Anda di halaman 1dari 28

TEKNIK PEMBERIAN

ANESTESI
DR. DESY JANUARRIFIANTO,SP.AN
ANESTESIOLOGI

• “anestesi” (an= tidak dan aestesi= rasa)

• Ilmu Anestesi adalah cabang ilmu kedokteran


yang mempelajari semua tatalaksana dan usaha
untuk menghilangkan kesadaran, rasa sakit dan
tersupresinya refleks-refleks tubuh.

• Anestesiologi merupakan gabungan antara


“science” dan “art”, dengan fisiologi dan
farmakologi sebagai basis ilmiahnya.
+
SEJARAH ANESTESIA
1. William TG Morton,
dokter gigi (1819-1868):
menghilangkan rasa nyeri di
depan umum pertama kali,
menggunakan ETHER ( 1864).

2. Gardner G. Colton
(1814-1898): N2O pertama kali
untuk pencabutan gigi.

3. John Snow (1813-1858) :


Kloroform utk membantu
persalinan ratu Victoria. Snow
memperkenalkan konsep MAC (
minimum alveolar
concentration)
KOMPONEN ANESTESIA UMUM

“Trias Anestesia” yaitu Hipnosis, Analgesia dan


Relaksasi.

Saat ini ketiga komponen tsb meluas mencakup :


• Hipnosis ( hilangnya kesadaran)
• Analgesia (hilangnya rasa sakit)
• Relaksasi otot, memudahkan prosedur
pembedahan dan memfasilitasi intubasi trakea
• Arefleksia ( hilangnya refleks tubuh, memungkinkan
imobilisasi pasien)
• Amnesia ( hilangnya memori pasien selama
menjalani prosedur)
TAHAPAN ANESTESIA

1. Evaluasi pra-anestesia

2. Persiapan pra-anestesia

3. Anestesia:
• Induksi
• Pemeliharaan
• Pemulihan

4. Pasca-anestesia
OBAT ANESTESIA
Obat Premedikasi
• Antikholinergik : SA
• Sedatif: Benzodiazepin (Diazepam, Midazolam)
• Analgetik Narkotik: Morfin, Petidin, Fentanil, Sufentanil

Anestestetika Intravena
• Thiopentone/ Penthotal, Etomidat, Diazepam,
Midazolam, Propofol

Anestetika Inhalasi
• Derivat Hidrokarbon: Halothane, Kloroform
• Derivat Eter: Dietil eter, Metoxiflurane, Enflurane,
Isoflurane, Desflurane, Sevoflurane
OBAT ANESTESIA
Anestetika Lokal
• Derivat Ester: Kokain, Prokain, Klorprokain.
• Derivat Amide: Lidokain, Mepivakain,
Bupivakain, Etidokain, Ropivakain

Obat Pelumpuh Otot


• Gol. Depolarisasi: Suksinil kholin
• Gol. Non Depolarisasi: Pankuronium,
Vecuronium, Atracurium, Rocuronium

Antagonis Pelumpuh Otot Gol Non


Depolarisasi
• Neostigmin Sulfat atau Prostigmin
MONITORING ANESTESIA

Standar Pemantauan
Tanda Vital selama
prosedur anestesia :
① Oksimeter denyut
② Pengukur tekanan darah
invasif atau non invasif
③ Elektrokardiografi
kontinyu
④ Kapnograf ( jika
menggunakan LMA atau
ETT)
⑤ Anesthetic gas monitor (
bila menggunakan
anestesi inhalasi)
JENIS-JENIS ANESTESIA
• Anestesia umum
• Intravena
• Inhalasi
• Anestesia regional
• Spinal
• Epidural
• Combined spinal epidural (CSE)
• Kaudal
• Blok pleksus saraf dan perifer
ANESTESIA UMUM
CEK KEDALAMAN ETT

• Berikan ventilasi :
• lihat pergerakan dinding dada
• Dengarkan suara nafas pada dada dan epigastrium
• Bandingkan kesimetrisan suara nafas kanan dan kiri.

• Tandai nomor kedalaman ETT, dan fiksasi ETT


KALAU BEGINI???
ATAU BEGINI..??
SETELAH GAGAL INSERSI ETT
KOMPLIKASI

• Trauma langsung pd bibir, gigi, gusi


• Trauma pada jalan nafas  serak,
nyeri menelan, nyeri tenggorok.
• Fraktur/subluksasi vertebra servikal
• Infeksi
• Ruptur trakea
• Obstruksi tube
• Edema pita suara
• Paralisis pita suara
INTUBASI TRACHEA
JUGA MEMBAWA RISIKO BESAR

• Hipoksia karena spasme pita suara


• Tekanan darah naik
• Aritmia, bradikardia sampai asistole
• Tekanan Intrakranial naik
• Gerak leher memperberat cedera servikal

Idealnya, intubasi dibantu obat anestesia dan obat


pelumpuh otot (harus tenaga ahli)
PERTIMBANGKAN
CRICOTHYROIDOTOMY

• Jika intubasi gagal padahal jalan nafas


masih tersumbat

• Pasien tidak dapat diberi nafas buatan


dari atas (mulut hidung)
TUBE naso-pharyngeal

Plica
vocalis Cricothyroidotomy

BASIS CRANII
atap nasopharynx
tulang tipis mudah patah

Airway_A_agt06 21
Crico-thyroido-tomy

Jalur darurat untuk


oksigenasi.
Bertahan 10 menit karena
tidak dapat membuang
CO2

Airway_A_agt06 22
ANESTESIA REGIONAL
BLOK PLEKSUS SARAF DAN PERIFER

Anda mungkin juga menyukai