Dokumen - Tips - Laporan Kasus 2 Apendisitis Akut
Dokumen - Tips - Laporan Kasus 2 Apendisitis Akut
APENDISITIS AKUT
Oleh :
Maulida Ayu Noriza
FAA 110 018
Pembimbing :
dr. Sutopo Marsudi Widodo, Sp.RM
dr. Tagor Sibarani
• Diagnosis Kerja
Abdominal pain e.c Apendisitis Akut
Tatalaksana Usulan
• IVFD NaCl 0,9% 20 tpm USG Abdomen
• Injeksi Cefotaxime 3 x 1
gram (IV) skin test
• Injeksi Ranitidine 2 x 50
mg (IV)
• Metronidazole infus 2 x
1 fls
• Observasi keadaan
umum dan vital sign
• Puasa dari malam ini,
rencana operasi besok
Pembahasan
• Apendisitis merupakan inflamasi apendiks
vermiformis, karena struktur yang terpuntir,
appendiks merupakan tempat ideal bagi
bakteri untuk berkumpul dan multiplikasi.
Apendisitis akut disebabkan oleh proses
radang bakteria yang dicetuskan oleh
beberapa faktor pencetus.
• Faktor Obstruksi
• Faktor Bakteri
• Kecenderungan familiar
• Faktor ras dan diet
Gambaran Klinis
• Tanda awal nyeri di epigastrium atau regio
umbilicus disertai mual dan anorexia. Demam
biasanya ringan, dengan suhu sekitar 37,5 -
38,5C. Bila suhu lebih tinggi, mungkin sudah
terjadi perforasi.
• Nyeri berpindah ke kanan bawah dan
menunjukkan tanda rangsangan peritoneum lokal
di titik Mc Burney, nyeri tekan, nyeri lepas dan
adanya defans muskuler.
• Nyeri rangsangan peritoneum tak langsung nyeri
kanan bawah pada tekanan kiri (Rovsing’s Sign).
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Kembung sering terlihat pada komplikasi
perforasi.
• Palpasi
- nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, bisa disertai
nyeri tekan lepas.
- defans muscular menunjukkan adanya rangsangan
peritoneum parietale.
- pada apendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan
palpasi dalam untuk menentukan adanya rasa nyeri.
• Perkusi : pekak hati menghilang jika terjadi perforasi usus.
• Auskultasi
- biasanya normal
- peristaltik dapat hilang karena ileus paralitik pada
peritonitis generalisata akibat apendisitis perforata
Pemeriksaan Fisik
• Rectal Toucher
– tonus musculus sfingter ani baik
– ampula kolaps
– nyeri tekan pada daerah jam 9 dan 12
– terdapat massa yang menekan rectum (jika ada abses).
• Uji Psoas
Dilakukan dengan rangsangan otot psoas lewat hiperekstensi sendi
panggul kanan atau fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha kanan
ditahan. Bila apendiks yang meradang menepel di m. poas mayor,
tindakan tersebut akan menimbulkan nyeri.
• Uji Obturator
Digunakan untuk melihat apakah apendiks yang meradang kontak dengan
m. obturator internus yang merupakan dinding panggul kecil. Gerakan
fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang akan
menimbulkan nyeri pada apendisitis pelvika. Pemeriksaan uji psoas dan uji
obturator merupakan pemeriksaan yang lebih ditujukan untuk mengetahui
letak apendiks.
Alvarado Score
Characteristic Score
M = Migration of pain 1
A = Anorexia 1
N = Nausea and vomiting 1
T = Tenderness in RLQ 2
R = Rebound pain 1
E = Elevated temperature 1
L = Leukocytosis 2
S = Shift of WBC to the left 1
Total 10