Anda di halaman 1dari 18

Clinical Science Session

PERITONITIS
Pembimbing : dr. Riswan Joni, Sp.B
Oleh
Rima Artika Mayanda
G1A218030
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR BAGIAN KEDOKTERAN BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI JAMBI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
BAB I
PENDAHULUAN
3

Nyeri Akut Abdomen


Suatu kegawatan abdomen yang sering dikeluhkan
dan menjadi alasan utama pasien datang ke dokter

Peritonitis
Di Indonesia sampai saat ini peritonitis masih
menjadi masalah yang besar dengan angka
mortalitas dan morbiditas yang tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI PERITONIUM 5

Perdarahan:
•Kraniodorsal : cabang aa. Intercostalis
VI – XII dan a. epigastrika superior.
•Kaudal : a. iliaca, a. sircumfleksa
superfisialis, a. pudenda eksterna dan
a.epigastrika inferior.

Persarafan :
n.thorakalis VI – XII dan n. lumbalis I
6

Peritonitis adalah radang peritoneum


dengan eksudasi serum, fibrin, sel–sel,
dan pus, biasanya disertai dengan gejala
nyeri abdomen dan nyeri tekan pada
abdomen
7

Peritonitis dapat disebabkan oleh


Hampir 80% kasus peritonitis
kelainan di dalam abdomen berupa
disebabkan oleh nekrosis dari
inflamasi dan penyulitnya misalnya
traktus gastrointestinal.
perforasi appendisitis, perforasi
tukak lambung, perforasi tifus
abdominalis

ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
9

PERITONITIS PERITONITIS PERITONITIS


PRIMER SEKUNDER TERSIER
Pada orang sehat tanpa adanya Proses infeksi dan peradangan Jika infeksi masih ada setelah pasien
mendapatkan terapi infeksi untuk peritonitis
riwayat trauma atau tindakan peritoneum akibat translokasi bakteri ke bacterial sekunder. infeksi sudah bersifat
pembedahan. rongga peritoneum dari suatu perforasi isi sistemik.

saluran cerna atau kontaminasi dari luar Kuman penyebab yang terbanyak adalah
Disebabkan oleh kuman streptokokus enterokokus, kandida, stapilokokus epidermis,
misalnya pada trauma tembus abdomen
dan enterobakter.
1
0

Adanya darah atau cairan didalam rongga peritoneum

Demam dan takikardi Nyeri tekan dan defans muskular

Peristaltik usus menurun


Hipotensi dan syok sampai menghilang

The Power of PowerPoint - thepopp.com


1
1

Gambaran Klinis Gejala Lainnya


Adanya nyeri abdomen, demam, nyeri lepas, nyeri  nausea,
tekan dan bising usus yang menurun atau
vomitus,
menghilang.
syok (hipovolemik, septik, dan neurogenik),
Nyeri tiba-tiba, hebat, dan pada penderita perforasi
(misal perforasi ulkus), nyerinya menjadi menyebar demam,
keseluruh bagian abdomen distensi abdominal,

nyeri tekan abdomen dan rigiditas yang lokal,

secara klasik bising usus melemah atau


menghilang.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


1
2

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Radiologi


lekositosis, hematokrit yang meningkat dan asidosis metabolik. Foto polos abdomen 3 sisi :
Penghitungan leukosit dapat menunjukkan adanya proses Tidur terlentang (supine)
peradangan.
Tidur miring ke kiri (left lateral decubitus/LLD)

Duduk atau setengah duduk

The Power of PowerPoint - thepopp.com


13

Prinsip umum terapi adalah penggantian cairan dan elektrolit yang hilang
yang dilakukan secara intravena, pemberian antibiotika yang sesuai,
dekompresi saluran cerna dengan pemasangan nasogastriktube (NGT) dan
intestinal, pembuangan fokus septik (apendiks, dsb) atau penyebab radang
lainnya. Hampir semua penyebab peritonitis memerlukan tindakan
pembedahan (laparotomi eksplorasi).
1
4

Komplikasi Komplikasi
dini lanjut

Syok septic Obstruksi intestinal rekuren


Abses hepar
Sepsis intra abdomen rekuren
15

Peritonitis lokal dan ringan adalah baik,


sedangkan pada peritonitis umum
prognosisnya mematikan akibat
organisme virulen
16

Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum yang bisa disebabkan oleh


bakteri atau reaksi kimiawi.
Peritonitis dapat disebabkan oleh kelainan di dalam abdomen berupa
inflamasi dan penyulitnya misalnya perforasi appendisitis, perforasi tukak
lambung, perforasi tifus abdominalis. Ileus obstruktif dan perdarahan oleh
karena perforasi organ berongga karena trauma abdomen.
Prinsip umum terapi ini adalah penggantian cairan dan elektrolit yang
hilang yang dilakukan secara intravena, antibiotika, analgesik diberikan untuk
mengatasi nyeri, tindakan bedah memegang peranan penting untuk mengangkat
materi terinfeksi dan memperbaiki penyebab peritonitis.
17
1. Sjamsuhidajat R, De Jong Wim. 2016. Gawat Abdomen, dalam Buku ajar Ilmu Bedah edisi 4. Jakarta: EGC.

2. Arief M, Suprohaita, Wahyu.I.K, Wieiek S. 2000. Bedah Digestif, dalam Kapita Selekta Kedokteran, Ed:3; Jilid: 2; p 302-321. Media
Aesculapius FKUI, Jakarta.

3. Philips Thorek. 1997. Surgical Diagnosis, Toronto University of Illnois College of Medicine,third edition, Toronto.

4. Saunders, An Imprint of Elsevier Price, S. A. dan Wilson, L. M. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, Volume 1.
Jakarta: EGC.

5. Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I. 1999. Abdomen Akut, dalam Radiologi Diagnostik, p 256-257, Gaya Baru, Jakarta.

6. Sulton, David. 1995. Gastroenterologi, dalam Buku ajar Radiologi untuk Mahasiswa Kedokteran, Ed:5,p 34-38, Hipokrates, Jakarta.

7. Kumpulan catatan kuliah. 2012. Radiologi abdomen, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

8. Daley BJ, Katz J. Peritonitis and Abdominal Sepsis. Emedicine Medscape Accessed in: http://emedicine.medscape.com/article/180234-
overview#showall

9. Sartelli M. A Focus on Intra-Abdominal Infections. W J Emerg Surg 2010;5:9.

10.Wim de jong, Sjamsuhidayat.R. 2016. Dinding Perut, dalam Buku ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.

11.Schwartz, Shires, Spencer, Principles of Surgery, sixth edition,1989.

12.Balley and Love’s. 1988. Short Practice of Surgery, edisi 20, ELBS. England.
18

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai