0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan11 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien mengalami hipertensi, gagal ginjal stadium akhir, dan diabetes melitus tipe 2
2. Terdapat beberapa interaksi obat yang dapat memperburuk kondisi pasien seperti penggunaan dua diuretik sekaligus dan penurunan absorpsi obat
3. Hasil lab pasien menunjukkan kadar glukosa darah dan HbA1c tinggi, sehingga perlu ditambahkan terapi oral anti diabetes
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien mengalami hipertensi, gagal ginjal stadium akhir, dan diabetes melitus tipe 2
2. Terdapat beberapa interaksi obat yang dapat memperburuk kondisi pasien seperti penggunaan dua diuretik sekaligus dan penurunan absorpsi obat
3. Hasil lab pasien menunjukkan kadar glukosa darah dan HbA1c tinggi, sehingga perlu ditambahkan terapi oral anti diabetes
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien mengalami hipertensi, gagal ginjal stadium akhir, dan diabetes melitus tipe 2
2. Terdapat beberapa interaksi obat yang dapat memperburuk kondisi pasien seperti penggunaan dua diuretik sekaligus dan penurunan absorpsi obat
3. Hasil lab pasien menunjukkan kadar glukosa darah dan HbA1c tinggi, sehingga perlu ditambahkan terapi oral anti diabetes
Pasien dengan diagnose : Hipertensi,Gagal Ginjal stage 4, Dm tipe 2 Oleh : Diny Sitti Wulandari., S.Farm Patofisiologi DM tipe 2 Lembar pengobatan pasien (S) • Nama : Mat Ali jambol • Umur : 58 th • BB/TB : 60 Kg/160 Cm • Diagnosa : HT, CKD Stage 4, DM tipe 2 • Alasan masuk RS : sesak nafas, sakit perut hingga kebelakang, mual (+), muntah, pusing (+), HT urgent Lembar pengobatan pasien Nama obat Dosis regimen Lama penggunaan Pantopraxol inj 1x 40 mg 3 hari Furosemid inj 3 x 1 amp 3 hari Ceftriaxone inj 1 x 1gr 3 hari Antasid syr 3 x 1 cth 3 hari Sukralfat syr 3 x 1cth 3 hari Amlodipin 1 x 10 mg 3 hari Candesartan 1 x 16 mg Asam folat 3 x 1 mg Prorenal 3 x 2 cap 3 hari Spironolaktone 2 x 10 mg NaCl inf 7 tpm Lembar data klinis (O) Data kilinik 22/10/2019 23/10/2019 24/10/2019 Suhu 36, 6 37 36,6 Nadi 160 88 80 RR 24 25 24 TD 205/129 230/100 180/100 KU/GCS 15 - 10 Mual + + +
Data LAB 22/10/2019 23/10/2019 24/10/2019
SCr (0,6-1,2 md/dl) 3,48 - - GDP (<150 ) 214 212 200 HbA1c (4-5,6%) - 7,5% - Lembar pengkajian obat (A) Berdasarkan madscape terdapat 5 interaksi dalam penggunaan obat : • spironolakton + furosemide : spironolakton meningkat dan furosemid menurunkan potasium serum. Efek interaksi tidak jelas,hati-hati. Modifikasi Terapi / Monitor Erat • sucralfate + furosemide :sukralfate menurunkan efek furosemid dengan menghambat penyerapan GI. Berlaku hanyauntuk bentuk oral kedua agen. Modifikasi Terapi / Monitor Erat. Pemberian injeksi sukridfatedan furosemide secara simultan dapat mengurangi efek natriuretik dan antihipertensi furosemid; pasien yang menerima kedua obat tersebut harus diobservasi dengan seksama untuk menentukanapakah diinginkan efek diuretik dan / atau antihipertensi furosemida yang dicapai; asupanfurosemid dan sukralfat harus dipisahkan paling sedikit 2 jam. • Candesartan + furosemide : candesartan meningkat dan furosemid menurunkan potasium serum. Efek interaksi tidak jelas,hati-hati. Gunakan Perhatian / Monitor. • ceftriaxone + furosemide : ceftriaxone meningkatkan toksisitas furosemid oleh sinergimunisme farmakodinamik. Minor /Significance Tidak Diketahui Peningkatan risiko nefrotoksisitas. • candesartan + spironolakton : candesartan dan spironolactone keduanya meningkatkan potasium serum. Modifikasi Terapi /Monitor Erat. Manifestasi ESO Nama Cara mengatasi ESO Evauasi Obat/regimen penggunaan dua diuretic memperberat Spironolaktone + Lakukan monitor TD, Modifikasi terapi - kerja ginjal meningkatkan resiko Furosemid hanya pilih salah sati diuretic. Hipotensi. Menurunkan absorbsi obat shg Sukralfat + furosemid Jarak penggunaan obat minimal 2 jam - efektivitas obat menurun candesartan meningkat dan furosemid Candesartan + Lakukan pemantauan TD berkala - menurunkan potasium serum furosemid candesartan dan spironolactone Candesartan + Lakukan pemantauan TD, modifikasi - keduanya meningkatkan potasium spironolaktone terapi serum. Menyebabkan meningkatnya toksisitas Ceftriaxone Berikan jarak penggunaan obat IV - furosemide sehingga meningkatnya +furosemid minimal 4 jam resiko nefrotoksitas Berdasarkan hasil klinis dan data lab pasien dapat disimpulkan (P) • 1. TD px tidak mengalami penurunan. Rekomendasi : lakukan analisa terhadap cara penggunaan OAH pasien, Infokan terkait interaksi. • 2. hasil lab GDP dan Hba1c px tinggi dan tidak menerima pengobatan. Rekomendasi berikan terapi OAD (glimepiride)dengan kombinasi insulin long acting (lantus). Infokam kepada dokter untuk mempertimbangkan terapi OAD. • 3. dalam kasus ini pasien tidak dapat disembuhkan yang bias dilakukan adalah meningkatkan kualitas hidup pasien. Berikan terapi secara non farmakologi seperti diet, olahraga ringan, dan rutin memeriksakan TD, Hba1c, Scr. Daftar pustaka 1. Medscape, 2019. Drug interaction 2. Jurnal karakteristik penderita hipertensi dengan komplikasi. hhttps://jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/article/download/1618 1/9030