BST Diare FIX
BST Diare FIX
Nama : An. F
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tgl lahir : Bandung, 26 Oktober 2017
Umur : 5 bulan 14 hari
Alamat : Pameungpeuk
Tgl masuk : 9 April 2018
Tgl pemeriksaan : 10 April 2018
Identitas Orang Tua
Mencret-
mencret
Pasien dibawa oleh orang tuanya ke Poli Anak RSUD Al-Ihsan dengan keluhan
mencret sejak 3 hari SMRS. Keluhan mencret muncul mendadak. Keluhan tersebut
terjadi sebanyak lebih dari 3 kali dalam sehari dan ibu pasien mengatakan 1 kali mencret
sekitar setengah air minum gelas aqua. Mencret berupa cairan dengan sedikit ampas
dan lendir. Ibu mengatakan keluhannya semakin berat sehingga timbul lecet pada bagian
dubur pasien.
Keluhan mencret disertai muntah-muntah sejak 3 hari SMRS. Muntah
terjadi sebanyak kurang lebih 5 kali dalam sehari. Isi muntahan berupa susu yang
dikeluarkan dari mulut pasien. Ketika pasien menyusu, pasien selalu
memuntahkannya kembali. Keluhan lainnya adalah nafsu makan yang menurun
sejak pasien mengalami mencret dan muntah. Ibu pasien mengatakan pasien
mengalami batuk dan pilek sejak 5 hari SMRS. Batuk dan pilek terjadi secara
terus-menerus. Pasien juga mengalami demam sejak 5 hari SMRS. Demam
timbul mendadak dan terus-menerus, namun keluhan demam semakin hari
semakin turun. Ibu pasien menyadari pasien mengalami penurunan berat badan
ketika memeriksakan kesehatannya ke posyandu. Selain itu, pasien menjadi
cengeng dan terlihat seperti kehausan.
Ibu pasien menyangkal pasien mengalami mencret seperti cucian beras,
mencret disertai darah, menyangkal tinjanya lebih didominasi lendir. Ibu pasien juga
menyangkal mencret disebabkan konsumsi susu formula. Susu yang dikonsumsi oleh
pasien adalah susu bebas laktosa. Ibu pasien juga menyangkal sebelumnya pasien
mengonsumsi obat antibiotik. Ibu pasien menyangkal pasien tidak mau minum dan
menyangkal pasien sering mengantuk ataupun lesu.
Pasien tidak mendapatkan ASI secara penuh, yaitu hanya sampai usia 4
bulan. Pasien mengonsumsi susu formula bebas lemak sebagai pengganti ASI dengan
menggunakan botol susu. Ibu pasien mengatakan botol susu dicuci setiap 3 kali
pemakaian. Sumber minum berasal dari sumur gali yang tidak terlindungi. Pasien
tinggal bersama keluarganya di wilayah padat penduduk. Keluhan sudah diobati dan
diberi obat penurun panas, dan gejala demam menurun.
Riwayat Penyakit
Leher
KGB : tidak teraba pembesaran KGB
Thorax
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris
Palpasi : pergerakan nafas simetris
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi :
Bunyi paru anterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-),wheezing (-/-), slam (-/-)
Bunyi paru posterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), slam (-/-)
Cor
Abdomen
Auskultasi : bising usus (+) normal, frekuensi 7x
Inspeksi : datar, lembut, nyeri tekan (-)
Palpasi : lembut, liver dan lien tidak terdapat
pembesaran, turgor normal
Perkusi : timpanik
AnoGenital : perianal rash
Ekstremitas
Bentuk normal, deformitas (-)
Akral hangat
CRT < 2 detik
Pemeriksaan Fisik
Neurologis:
Refleks Primitive
Refleks genggam (Grasp reflex -)
Refleks Babinski (-)
Sucking reflex (-)
Resume
Pasien seorang bayi perempuan dengan keluhan mencret
sejak 3 hari SMRS. Keluhan mencret muncul mendadak.
Keluhan tersebut terjadi sebanyak lebih dari 3 kali dalam
sehari dan ibu pasien mengatakan 1 kali mencret sekitar
setengah air minum gelas aqua. Mencret berupa cairan
dengan sedikit ampas dan lendir. Ibu mengatakan
keluhannya semakin berat sehingga timbul lecet pada
bagian dubur pasien. Keluhan disertai muntah-muntah,
demam, batuk dan pilek, dan penurunan berat badan.
Pasien juga menjadi cengeng dan seperti kehausan. Pada
pemeriksaan didapatkan mata cekung, bising usus yang
meningkat, dan perianal rash.
Diagnosis Banding
1. Diare Akut ec Rotavirus dengan Dehidrasi Ringan Sedang
2. Intoleransi Laktosa dengan Dehidrasi Ringan Sedang +ISPA
3. Diare Akut ec Eschericia coli dengan Dehidrasi Ringan Sedang+ ISPA
Usulan Pemeriksaan Penunjang
KHUSUS