OLEH : NURKIMAN
G3A19158
Identitas Klien
Nama : Tn.Saman
No. Rm : 193596
Tempat / Tanggal Lahir : sragen,20pebruary 1955
Jenis Kelamin : laki laki
Alamat : candilosmen RT/RW 1/9
kec.Candisari
Pekerjaan : Pensiun Perhutani
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Tanggal Pengkajian : 04 pebruary 2020 jam 17.00
Tanggal Masuk RS : 03 pebruary 2020 Jam 14.30
Diagnosa Medis : Debridement ankle , osteomyelitis, DM
Data Fokus Pasien
Persepsi nyeri
Penatalaksanaan nyeri pada pasien post debridement ankle dapat dilakukan melalui terapi
farmakologis maupun terapi non farmakologis. Terapi farmakologis yaitu pemberian obat-obatan
analgesik dan penenang. Sedangkan terapi non farmakologis dapat dilakukan dengan cara
hipnoterapi, kompres dingin, relaksasi nafas dalam serta terapi musik klasik. Penatalaksanaan
nyeri post operasi secara non farmakologi bukan sebagai pengganti utama terapi analgesik yang
telah diberikan, namun sebagai terapi pelengkap untuk mengurangi nyeri pasca operasi.
Kombinasi penatalaksanaan secara farmakologis dan non farmakologis merupakan cara terbaik
untuk mengontrol nyeri post operasi (Smeltzer & Bare, 2013).
Salah dua penatalaksanaan nyeri post operasi secara non farmakologi yaitu relaksasi nafas dalam
dan terapi musik klasik, terapi kompres dingin. Menurut Andarmoyo (2013) relaksasi nafas dalam
adalah suatu tindakan untuk membebaskan mental dan fisik dari ketegangan dan stress sehingga
dapat meningkatkan toleransi. Selain relaksasi nafas dalam, terapi musik juga dapat menjadi salah
satu pilihan untuk menurunkan nyeri. Terapi musik adalah suatu proses menggabungkan antara
aspek penyembuhan musik itu sendiri dengan kondisi dan situasi seperti fisik, emosi, spiritual,
mental, kognitif dan kebutuhan sosial seseorang (Natalina, 2013).
Kompres dingin dapat meredakan nyeri dikarenakan kompres dingin dapat mengurangi aliran
darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan edema yang diperkirakan menimbulkan tehnik
analgetik dengan dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang
mencapai otak lebih sedikit.
PEMBAHASAN
• Teknik relaksasi nafas dalam dan terapi musik, terapi kompres dingin
merupakan intervensi mandiri perawat dan sangat menjadi
kombinasi intervensi farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
pasien yang tidak menimbulkan efek samping dan tidak mengganggu
pengobatan farmakologis yang sedang dijalankan pasien.
• Responden menjadi rileks dan tenang saat melakukan relaksasi nafas
dalam, diawali mengambil oksigen di udara melalui hidung, oksigen
masuk kedalam tubuh sehingga aliran darah menjadi lancar, dengan
dikombinasikan terapi musik klasik pasien akan akan menjadi lebih
rileks dan tenang.
Mekanisme Penerapan Evidence Based Nursing Practice
Mekanisme penerapan teknik relaksasi imajinasi terbimbing yaitu:
Pre Test
Melakukan observasi skala nyeri pasien dengan skala nyeri numerik.
Post Test
Melakukan terapi relaksasi nafas dalam dan terapi musik klasik,
kompres dingin kepada responden selama 10-15 menit.
Melakukan observasi skala nyeri setelah diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan terapi musik klasik, kompres dingin.