Anda di halaman 1dari 12

LIPID

KELOMPOK 5
☻ Andi Hasri Ainun (18.01.117)
☻ Andi Yuri Arindi
(18.01.134)
☻ Melda Paputungan (18.01146)
☻ Fitri Ramadani (18.01.158)
☻ Fara Humaira L. (18.01.121)
☻ Trifena Tirza P. (18.01.151)
☻ Noval I J Tehupelasury (18.01.157)
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik
yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam
yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut
organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.
Pelarut organik yang LIPID
dimaksud adalah pelarut organik
nonpolar, seperti benzen, pentana,dietil eter,dan
karbon tetraklorida.Dengan pelarut-pelarut tersebut
lipid dapat diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan
ataupun hewan.
Sifat-sifat lipid

a. Lipid tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik
(benzena, eter, aseton, kloroform, dan karbontetraklorida)
b. Lipid mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen. Beberapa jenis
lipid juga mengandung nitrogen dan fosfor
c. Hidrolisis dari lipid akan menghasilkan asam lemak yang berperan pada
metabolisme tumbuhan dan hewan.
d. Lipid tidak mempunyai satuan yang berulang, berbeda dengan karbohidrat
dan protein.
Jenis-jenis lipid
Lipid digolongkan berdasarkan hasil hidrolisisnya menjadi :
a. Lipid sederhana
Minyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. Lemak dan minyak terdiri
dari trigliserida campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai
panjang.
b. Lipid majemuk
Lipid majemuk jika dihidrolisis akan menghasilkan gliserol , asam lemak dan zat lain. Secara
umum lipida kompleks dikelompokkan menjadi dua, yaitu fosfolipid dan glikolipid.
c. Sterol
Sterol sering ditemukan bersama-sama dengan lemak. Sterol dapat dipisahkan dari lemak
setelah penyabunan. Persenyawaan sterol yang terdapat dalam minyak terdiri dari
kolesterol dan fitosterol.
Metode Percobaan
• Tes akrolein
• Tes Kolorimetri
• Tes kelarutan lemak
• Tes reaksi
penyabunan dan
sifat-sifat asam
lemak
Prinsip Percobaan
• Uji Kolorimetri untuk mengidentifikasi kandungan gliserol pada beberapa sampel dan penambahan pereaksi
tertentu dan dipanaskan sehingga terbentuk warna hijau zambrut yang menandakan sampel mengandung
gliserol
• Uji Akrolein untuk mengidentifikasi kandungan senyawa gliserol pada beberapa sampel dengan penambahan
KH𝑆𝑂4 lalu dipanaskan hingga timbul bau yang khas yaitu bau tengik yang menandakan sampel mengandung gliserol.
• Uji Kelarutan Lemak Untuk mengidentifikasi apakah lemak dapat larut dalam perlarut polar atau pelarut non
polar
• Uji Reaksi Penyabunan Dan Sifat-Sifat Asam Lemak Untuk menentukan adanya saponin dalam suatu
bahan dengan terbentuknya sabun (busa) bila lipid dipanaskan dalam alkali, asam lemak dan gliserol akan
terlepas. Alkali berikatan dengan ester, dengan lemak membentuk sabun yang berbusa bila dikocok dengan air.
Tabel Hasil Pengamatan
Tes akrolein
Uji kolorimetri
SAMPEL PENAMBAHAN 0,5 g PENGAMATAN
KHSO4 SAMPEL PENGAMATAN
1. Minyak Goreng Coklat Tua (-)
1. Minyak Goreng Pemanasan Berbau Tengik
2. Minyak Zaitun Ungu Tua (-)
2. Minyak Zaitun Berbau Tengik 3. Keju Hitam (-)
4. Margarin Merah Kecoklatan (-)
3. Mentega Tidak Berbau

4. Minyak Goreng Pemanasan Tidak Berbau


5, Minyak Zaitun Berbau

6. Mentega Tidak Berbau

Uji kelarutan protein Uji reaksi penyabunan


SAMPEL ETER BENSIN H2O NaOH Alkohol SAMPEL NaOH 1 N Alkohol HCL 1 N
1. Minyak (+) berbusa Tidak (+) tidak
1. Minyak Agak Sukar Larut Tidak Larut Tidak Tidak Larut
Goreng berbusa berbusa
Goreng Larut Larut
2. Minyak Agak Sukar Larut Tidak Larut Tidak Larut 2. Minyak (+) berbusa Tidak (+) tidak
Zaitun Larut Larut Zaitun berbusa berbusa
3. Keju Larut Tidak Larut Agak Sukar Sukar Sukar Larut 3. Margarin (+) berbusa Tidak (+) tidak
Larut Larut berbusa berbusa
4. Margarin Tidak Larut Larut Agak Sukar Agak Tidak Larut
Larut Sukar
Larut
Faktor-faktor kesalahan saat
praktikum

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hasil


praktikum menjadi negatif ialah penggunaan pereaksi
yang tidak sesuai dengan pereaksi yang seharusnya
digunakan serta dapat dipengaruhi oleh kemurnian
bahan yang digunakan
KESIMPULAN
Adapun yang dapat disimpulkan yaitu bahwa uji lipid/lemak dapat
dilakukan dengan cara diantaranya yaitu uji akrolein, uji kolorimetri,
pemeriksaan kelarutan lemak dan uji reaksi penyabunan. Pada uji
akrolein sampel positif mengandung lemak dan gliserol yang ditandai
dengan adanya bau menyengat. Pada uji klorimetri positif mengandung
lipid atau lemak ditandai dengan warna hijau zamrud. Pada uji
pemeriksaan kelarutan lemak ditandai dengan tidak saling bercampur
apabila ditambahkan dengan pelarut polar. Dan pada uji penyabunan
positif mengandung lipid/lemak ditandai dengan terbentuknya busa.
Tes akrolein

Uji kelarutan lipid

Uji reaksi penyabunan

Tes kolorimetri
Thank You

Anda mungkin juga menyukai