Anda di halaman 1dari 24

TREATMENT OF HEPATITIS

C: SOFOSBUVIR AND
DACLATASVIR FOR SPECIAL
CASES
dr. Saptino Miro, SpPD-KGEH, FINASIM
Sub-bagian Gastroentero-Hepatologi
Bagian Ilmu Penyakit Dalam – Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas/RSUP Dr. M. Djamil Padang
INTRODUCTION
Virus hepatitis C  menginfeksi sekitar 71 juta
orang di seluruh dunia

Menyebabkan kerusakan hati dari perubahan


histologi minimal hingga sirosis dan karsinoma
hepatoseluler

Terapi hepatitis C  untuk mencapai sustained


virological response (SVR)

SVR : SVR12, SVR24

2
European Association for the Study of the Liver. EASL Recommendations on Treatment of Hepatitis C 2018. J Hepatol. 2018: 1 – 51
EPIDEMIOLOGI HEPATITIS C
1,25 - 0,8 -
> 2,5% 2,5% < 1,25%
1,0%
Asia Tengah, Afrika Sub-
Afrika Sub- Saharan
Saharan Australasia, Timur,
Barat, Afrika Afrika Sub- Amerika Anti-HCV
Sub-Saharan Saharan Utara, positif di
Tengah, Eropa Selatan, Amerika Latin Indonesia
Timur, Afrika Eropa Tengah Tengah, Asia
Utara/Timur Tenggara,
Tengah Eropa Barat

Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. 2017 3
VIRUS HEPATITIS C (VHC)
RNA VHC
Virus RNA ditemukan di hati
keluarga pasien hepatitis
Flaviviridae C  tempat
replikasi

Dibagi menjadi 6
genotipe dan 50
subtipe 
menentukan
tatalaksana
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. 2017 4
PATOGENESIS
Masa inkubasi : 14 – 180 hari (±45 hari)

80% asimptomatis

Progresivitas lambat  10-20% menjadi sirosis hati


dalam 15-20 tahun

Setelah sirosis hati  1-5% per tahun menjadi KHS

Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. 2017 5
DIAGNOSIS
Deteksi RNA-VHC dalam serum atau plasma

Antibodi anti-HCV  dapat negatif pada hepatitis C akut atau


pada imunodefisiensi berat

Hepatitis C akut  adanya gejala klinis ditandai ALT > 10 kali


batas atas normal

Hepatitis C kronik  terdeteksinya anti-HCV atau RNA-VHC 6


bulan setelah paparan

6
European Association for the Study of the Liver. EASL Recommendations on Treatment of Hepatitis C 2018. J Hepatol. 2018: 1 – 51
TERAPI HEPATITIS C
Prioritas Terapi Kelompok Pasien
Terapi diindikasikan Seluruh pasien naïve dan gagal terapi dengan penyakit hati kompensata
dan dekompensata
Terapi diprioritaskan  Fibrosis berat (skor METAVIR F3-F4)
 Koinfeksi HIV maupun VHB
 Kandidat transplantasi organ yang membutuhkan terapi
imunosupresan, rekurensi VHC paska transplantasi
 Sindrom metabolik, manifestasi ekstrahepatik, bukti kerusakan organ,
dan morbiditas psikososial signifikan
 Risiko tinggi menularkan virus
Terapi Fibrosis sedang (skor METAVIR F2)
dipertimbangkan
Terapi dapat ditunda Tidak ditemukan fibrosis atau hanya ditemukan fibrosis ringan (F0-F1)
Terapi tidak Komorbiditas berat selain penyakit hati yang dapat mempengaruhi
direkomendasikan kesintasan hidup
7
European Association for the Study of the Liver. EASL Recommendations on Treatment of Hepatitis C 2018. J Hepatol. 2018: 1 – 51
PILIHAN TERAPI HEPATITIS C
• Kombinasi Pegylated Interferon- (Peg-IFN)
Dual dan ribavirin (RBV)
Therapy • SVR24 genotip 1  40-50%
• SVR24 genotip 2 dan 3  80%

• SVR12 lebih tinggi dibandingkan terapi


Direct berbasis interferon
Acting • Waktu pengobatan lebih singkat
Antivirus • Tersedia dalam sediaan oral
(DAA) • Efek samping lebih sedikit

sensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. 2017 8
ano V, Labarga P, Mendoza C, Fernandez-Montero J, Esposito I, Benitez-Guiterrez L, et al. New hepatitis C therapies for special patient populations. Expert Opinion for Pharmacotherapy. 2015: 1 – 14
PROFIL FARMAKOLOGIS DAA
Nama Obat Golongan Obat Dosis Ekskresi Efek Samping
Simeprevir NS3/4A inhibitor 150 mg 100% feses Mual, ruam, gatal, dyspnea,
peningkatan bilirubin darah, fotosensitif
Grazoprevir NS3/4A inhibitor 100 mg 1% urin Fatigue, sakit kepala, mual
99% feses
Ledipasvir NS5A inhibitor 90 mg 1% urin Fatigue, sakit kepala
99% feses
Daclatasvir NS5A inhibitor 60 mg 10% urin Fatigue, sakit kepala, mual, diare
90% feses
Elbasvir NS5A inhibitor 50 mg 1% urin Fatigue, sakit kepala, mual
99% feses
Velpatasvir NS5A inhibitor 100 mg 94% urin Fatigue, sakit kepala, mual, anemia
0,4% feses
Sofosbuvir NS5B inhibitor 400 mg 80% urin Fatigue, sakit kepala, demam
15% feses

9
KOMBINASI DAA:
SOFOSBUVIR+DACLATASVIR
Kombinasi sofosbuvir (400 mg) dan
daclatasvir (60 mg) selama 24 minggu
pada genotipe 1
• SVR12 pada 100% pasien naïve, dengan atau tanpa
ribavirin
• SVR12 pada 100% pasien gagal terapi pegIFN dan
ribavirin
Regimen alternatif pada genotipe 2 selama
24 minggu  SVR12 96%

Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. 2017 10
SOFOSBUVIR DAN
11
DACLATASVIR PADA
KEADAAN KHUSUS
PASIEN DENGAN KOINFEKSI
VHC-HIV
Terapi berbasis interferon baru dapat dimulai apabila
hitung CD4 telah melebihi 350 sel/mm3

Terapi menggunakan DAA dapat diberikan tanpa


memandang CD4

Bila terapi VHC dan HIV dimulai bersamaan 


dahulukan ARV dengan regimen non hepatotoksik

Terapi VHC dimulai 1-2 bulan setelah ARV

Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. 2017 12
PASIEN DENGAN KOINFEKSI
VHC-HIV
Sofosbuvir bersama tenofovir  ↑ paparan tenofovir 
↑ risiko tubulopati

Daclatasvir bersama efavirenz  tingkatkan dosis


daclatasvir menjadi 90 mg/hari

PHOTON 1 dan 2  Terapi dengan sofosbuvir plus


ribavirin selama 12-24 minggu didapatkan SVR
keseluruhan 80-91%

13
European Association for the Study of the Liver. EASL Recommendations on Treatment of Hepatitis C 2018. J Hepatol. 2018: 1 – 51
SVR
SVR97%
97%setelah
setelah12
12minggu
minggudan
dan
76%
76%setelah
setelah88minggu
minggupengobatan
pengobatan
14
PASIEN DENGAN KOINFEKSI
VHC-VHB
Disesuaikan dengan Pilihan terapi sama
penyebab dominan  dengan monoinfeksi
umumnya VHC VHC

Sofosbuvir dan
Terapi VHB
daclatasvir  tidak
(nucleos(t)ida analog)
berinteraksi signifikan
diberikan pada
dengan regimen terapi
reaktivasi VHB
VHB
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. 2017 15
PASIEN DENGAN PENYAKIT
GINJAL KRONIK
Klirens kreatinin
Daclatasvir Sofosbuvir
30 – 80 ml/menit
• Tidak diperlukan • Eliminasi utama • Eliminasi lewat
penyesuaian di feses urin
dosis daclatasvir • Hanya • Tidak
atau sofosbuvir meningkat 24% direkomendasika
pada insufisiensi n pada klirens
ginjal berat kreatinin < 30
ml/menit

Saxena V, Koraishy FM, Sise ME, Lim JK, Schmidt M, Chung RT, et al. Safety and efficacy of sofosbuvir-containing regimens in hepatitis C-infected 16
patients with impaired renal function. Liver Int. 2016;36:807 – 816
PASIEN DENGAN KEHAMILAN

Sofosbuvir  Daclatasvir 
Kategori B Kategori C
17
PASIEN DENGAN SIROSIS
DEKOMPENSATA
Gangguan eliminasi obat

Sofosbuvir  meningkat hingga 130% 


toksisitas hati

Daclatasvir  paparan berkurang karena


hipoalbuminemia tanpa perubahan bermakna
kadar bebas  tidak perlu penyesuaian dosis
18
no V, Labarga P, Mendoza C, Fernandez-Montero J, Esposito I, Benitez-Guiterrez L, et al. New hepatitis C therapies for special patient populations. Expert Opinion for Pharmacotherapy. 2015: 1 – 14
PASIEN PASKA TRANSPLANTASI
ORGAN

• SVR12 tinggi
Sofosbuvir+ • Angka kejadian efek samping
Daclatasvir rendah
• Kesembuhan pada 96% resipien
19
PASIEN PASKA
TRANSPLANTASI ORGAN
Siklosporin  ↑ konsentrasi
daclatasvir 40% dan >4,5 kali
sofosbuvir

Sofosbuvir dan daclatasvir  tidak


signifikan mempengaruhi paparan
siklosporin dan takrolimus

20
no V, Labarga P, Mendoza C, Fernandez-Montero J, Esposito I, Benitez-Guiterrez L, et al. New hepatitis C therapies for special patient populations. Expert Opinion for Pharmacotherapy. 2015: 1 – 14
KESIMPULAN
Infeksi hepatitis C merupakan salah satu penyebab
utama penyakit hati kronis dengan manifestasi yang
sangat beragam, mulai dari perubahan histologi
minimal, sirosis hati hingga karsinoma hepatoseluler.

Tujuan pemberian antivirus adalah eradikasi virus


hepatitis C untuk mencegah munculnya komplikasi
penyakit hati fibrosis, sirosis, KHS dan kematian,
dengan target terapi dicapainya sustained virological
response.
21
KESIMPULAN
Terapi hepatitis C dengan mengedepankan DAA
lebih direkomendasikan dibandingkan berbasis
interferon karena pencapaian SVR yang lebih
baik dan efek samping yang lebih minimal.

Penggunaan kombinasi DAA sofosbuvir dan


daclatasvir dapat memberikan SVR yang tinggi,
dengan perhatian khusus pada pasien populasi
tertentu.

22
DAFTAR PUSTAKA
1. European Association for the Study of the Liver. EASL Recommendations on Treatment of Hepatitis C 2018. J
Hepatol. 2018: 1 – 51
2. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. 2017.
3. AASLD-IDSA HCV Guideline Panel. Hepatitis C Guidance 2018 Update: AASLD-IDSA Recommendations for
Testing, Managing, and Treating Hepatitis C Virus Infection. CID. 2018;67:1477 – 1492
4. Soriano V, Labarga P, Mendoza C, Fernandez-Montero J, Esposito I, Benitez-Guiterrez L, et al. New hepatitis C
therapies for special patient populations. Expert Opinion for Pharmacotherapy. 2015: 1 – 14
5. Wyles DL, Ruane PJ, Sulkowski MS, Dieterich D, Luetkemeyer A, Morgan TR, et al. Daclatasvir plus Sofosbuvir
for HCV in patients coinfected with HIV-1. N Engl J Med. 2015:1 – 12
6. Saxena V, Koraishy FM, Sise ME, Lim JK, Schmidt M, Chung RT, et al. Safety and efficacy of sofosbuvir-
containing regimens in hepatitis C-infected patients with impaired renal function. Liver Int. 2016;36:807 – 816
7. Desnoyer A, Pospai D, Patrick M, Gervais A, Laradi A, Harent S, et al. Sofosbuvir-containing regimen for HCV
infection in hemodialysis patients 400 mg daily or only on the day of hemodialysis. J Hepatol. 2016: 1 – 27
8. Spera AM, Eldin TK, Tosone G, Orlando R. Antiviral therapy for hepatitis C: Has anything changed for
pregnant/lactating women? World J Hepatol. 2016;8(12): 557 – 565
9. Swallow E, Song J, Yuan Y, Kalsekar A, Kelley C, Peeples M, et al. Daclatasvir and sofosbuvir versus sofosbuvir
and ribavirin in patients with chronic hepatitis C coinfected with HIV: A matching-adjusted indirect
comparison. Clin Ther. 2016;8(8):1 – 9
10. Coilly A, Fougerou-Leurent C, Ledinghen V, Houssel-Debry P, Duvoux C, Martino V, et al. Multicentre
experience using daclatasvir and sofosbuvir to treat hepatitis C recurrence after liver transplantation – The
CO23 ANRS CUPILT Study. J Hepatol. 2015:1 – 20

23
TERIMA
KASIH
24

Anda mungkin juga menyukai