10. Aspirin Natrium Dalam udara terdapat Aspirin Terhidrolisis Pemakaian wadah
bikarbonat H2O kemungkinan ampul yang
terjadinya hidrolisis berwarna gelap
11. Oksitetra Diphenhidramin Terjadinya interaksi Oksitetrasiklin-HCl akan Oksitetrasiklin-HCl
antara oksitetrasiklin-HCl mengendap dalam tidak dicampur
siklin- HCl
dengan diphenhidramin larutan diphenhidramin bersama cairan
jika diberikan secara diphenhidramin
bersamaan
12. Phenitoin-Na Infus Terjadinya interaksi Phenitoin-Na akan Phenitoin-Na tidak
antara phenitoin-Na mengendap dalam dicampur bersama
dengan infus jika larutan infus cairan infus
diberikan secara
bersamaan
13. Oksitertrasiklin- HCl MgS04 Terjadi interaksi antara Terbentuk ikatan Oksitertrasiklin-
oksitetrasiklin-HCl komplek tak larut HCl tidak di campur
dengan MgSO4 Oksitetrasiklin-Ca bersama MgSO4
14. Amiodaron Thiopental Terjadinya interaksi Miodaron akan obat tidak dicampur
antara amiodaron dengan bersamaan
mengendap dalam
larutan tiopental jika
diberikan secara larutan tiopental
bersamaan
15. Pseudoefedrin Vitamin B Saat penggerusan sehingga menyebabkan Bahan obat yang
pseudoefedrin mengikat bersifat higroskopis
kompleks campuran vitamin B1
air dari udara (pseudoefedrin) di
dan B2 menjadi tak tambahkan terakhir
16. Heparin Hidrokortison Terjadinya interaksi Heparin tidak aktif obat tidak dicampur
antara Heparin dengan bersamaan
Hidrokortison jika
diberikan secara
bersamaan
17. Ceftazidime Aminoglikosida Terjadinya interaksi Inaktivasi pada obat tidak dicampur
antara ceftazidime dengan ceftazidime bersamaan
aminoglikosida jika
diberikan secara
bersamaan
18. Ceftazidime Vankomisin Terjadi interaksi antara Terbentuk endapan pada obat tidak dicampur
ceftazidime dengan larutan ceftazidime bersamaan
vankomisin
19. Penicillin G Vitamin C Terjadinya interaksi Inaktivasi pada obat tidak dicampur
antara Penicillin G bersamaan
Penicillin G
dengan larutan injeksi
Vitamin C jika diberikan
secara bersamaan
20. Oksitertrasiklin- Ca-glukonat Terjadi interaksi antara Terbentuk ikatan Oksitertrasiklin-
HCl Oksitertrasiklin- HCl komplek tak larut HCl tidak di campur
Oksitetrasiklin-Ca bersama Ca-
dengan Ca-glukonat
glukonat
Tindakan untuk menghindari interaksi farmasetik
• Jangan memberikan suntikan campuran obat kecuali kalau yakin betul
bahwa tidak ada interaksi antar masing-masing obat
• Dianjurkan sedapat mungkin juga menghindari pemberian obat bersama-
sama lewat infus
• Selalu memperhatikan petunjuk pemberian obat dari pembuatnya
(manufacturer leaflet), untuk melihat peringatan-peringatan pada
pencampuran dan cara pemberian obat
• Sebelum memakai larutan untuk pemberian infus, intravenosa atau yang
lain, diperhatikan bahwa perubahan warna, kekeruhan, dari larutan
• Siapkan larutan hanya kalau diperlukan saja
• Botol infus harus selalu diberi label tentang jenis larutannya, obat-
obatan yang sudah dimasukan, termasuk dosis dan waktunya.
• Mengetahui sifat masing-masing obat sehingga dapat memilih obat yang
tidak berinteraksi saat proses pembuatan atau pencampuran obat.
• Pemilihan wadah pun harus diperhatikan sehingga tidak terjadi interaksi
yang tidak diinginkan.
Kesimpulan
▫ Interaksi obat terjadi jika suatu obat mengubah efek obat lainnya.
Kerja obat yang diubah dapat menjadi lebih atau kurang Aktif.
▫ Mekanisme interaksi obat dapat melalui beberapa cara, yakni interaksi
secara farmasetik (inkompatibilitas); interaksi secara farmakokinetik
dan interaksi secara farmakodinamik.
▫ Interaksi langsung secara fisik dan atau kimiawi dapat terjadi di luar
tubuh manusia, yang mungkin terlihat sebagai pembentukan endapan,
perubahan warna, dll, atau mungkin juga tidak terlihat dari hasil
interaksi yang terjadi
Terimakasih