Anda di halaman 1dari 14

Alat Bukti

Dibawah Tangan
Apa Itu Pembuktian
• Sebelum masuk kedalam pembuktian dibawah tangan,
haruslah terlebih dahulu mengetahui apa itu pembuktian.
• Yang dimaksud dengan membuktikan adalah proses
meyakinkan hakim tentang kebenaran-kebenaran dalil-
dalil dalam suatu persengketaan .
Dengan demikian dapat disimpulkan pembuktian diperlukan
pada saat telah terjadinya sengketa dimuka hakim atau
pengadilan
Mengapa pembuktian penting ??
• Pembuktian sangatlah penting jika terjadi sengketa antara
yang satu dengan yang lain, misalkan perkara sengketa
jual beli tanah ,setiap pihak yang mendalilkan tentang
kebeneran kepemilikan hak atas tanah pada saat sengketa
tersebut haruslah membuktikan dengan membawa
alatbukti .
Hal-hal yang tidak perlu
dibuktikan
• Hal-hal yang perlu dibuktikan hanyalah hal-hal yang
menjadi perselisihan yaitu segala apasaja yang diajukan
oleh pihak yang satu tetapi dibantah oleh pihak yang
satunya lagi.
• Tetapi apabila terjadi sengketa dan pihak satu
mendalilkan suatu hal dan dari pihak yang yang lain tidak
menyangkal dan mengakui maka tidak perlu dilakukan
pembuktian
• Didalam perdata sikap tidak menyangkal dipersamakan
dengan mengakui.
• Adalagi hal-hal yang tidak memerlukan pembuktian yaitu
segala hal yang dapat dianggap diketahui oleh umum (fakta-
fakta notoir )
Dengan adanya peradilan tingkat pertama,tingkat banding
dan tingkat kasasi, perlu diketahui bahwa masalah
pembuktian (“fakta”) berakhir dalam pemeriksaan tingkat
banding.
Karna pemeriksaan tingkat kasasi hanya mengenai soal
penerapan hukum saja
Pembagian beban pembuktian
• Adanay keadaan memaksa harus dibuktikan oleh pihak
debitur ( pasal 1244 KUHPer)
• Siapa yang menuntut penggantian kerugian yang disebabkan
suatu perbuatan melanggar hukum ,harus membuktikan
adanya keselahan ( pasal 1365 KUHPer)
• Siapa yang menunjukan tiga kuitansi yang terakhir, dianggap
telah membayar semua cicilan ( pasal 1394 KUHPer)
• Barangsiapa menguasai suatu barang bergerak,dianggap
sebagai pemilik (pasal 1977 ayat 1 KUHPer)
Alat bukti dalam perdata
• Alat bukti dalam perdata sesuai dengan pasal 164 (H.I.R)
serta pasal 1886 KUHPer yaitu : 1. alat bukti surat
2. alat bukti saksi
3. alat bukti persangkaan
4. alat bukti pengakuan
5. alat bukti sumpah
• Dalam hal diatas mengenai alat bukti kita dapat mengetahui
urutan alat bukti
Dalam urutan pertama alat bukti surat adalah alat bukti yang
utama.
Alat bukti surat dibagi menjadi dua yaitu alat bukti dibawah
tangan dan alat bukti otentik
Alat bukti dibawah tangan
• Sekarang ini kita akan membahas lebih dalam mengenai
alat bukti dibawah tangan
Akta dibawah tangan (1869)
• Bentuk : tidaklah formal
• Dibuat dan ditanda tangani oleh parapihal
• Mempunyai kekuatan alat yang sempurna sebagai alat
bukti ketika diakui oleh oleh para pihak penandatangan
• Dalam akta di bawah tangan pihak yang membawa bukti
dibawah tangan dan terjadi persangkalan, maka yang
harus membuktian adalah pihak yang membawa bukti
dibawah tangan tersebut
• Akta dibawah tanganpun dapat di tingkatkan kekuatan
pembuktiannya sesuai dengan akta otentik
Cara nya adalah : 1. dibuat dengan cara yang memenuhi
persyaratan sebagai akta otenti
2.dilakukan legalisasi / dimintakan legalitas
KPD pejabat umum, sesuai dengan materi dan kepentingannya
notaris,ketua pengadilan,walilota ,bupati,camat
Setelah legalisasi akta dibawah
tangan
• 1. setelah adanya legalisasi maka tidak dimungkinkan lagi
adanya penyangkalan
• Nama akta tersebut walau telah dilegalisasi tetaplah akta
dibawah tangan hanya kekuatannya saja yang
ditingkatkan
Pembuatan akta dibawah tangan
dibuat dan ditanda tangani
• Oleh seseorang saja ( secara sepihak) : surat
pernyataan ,surat persetujuan,surat penunjukan, surat
pengakuan,dsb
• Oleh pihak-pihak : jual beli,sewa menyewa, pinjam
meminjam ,dsb
Perikatan yang diharus dibuat secara tertulis ,
(“boleh” dengan akta dibawah tangan)ialah :

• Perjanjian perdamaian (ps. 1851 )


• Perjanjian pembayaran (ps.1610 )

Anda mungkin juga menyukai