Nilai Interval
Bobot Penilaian A ≥ 80
UTS : 35 % AB 75-79
UAS : 35 % B 70-74
Praktikum : 30 % BC 66-69
C 56-65
D 46-55
E ≤ 45
F Indisipliner (I)
Kontrak Kuliah
1. Izin tidak mengikuti kuliah karena alasan sakit dan atau alasan lain yang
sah dapat diberikan maksimum 20 persen dari total kegiatan perkuliahan
(maksimum 3 kali). Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan
perkuliahan karena sakit dan atau alasan lain yang sah lebih besar
dari 20 persen tidak diijinkan mengikuti UAS.
2. Permohonan ijin tidak mengikuti perkuliahan harus menggunakan Surat
Keterangan Resmi dari Departemen Mahasiswa yang bersangkutan dengan
melampirkan:
a. Surat Keterangan Sakit dari Dokter; atau
b. Surat Ijin Mengikuti Kegiatan Kemahasiswaan dari Wakil Rektor
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan melalui Direktorat
Kemahasiswaan; atau
c. Alasan lain menggunakan surat keterangan yang sah sebagai lampiran
Surat Keterangan dari Departemen
Kontrak Kuliah
3. Mahasiswa yang hadir dalam perkuliahan wajib mengisi daftar hadir
perkuliahan. Mahasiswa yang lalai tidak mengisi daftar hadir dianggap
lalai mengikuti perkuliahan pada jam perkuliahan yang bersangkutan
dan dianggap tidak hadir.
4. Selama mengikuti kegiatan perkuliahan mahasiswa diwajibkan berpakaian
rapi dan bersepatu sesuai dengan norma-norma kesopanan, kepantasan,
dan ketentuan yang berlaku. Pada ruang dan waktu tertentu dapat memakai
pakaian, alas kaki, dan atribut lain sesuai dengan peruntukkannya.
5. Selama kegiatan perkuliahan berlangsung, mahasiswa dan dosen/asisten
tidak diperkenankan merokok dan atau melakukan tindakan lain yang
dapat mengganggu kelancaran perkuliahan.
Kontrak Kuliah
6. Dosen memberi peringatan kepada mahasiswa yang mengganggu
perkuliahan dan berhak mengeluarkan mahasiswa yang
bersangkutan dari ruang perkuliahan apabila mahasiswa tetap
mengganggu jalannya perkuliahan.
7. Selama kegiatan perkuliahan dan praktikum berlangsung
handphone dimatikan atau disilent
8. Selama kegiatan perkuliahan dan praktikum berlangsung,
mahasiswa tidak diperkenankan mengoperasikan laptop di dalam
kelas, kecuali atas ijin dosen untuk penyelesaian tugas tertentu
9. Mahasiswa peserta ujian harus membawa KTM dan KSM.
Mahasiswa peserta ujian yang tidak membawa KTM dan KSM
tidak diperkenankan mengikuti ujian.
Kontrak Kuliah
10. Mahasiswa peserta ujian hanya dapat membawa alat tulis ke tempat
duduk. Alat-alat lain hanya boleh dibawa bila diizinkan oleh pengawas.
11. Mahasiswa peserta ujian yang terlambat datang lebih dari 15 menit
setelah ujian dimulai, tidak diperkenankan mengikuti ujian.
12. Apabila mahasiswa melakukan “titip absen” maka pihak yang
menitip dan menandatangan absen akan diturunkan nilai mutu 1
poin.
13. Apabila pada saat ujian, mahasiswa ketahuan mencontek maka
mahasiswa akan mendapatkan peringatan lisan dari Pengawas satu
kali dan apabila tetap masih melakukannya, mahasiswa ybs. akan
langsung mendapatkan nilai 0 (nol) dari ujian yang diselenggarakan
pada saat itu.
Kontrak Kuliah
14. Mahasiswa yang mendapatkan nilai D dan E berhak mendapatkan
ujian ulang (perbaikan) dengan catatan alasan dapat diterima dan
Dosen PJMK mengijinkan. Ujian Perbaikan dilaksanakan setelah
nilai UAS diumumkan. Ujian ulang (perbaikan) hanya dilaksanakan 1
(satu) kali dengan jadwal yang ditetapkan oleh Dosen PJMK. Nilai yang
diperhitungkan dalam IP adalah nilai yang terbaik setelah pengulangan
ujian dengan huruf mutu maksimum C. Mahasiswa yang mendapatkan
nilai D atau E karena tidak mengikuti ujian akhir sebagai
konsekuensi dari jumlah ketidakhadiran kuliah melebihi 20 persen
atau karena mencontek tidak diperbolehkan mengikuti ujian
perbaikan.
15. Setiap mahasiswa yang akan meninggalkan ruangan kelas untuk ijin
ke kamar mandi atau hal lain yang memang diijinkan oleh Dosen,
wajib meninggalkan barang berharga seperti KTM atau KTP atau
HP di meja Dosen.
Materi Pendahuluan
Tantangan Kehidupan
Keluarga Saat Ini
Fakta Kehidupan Keluarga Saat Ini
• Angka Pernikahan Usia Dini
• Angka Perceraian
• Stunting
• Kekerasan dalam keluarga
• Ancaman era digital
• Keluarga Rawan Bencana Alam
• Keluarga Rawan Tekanan Sosial-Ekonomi
Fakta Kehidupan Keluarga Saat Ini
• Angka Pernikahan Usia Dini
– Indonesia merupakan negara terbesar kedua di
ASEAN sesudah Kamboja dalam hal persentase
menikah usia dini
– Di dunia menempati peringkat ke-37
– Jumlah perempuan yang menikah pada usia 15-
19 tahun lebih besar dibandingkan laki-laki
– Hampir 50 % dari 2,5 juta pernikahan per tahun
adalah kelompok usia di bawah 19 tahun. Ada
yang mulai dari angka 11, 12 sampai 19, tapi
kelompok yang terbanyak itu ada di 15, 19 itu
sekitar 48 %.
Fakta Kehidupan Keluarga Saat Ini
• Angka Perceraian
– 2009 : pernikahan sebanyak 2.162.268 angka
perceraian sebanyak 10 % yakni 216.286 peristiwa
– 2010 : pernikahan sebanyak 2.207.364 angka
perceraian sebanyak 13 % yakni berjumlah 285.184
peristiwa
– 2013 : pernikahan sebanyak 2.218.130 angka
perceraian sebanyak 14,6 % yakni berjumlah 324.527
peristiwa
– Perceraian di Provinsi Jawa Barat pada periode tahun
2013 hingga Oktober 2014 meningkat sebesar 10%
Fakta Kehidupan Keluarga Saat Ini
Persentase Anak Usia di Bawah 5 tahun Penderita
Stunting (2017)
Prevalensi
anak
penderita
stunting di
Indonesia
lebih tinggi
di banding
angka
prevalensi
penderita
stunting di
negara-
negara Asia
Tenggara
Myanmar
(35%),
Vietnam
Source: UNICEF, WHO, World Bank Joint Child Malnutrition dataset, May 2018 (23%), dan
Note: Country Data are the most recent available estimate between 2011 and 2017; Thailand
exceptions where older data (2005-2010) are shown are denoted with an asterisk (*) and (16%)
where only data prior to 2005 are available the dark grey color denoting no recent data is
used 1Eastern Europe and Central Asia region does not include Russian Federation due
to missing data; consecutive low population coverage for the 2017 estimate (interpret
with caution)
Kekerasan dalam Keluarga
• Kasus kekerasan seksual pada anak
• Kasus kekerasan fisik dan emosi pada
anak
• KDRT
TANTANGAN ERA DIGITAL
TINDAKAN
AMORAL DAN
PENYIMPANGAN
SENSOR SEKSUAL
119 komunitas
LGBT di
NARKOBA KORUPSI
Indonesia (UNDP,
5,1 juta RADIKALISME/ 2014)
PORNOGRAFI pengguna,
1.111 kasus TERORISME 13.977 perkara
15.000
tahun 2011-2015 170 Kasus (2015),
meninggal setiap
(KPAI), (2016)
tahun 14.564 perkara
767 ribu situs
(BNN, 2016) (2016)
Pornografi 82 Kasus (2015)
diblokir Kepolisian RI Data MA
Kemenkominfo (cnnindonesia.com)
selama tahun (rappler.com)
2016 KEKERASAN
1000 kasus
sepanjang 29
Tahun
TINDAK PIDANA
2016 (KPAI)
PERDAGANGAN ORANG
Fakta Kehidupan Keluarga Saat Ini
• Keluarga rawan bencana
– Terlantar
– Mengungsi
– Kerusakan tempat tinggal
– Anggota keluarga meninggal
– Anggota keluarga terluka
– Kerusakan fasilitas umum
Fakta Kehidupan Keluarga Saat Ini
• Jumlah rumah tangga miskin
– 2013 : perdesaan mencapai 13,76% dan perkotaan
8,16% nasional : 10,96%
– 2013 : garis kemiskinan perkotaan Rp
326.853/kapita/bulan dan perdesaan Rp
296.681/kapita/bulan nasional : Rp
312.328/kapita/bulan
– 2014 : perdesaan mencapai 14,42% dan perkotaan
8,52% nasional : 11,47%
– 2014 : garis kemiskinan perkotaan Rp
308.826/kapita/bulan dan perdesaan Rp
275.779/kapita/bulan nasional : Rp
292.251/kapita/bulan
Fakta Kehidupan Keluarga Saat Ini
• Permasalahan sosial
– Rumah tangga dengan ibu bekerja
– Keluarga dengan anak berkebutuhan khusus
– Keluarga dengan anak bekerja pekerja anak
– Keluarga dengan anggota keluarga sebagai korban
penyalahgunaan narkoba
– Keluarga yang tinggal di wilayah kumuh
– Keluarga yang tinggal di wilayah Daerah Aliran Sungai
– dll
Brainstoarming Session
Materi Pendahuluan
Pentingnya Menguasai
Ilmu Pengasuhan Anak
• Parenting is consistently associated with
child developmental outcomes (Bornstein,
2002).
• Darling and Steinberg (1993) stated that
parenting is a complex activity consisting
of specific behaviours which work together
to influence child development.
Menurut Robert Dreikus (1964) :
”it is largely the impact of democracy that
has transformed our social atmosphere and
made the traditional methods of child
raising absolete”
ini adalah dampak luas dari demokrasi
yang telah mengubah atmosfer sosial dan
membuat metode tradisional dalam
membesarkan anak menjadi terpengaruh
Proses Pengasuhan
1) interaksi antara anak, orangtua dan
masyarakat lingkungannya
2) penyesuaian kebutuhan hidup dan
temparemen anak dengan orangtuanya
3) pemenuhan tanggungjawab untuk
membesarkan dan memenuhi
kebutuhan anak
4) proses mendukung keberadaan anak
5) proses mengurangi resiko dan
perlindungan
terhadap anak dan lingkungan
sosialnya
Caplan dan Caplan (1984) menyatakan
bahwa menjalankan peran pengasuhan
“parenting” bukanlah sesuatu yang
diperoleh secara otomatis dan
berdasarkan insting atau naluri semata,
melainkan merupakan serangkaian
pengetahuan, pengalaman, dan keahlian
yang diperoleh dan dipelajari oleh pengasuh
(”caregiver”) sepanjang waktu.
FAKTOR PEMBENTUK
PENGASUHAN
Sejarah dan Waktu (kondisi sosial
ekonomi yang membentuk Keluarga).
Tantangan dan Dukungan untuk
menjadi orangtua.
Karakteristik Orangtua (Umur,
Pendidikan, Gaya Hidup).
Kesepakatan menjadi Orangtua
Kesulitan dalam memperoleh anak
(hamil)
Jay Belsky’s Model
ISU DALAM Pengasuhan
Kompetensi pengasuhan orangtua
dipertanyakan (pengetahuan,
keterampilan)
Pengaruh eksternal yang kuat. Faktor lain
dalam membentuk perilaku anak
adalah : peer, media, masyarakat,
kejadian sosial di sekitar keluarga dan
masyarakat dimana ia tinggal
Ketiadaan waktu (kuantitas dan kualitas
waktu) dari orangtua
Pengambilalihan peran orangtua oleh
lembaga seperti Daycare, Playgroup, dll
Beragam tekanan eksternal dari luar
keluarga (perubahan nilai, gaya hidup,
ideologi, dll)
Hilang dan kendurnya norma dan agama
(lingkungan yang makin permisif, tak
peduli, egosentrisme)
Tekanan internal keluarga (karena
kesulitan beban ekonomi, stress dunia
kerja, pengangguran, kemiskinan)
Kekerasan yang terjadi di sekitar
kehidupan anak (keluarga, tetangga,
sekolah, masyarakat, media massa, dll)
Apa yang Anda pahami
dari materi hari ini?