Anda di halaman 1dari 35

Hydrate Formation &

Inhibition
P. B. Ebelarastra
Mega Lailatus Syufa
Anis Purwati
Ribka Rumitang
M. Irfan Nurhuda Ritonga
Indri Audia Nabilah
Rahmadihan Aqshamullah
OUTLINE
01
Intro/ Studi Kasus/Masalah
Pengantar
02

04
Teknologi
Kesimpulan
03

2
Apa Itu Hidrat (Hydrate)?

• Hydrate merupakan suatu material


berbentuk kristal dimana molekul air
membentuk struktur seperti kurungan
(clathrate) sehingga memiliki rongga yang
dapat terisi oleh molekul gas.
• Hydrate timbul karena reaksi antara gas
alam dan air

• Bentuk : padat atau semi padat seperti


kristal es

3
Bagaimana hidrat dapat terbentuk?
Pada saat production stream
meninggalkan reservoir,
Pada produksi gas, jaringan Sebagian uap air akan
mengalir melalui well head, dan
pipa digunakan sebagai alat mengembun karena proses
menuju separator atau
transportasi dalam pendinginan, dan sebagian uap
peralatan lain, gas akan
menyalurkan gas hasil produksi lainnya tetap tinggal dalam gas
mengeluarkan panas dan uap
air dalam gas akan berkurang

Uap yang masih tertinggal di


dalam gas dapat membentuk Pembentukan Hydrate terjadi
Hydrate bila: karena perubahan tekanan
-Terdapat air bebas (freewater) yang ikut menyebabkan
-kondisi operasi gas berada penurunan suhu pada jaringan
dalam daerah pembentukan operasi yang dilalui oleh fluida
gas hydrate

4
Skema pembentukan Hidrat(Hydrate)
Pengaruh Tekanan & Temperatur
pada Pembentukan Hidrat
• Tekanan berpengaruh pada temperatur operasi produksi. Semakin tinggi
tekanan operasi produksi maka temperatur akan semakin tinggi pula dan juga
sebaliknya.
• Pada temperatur yang relatif rendah, molekul air cenderung berkumpul
membentuk suatu rongga yang di ikat oleh ikatan hydrogen antar molekul air.
• Rongga tersebut terbentuk dan luruh karena tidak stabil. Melalui ikatan Van
der waals, molekul tamu masuk kedalam rongga tersebut dan terbentuklah
hydrate.

6
Kurva Pembentukan Hidrat
Daerah sebelah kanan:
Ketika tekanan dan
temperatur berada di daerah
ini, air dan gas tidak akan
membentuk hydrate.

Daerah sebelah kiri: Ketika


tekanan & temperatur
berada di daerah ini, air
dan gas mulai
membentuk hydrate.
Studi Kasus/
Masalah
Studi Kasus
Pilihan tansportasi gas bumi (natural gas) :

Long pipelines transport

Liquefied Natural Gas (LNG)

Compressed Natural Gas (CNG)

9
• Hydrate dapat terbentuk pada tekanan
rendah dan temperatur rendah karena
adanya gaya Van der Waals yang lemah dan
sifat ikatan antara hidrogen dan air.
• Khusunya untuk gas etana :
 Pada 1 MPa (145 psi), gas etana dapat
membentuk gas hidrat pada suhu di
bawah 4° C (39 ° F) sedangkan, pada 3
MPa, (435 psi) dapat dengan mudah
membentuk hidrat pada suhu di bawah
14°C (57 ° F) )
• Jalur transportasi pipa gas bawah laut
seringkali memiliki kondisi yang cocok secara
termodinamik untuk fpembentukan hydrate.

10
Potensi Masalah

1 2
Kerusakan akibat penyumbatan yang
Memblokir jaringan pipa
tidak segera ditangani

Peningkatan biaya 3 4 Korosi pada bagian dalam pipa

11
Korosi

Korosi akan menyebabkan degradasi


material secara bertahap dan penurunan
integritas pipa. Pipa akan mulai bocor
dan/atau mungkin mengalami fullbore
rupture (FBR)

12
Case study : Tommelitan-
Gamma Field

Tahun 1994, Statoil sengaja membuat 8


hydrate plugs secara seri pada 6-in service
line.

13
Case study : Tommelitan-
Gamma Field
• Terdapat sangat kecil condensate holdup
dan water holdup saat steady state.

• Saat 8 kali test, hydrate plugs selalu


terjadi pada spikes kedua dan ketiga dari
wellhead. Dimana pipa sudah memasuki
tekanan hydrate dan ada akumulasi air
yang cukup untuk membentuk hidrat.

14
TEKNOLOGI
Pencegahan dan Penanggulangan
Hydrate

1. Mengatur choke pada weelhead agar tekanan tetap terjaga


sehingga temperatur pun terjaga di atas titik pembentukan
hydrate.
2. Menginjeksikan inhibitor ke dalam gas sehingga titik beku
air turun.
3. Menghilangkan uap air dari aliran ga dengan dehydration.

16
Metode Pencegahan dan Penaggulangan
Heater
Electric Heater

Dehyration

Hot Oil Circulation

Scrubber
Hydrate inhibition
17
Metode Pencegahan dan Penaggulangan
(Heater)
Pemanasan dilakukan dengan tujuan untuk menjaga temperatur tetap berada
di atas titik pembentukan hydrate

• Biaya investasinya murah

+ •

Tersedianya bahan bakar
Relatif lebih sederhana
• Biaya perawatan cukup rendah

-
• Uap air masih terdapat dalam gas,
sehingga dibutuhkan pemanasan
berulang kali hingga suhu yang
diinginkan tercapai
18
Metode Pencegahan dan Penaggulangan
(Electric Heater)

Pemanasan degan listrik dapat digunakan sebagai metode


pencegahan maupun penanggulangan hydrate
• Pencegahan : menjaga temperatur fluida di atas titik
pembentukan hydrate
• Penanggulangan : melelehkan hydrate yang terbentuk di
dalam pipa

19
Metode Pencegahan dan Penaggulangan
(Hot Oil Circulation)

• Sirkulasi hot oil merupakan langkah pencegahan yang umumnya dilakukan


selama re-startup sistem
• Sistem yang shut down dalam waktu cukup lama akan menyebabkan fluida
di dalamnya dingin dan resiko terbentuknya hydrate tinggi
• Hot oil disirkulasikan terlebih dahulu untuk menggantikan fluida dingin dan
menghangatkan pipa

20
Metode Pencegahan dan Penaggulangan
(Hydrate Inhibition)

• Hydrate inhibition merupakan langkah yang dilakukan untuk mencegah


pembentukan hydrate
• Penginjeksian inhibitor ke dalam aliran gas dapat menurunkan titik beku air
• Inhibitor : glikol, metanol, amonia, air garam (brine)
 Metanol dapat digunakan untuk mencegah maupun melarutkan hydrate
yang terbentuk
 Glikol merupakan inhibitor yang dapat digunakan bahkan untuk suhu gas
0oC

21
Metode Pencegahan dan Penaggulangan
(Scubber)

• Scrubber berfungsi untuk memisahkan free water, hydrocarbon condensate,


atau kotoran yang ada di dalam gas
• Scrubber berfungsi sebagai pre-treatment agar sebelum dehydrator, gas
sudah bebas dari free water dan hanya mengandung uap air saja (wet gas)

22
Metode Pencegahan dan Penaggulangan
(Dehydration)

Metode dehydration gas umumnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :


1. Absorption Dehydration
2. Adsorption Dehydration
3. Membrane Dehydration

23
Absorption Dehydration
• Media penyerapan : liquid dessicant
• Absorben : glycol
• Dalam pemilihan absorben terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan,
antara lain sebagai berikut :
 Tidak membeku pada rentang temperatur
 Afinitas yang besar terhadap air dan kecil operasi absorpsi dan regenerasi
terhadap hidrokarbon  Tidak bersifat korosif terhadap material yang
 Mudah diregenerasi digunakan untuk peralatan, terutama
 Tekanan uap yang rendah pada temperature reboiler, stripper, dan bagian bawah menara
operasi kontaktor
 Viskositas yang rendah  Tidak bereaksi dengan komponen gas,
 Stabilitas termal yang baik termasuk senyawa karbondioksida dan
sulfur

24
Process Flow Diagram Absorption Dehydration Secara Umum
(Sumber: https://www.researchgate.net/figure/1-Glycol-dehydration-process-19_fig8_322303530)
25
Absorption Dehydration (cont’d)

• Jenis-jenis glycol :
1. Triethylene Glycol (TEG)
2. Diethylene Glycol (DEG)
3. Monoethylene Glycol (MEG)
• Keunggulan TEG : lebih mudah diregenerasi pada tekanan atmosfer sampai
dengan konsentrasi 98-99.95%, tekanan uap yang lebih rendah
dibandingkan MEG dan DEG

26
Absorption Dehydration (cont’d)
Kelebihan Kekurangan
• Operational expenses yang
rendah
• Level dehidrasi yang dicapai
• Regenerasi absorben yang
lebih rendah dari adsorption
sederhana
dehydration
• Liquid dessicantloss yang
• Terdapat kemungkinan
rendah
terjadinya foaming pada
• Desain yang sederhana
absorben
• Proses dilakukan secara kontinu
• Terdapat emisi VOCs dan HAPs
• Tidak membutuhkan banyak
ruang (cocok untuk industri
offshore)

27
Adsorption Dehydration

• Media penyerapan : solid dessicant


• Absorben : molecular sieves (Silica gel )

28
Process Flow Diagram Absorption Dehydration Secara Umum
(Sumber: https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/glycol-dehydration)
29
Adsorption Dehydration (cont’d)
Kelebihan Kekurangan
• Level dehidrasi yang lebih tinggi • Opex dan capex yang lebih besar
dapat dicapai dibandingkan glycol dibandingkan glycol dehydration
dehydration • Adsorben mudah terkontaminasi
• Dapat mendehidrasi kontaminan (membutuhkan pembersihan atau
diganti secara berkala)
lain (seperti: hidrokarbon,
• Membutuhkan ruang yang besar
senyawa asam)
untuk menyimpan dessicant
• Kualitas dehidrasi yang dihasilkan (kurang cocok untuk industri
tidak dipengaruhi oleh suhu dan offshore)
tekanan umpan • Proses dilakukan secara semi-batch
• Proses yang sederhana • Dessicant rentan mengalami coking
jika ada free water pada feed gas

30
Membrane Dehydration
• Dehidrasi dengan menggunakan membran, khususnya membran hollow-
fiber
• Pada prosesnya, inlet gas harus bebas dari kandungan pengotor solid yang
lebih besar dari 3 μm agar tidak merusak membran.
• Dehidrasi dengan menggunakan membran bekerja dengan mengalirkan gas
alam lewat membran, kemudian membran akan memisahkan komponen
dengan permeabilitas tinggi, yaitu gas alam, dari komponen dengan
permeabilitas rendah, yaitu air, dimana air memiliki ukuran molekul yang
lebih besar dibandingkan dengan gas alam.Suhu gas yang masuk pun harus
berada pada minimal 20oF diatas titik embun air untuk mencegah terjadinya
kondensasi didalam membran.

31
Membrane Dehydration (cont’d)
Kelebihan Kekurangan

• Membutuhkan beberapa unit


• Konsumsi energi rendah membran
• Tidak membutuhkan tambahan • Membran rentan rusak oleh
bahan kimia untuk prosesnya hidrokarbon dan lauran kimia
• Emisi yang lebih sedikit (tidak (tahapan proteksi kompleks)
terdapat emisi BTX) • Hanya bisa dilakukan untuk
• Unit membran ringan cocok satu purifikasi untuk setiap unit
untuk industri offshore membrannya
• Tingkat reject gas yang tinggi
(production loss)

32
Kesimpulan
• Hydrate merupakan padatan yang terbentuk akibat perubahan
tekanan yang menyebabkan temperatur berada di bawah titik
beku air
• Potensi masalah yang dapat terjadi akibat adanya hydrate,
antara lain:
1. Memblokir jaringan pipa
2. Kerusakan akibat penyumbatan yang tidak segera ditangani
3. Peningkatan biaya
4. Korosi pada bagian dalam pipa
• Metode pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah
maupun menangani pembentukan hydrate bermacam-macam
dan memiliki keunggulan masing-masing dengan penggunaan
pada kondisi yang berbeda-beda

33
TERIMAKASIH!
Referensi
• Glycol Dehydration—An overview | ScienceDirect Topics. (n.d.). Retrieved October 29,
2019, from https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/glycol-dehydration
• HYDRATE GAS ALAM: PREDIKSI DAN PENCEGAHANNYA - PDF. (n.d.). Retrieved
October 31, 2019, from https://docplayer.info/amp/32602595-Hydrate-gas-alam-prediksi-
dan-pencegahannya.html
• Natural Gas Hydrates in Flow Assurance. (2011). https://doi.org/10.1016/C2009-0-62311-4
• Obanijesu, E. O., Pareek, V., Gubner, R., & Tade, M. O. (2011). Hydrate formation and its
influence on natural gas pipeline internal corrosion. 10.

35

Anda mungkin juga menyukai