3. Uji Lieberman-Burchad
Tabel Hasil Pegamatan:
Lemak yang Digunakan Warna Awal Lemak Warna yang Terbentuk
yang Digunakan Setelah Ditambahkan
CH3COOH dan H2SO4
Berubah warna menjadi
kuning
Uji Akrolein
Pada uji ini disediakan 3 tabung. Dimana pada tabung 1 dimasukan olive oil,
pada tabung 2 dimasukan gliserol, dan pada tabung 3 dimasukan asam palmitat.
Lalu kedalam masing-masing tabung tersebut dimasukan sejumlah KHSO4 dengan
perbandingan sama pada setiap terhadap setiap tabung. Penambahan KHSO4 ini
berperan sebagai senyawa pendehidrasi untuk menarik molekul air dari gliserol
seperti teori yang disampaikan Anwar (1994). Hasil yang didapatkan praktikan
adalah bahwa tabung 1 dan tabung 2 memiliki sedikit bau tetapi tidak menyengat,
dan tabung ke 3 memiliki bau yang menyengat. Hasil yang didapatkan ini tidak
sesuai literatur, karena menurut literatur hanya gliserol dalam bentuk bebas atau
yang terikat berupa senyawa yang akan membentuk akrolein, sedangkan asam-
asam lemak tidak (Anwar, 1994). Jadi berdasarkan literatur uji akrolein harusnya
positif terhadap gliserol atau yang memiliki bau menyengat adalah harusnya tabung
2 yang berisi gliserol dan KHSO4. Kesalahan ini bisa disebabkan karena tidak
samanya perbandingan antara KHSO4 dengan senyawa yang diujikan, kurang
telitinya praktikan pada saat mencium senyawa sehingga bau menyengat yang
tercium pada tabung 3 itu bukan akrolein tapi bau asam.
Uji Lieberman-Burchad