyut permenit .Gelombang P normal tetapi
ada satu atau lebih yang tidak diikuti komplek QRS interval PR normal atau
memanjang secara konstan.Komplek QRS normal.
4. Blok AV derajat III (komplit)
Blok jantung komplit kurang ditoleransi bila pelepasan irama berasal dari
ventrikel,biasanya lambat dan tidak dipercaya . Klien dapat tetap asimtomatik bila
pelepasan irama mendukung curah jantung normal. Irama teratur ,frekuensi kurang
dari 60 denyut permenit, gelombang P normal , tetapi gelombang P dan gelombang
QRS berdiri sendiri-sendiri sehingga gelombang P kadang iikuti gel QRS kadang
tidak interval PR berubah-ubah . Komplek QRS normal atau memanjang lebih dari
0,12 detik.
Prosedur Diagnostik
1. EKG pada EKG ditemukan adanya Blok AV sesuai dengan derajatnya
2. Foto dada dapat ditunjukkan adanya pembesaran bayangan jantung sehubungan
dengan disfungsi ventrikel dan katup
3. Elektrolit peningkatan atau penurunan kalium ,kalsium dan magnesium dapat
menyebabkan disritmia
Algoritme Penatalaksanaan