Asma Non-Alergi: Tidak berhubungan dengan alergi, kurang merespon dengan terapi ICS
Adult Onset (Late-Onset) asthma: pertama kali dialami saat dewasa, termasuk asma non-alergik,
memerlukan dosis ICS yang lebih tinggi
Asma dengan hambatan saluran napas persisten: pada pasien dengan long-standing asthma,
diakibatkan oleh airway remodelling
Asma dengan dengan obesitas: memiliki gejala respiratori yang lebih menonjol dan sedikit inflamasi
eosinofilik saluran napas
DIAGNOSIS ASMA
Gejala Respirasi yang Bervariasi
Terdapat Wheezing, sesak, chest tightness, dan batuk dengan karakteristik:
Lebih dari satu jenis gejala respirasi
Gejala bervariasi sepanjang waktu dan intensitas yang bervariasi
Memburuk saat malam hari atau saat berjalan
Dicetuskan oleh olahraga, tertawa, allergen, udara dingin
Memburuk dengan infeksi virus
Tentukan derajat kontrol asma dan faktor risiko, termasuk fungsi paru
Review respon pasien setelah 2-3 bulan terapi, atau lebih awal, disesuaikan dengan urgensi
Pikirkan stepping down Ketika terapi asma sudah terkontrol baik dan fungsi paru stabil selama 3 bulan atau lebih
Pilih waktu yang tepat (tidak ada infeksi respirasi, not-travelling, tidak hamil)
Lakukan setiap tahap sebagai Therapeutical trial
Stepping down dosis ICS sebanyak 25%-50% dengan interval 3 bulan
TERAPI ASMA
Medikasi
Identifikasi faktor penyebab eksaserbasi dan implementasi strategi untuk menurunkan faktor
risiko yang dapat dimodifikasi
TERAPI ASMA
Terapi Asma setelah Hospitalisasi atau Perawatan Emergensi
Kunjungan kontrol Kembali 2-7 hari setelah pulang dari rumah sakit
PANDUAN INTERIM TATALAKSANA ASMA SELAMA
PANDEMI COVID 19
Sarankan pasien dengan asma melanjutkan pengobatan asma, terutama ICS dan OCS (jika
diresepkan)
Ikuti rekomendasi pengendalian infeksi bila prosedur yang menimbulkan aerosol diperlukan