Anda di halaman 1dari 29

BED SITE TEACHING

Diare Akut ec Rotavirus


dengan Dehidrasi Ringan
Sedang
Fanny Nurfitriany
12100117124
Preseptor :
dr. Yani Dewi, Sp.A

Ilmu Kesehatan Anak


Program Pendidikan Profesi Dokter
FK Unisba – RSUD Al-Ihsan
KETERANGAN UMUM

Nama : An. F
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tgl lahir : Bandung, 26 Oktober 2017
Umur : 5 bulan 14 hari
Alamat : Pameungpeuk
Tgl masuk : 9 April 2018
Tgl pemeriksaan : 10 April 2018
Identitas Orang Tua

• Nama : Tn. S • Nama : Ny. A


• Usia : 30 tahun • Usia : 24 tahun
• Pekerjaan: Pegawai Swasta • Pekerjaan : IRT
• Pendidikan: SMA • Pendidikan: SMA
terakhir • Alamat : Pameungpeuk
• Alamat : Pameungpeuk
ANAMNESIS(Heteroanamnesis)

Mencret-
mencret

Pasien dibawa oleh orang tuanya ke Poli Anak RSUD Al-Ihsan dengan keluhan
mencret sejak 3 hari SMRS. Keluhan mencret muncul mendadak. Keluhan tersebut
terjadi sebanyak lebih dari 3 kali dalam sehari dan ibu pasien mengatakan 1 kali mencret
sekitar setengah air minum gelas aqua. Mencret berupa cairan dengan sedikit ampas
dan lendir. Ibu mengatakan keluhannya semakin berat sehingga timbul lecet pada bagian
dubur pasien.
Keluhan mencret disertai muntah-muntah sejak 3 hari SMRS. Muntah
terjadi sebanyak kurang lebih 5 kali dalam sehari. Isi muntahan berupa susu yang
dikeluarkan dari mulut pasien. Ketika pasien menyusu, pasien selalu
memuntahkannya kembali. Keluhan lainnya adalah nafsu makan yang menurun
sejak pasien mengalami mencret dan muntah. Ibu pasien mengatakan pasien
mengalami batuk dan pilek sejak 5 hari SMRS. Batuk dan pilek terjadi secara
terus-menerus. Pasien juga mengalami demam sejak 5 hari SMRS. Demam
timbul mendadak dan terus-menerus, namun keluhan demam semakin hari
semakin turun. Ibu pasien menyadari pasien mengalami penurunan berat badan
ketika memeriksakan kesehatannya ke posyandu. Selain itu, pasien menjadi
cengeng dan terlihat seperti kehausan.
Ibu pasien menyangkal pasien mengalami mencret seperti cucian beras,
mencret disertai darah, menyangkal tinjanya lebih didominasi lendir. Ibu pasien juga
menyangkal mencret disebabkan konsumsi susu formula. Susu yang dikonsumsi oleh
pasien adalah susu bebas laktosa. Ibu pasien juga menyangkal sebelumnya pasien
mengonsumsi obat antibiotik. Ibu pasien menyangkal pasien tidak mau minum dan
menyangkal pasien sering mengantuk ataupun lesu.
Pasien tidak mendapatkan ASI secara penuh, yaitu hanya sampai usia 4
bulan. Pasien mengonsumsi susu formula bebas lemak sebagai pengganti ASI dengan
menggunakan botol susu. Ibu pasien mengatakan botol susu dicuci setiap 3 kali
pemakaian. Sumber minum berasal dari sumur gali yang tidak terlindungi. Pasien
tinggal bersama keluarganya di wilayah padat penduduk. Keluhan sudah diobati dan
diberi obat penurun panas, dan gejala demam menurun.
Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah memiliki riwayat diare
sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan dan
riwayat penyakit yang sama seperti pasien.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Pasien lahir dari ibu P1A0 yang merasa hamil


cukup bulan. Bayi lahir secara SC atas indikasi panggul
sempit. Bayi lahir menangis spontan, gerakan aktif,
langsung disuntik vitamin K, tidak ada penyulit seperti
terlilit tali pusar dan kebiruan. Riwayat kuning pada
bayi disangkal oleh ibu pasien. Berat badan saat lahir
adalah 2600 gr dengan panjang badan saat lahir 48
cm.
Selama kehamilan ibu tidak mengalami
penyakit kronis apapun, obat-obatan yang diminum
sesuai dengan yang diberikan oleh bidan.
Riwayat Makanan
0 – 4 bulan : ASI
4-5 bulan : Susu formula bebas laktosa
Riwayat Imunisasi

Hepatitis B  usia 0 hari


BCG, polio 1 usia 1 bulan
DPT-HB-Hib 1, Polio 2  2 bulan
DPT-HB-Hib 2, Polio 3 3 bulan
DPT-HB-Hib 3, Polio 4 4 bulan
Riwayat
Pertumbuhan & Perkembangan

Motorik Kasar : Kepala makin tegak, mulai


tengkurap dan terlentang sendiri

Motorik halus : Meraih,menggapai,


memegang mainan dengan kedua tangan

Bahasa : tertawa dan berceloteh


makin keras

Sosial : mengenali namanya jika


dipanggil, tertarik dengan suara.

Kesimpulan: Tumbuh dan Kembang Pasien


sesuai dengan usianya
Pemeriksaan Fisik

Kesadaran :compos mentis


Keadaan umum : tampat sakit sedang
Tanda vital :
HR : 130 kali/menit, reguler, equal, isi cukup
Respirasi :34 kali/menit, reguler, tipe abdominotorakal
Suhu : 36,7 O C
Pemeriksaan Fisik
Antropometri :
- Umur : 5 bulan 14 hari
- BB : 7 Kg
- TB : 62 cm
- BB/U : 0 SD (Normal)
- PB/U : -2<SD<0(Normal)
- BB/PB : 0< SD< 1 (Normal)
Status Gizi : Gizi Baik dengan Perawakan Normal
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik

Bentuk : normosefal, LK = 63 cm, fontanel cekung (-)


Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-)
Rambut : hitam halus, tidak mudah rontok
Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera icteric -/-, pupil
bulat isokor, reflex cahaya +/+, air mata (+), mata cekung (+)
Telinga : simetris, bentuk normal, sekret (-)
Hidung : deviasi septum (-), sekret (+/+)
Mulut : Mukosa oral basah
Pemeriksaan Fisik

Leher
KGB : tidak teraba pembesaran KGB
Thorax
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris
Palpasi : pergerakan nafas simetris
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi :
Bunyi paru anterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-),wheezing (-/-), slam (-/-)
Bunyi paru posterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), slam (-/-)
Cor

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak


Palpasi : Ictus cordis terletak di ICS IV midclavicular line
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi: Bunyi jantung S1, S2 murni regular, murmur (-) gal
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
Auskultasi : bising usus (+) normal, frekuensi 7x
Inspeksi : datar, lembut, nyeri tekan (-)
Palpasi : lembut, liver dan lien tidak terdapat
pembesaran, turgor normal
Perkusi : timpanik
AnoGenital : perianal rash
Ekstremitas
Bentuk normal, deformitas (-)
Akral hangat
CRT < 2 detik
Pemeriksaan Fisik

Neurologis:
Refleks Primitive
Refleks genggam (Grasp reflex -)
Refleks Babinski (-)
Sucking reflex (-)
Resume
Pasien seorang bayi perempuan dengan keluhan mencret
sejak 3 hari SMRS. Keluhan mencret muncul mendadak.
Keluhan tersebut terjadi sebanyak lebih dari 3 kali dalam
sehari dan ibu pasien mengatakan 1 kali mencret sekitar
setengah air minum gelas aqua. Mencret berupa cairan
dengan sedikit ampas dan lendir. Ibu mengatakan
keluhannya semakin berat sehingga timbul lecet pada
bagian dubur pasien. Keluhan disertai muntah-muntah,
demam, batuk dan pilek, dan penurunan berat badan.
Pasien juga menjadi cengeng dan seperti kehausan. Pada
pemeriksaan didapatkan mata cekung, bising usus yang
meningkat, dan perianal rash.
Diagnosis Banding
1. Diare Akut ec Rotavirus dengan Dehidrasi Ringan Sedang
2. Intoleransi Laktosa dengan Dehidrasi Ringan Sedang +ISPA
3. Diare Akut ec Eschericia coli dengan Dehidrasi Ringan Sedang+ ISPA
Usulan Pemeriksaan Penunjang

Hematologi rutin (Hemoglobin, hematokrit,


trombosit, leukosit, hitung jenis)
Urin Lengkap
Feses rutin
Diagnosis Kerja

Diare Akut ec Rotavirus dengan


Dehidrasi Ringan Sedang
Penatalaksanaan
Penanganan diare dengan dehidrasi ringan sedang menggunakan plan B.
• 200 x 7= 1400 cc/hari
1400/24= 58 cc/jam= 58 tetes mikro dan dievaluasi setiap 3 jam.
• Beri zinc syr dosis 10 mg
R/ Zinc syr flc No.I
S 1 dd cth ½ p.c
• Beri makanan sesuai umur,yaitu lanjutkan susu formula bebas laktosa
• Antibiotik tidak perlu diberikan
• Nasihat pada ibu: yaitu cuci tangan sebelum makan, setelah makan, dan
setelah membersihkan kotoran pasien. Cuci tangan yang baik dan benar (6
langkah).
Penatalaksanaan

KHUSUS

R/ Paracetamol 120mg/5ml syr fl. No.I


S 3 dd cth ½ prn

R/ ampisilin 250 mg vial No.IV


S pro injeksi 4 dd I
Imm
Prognosis

Quo Ad Vitam : ad bonam


Quo Ad Functionam : ad bonam
Quo Ad Sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai