Anda di halaman 1dari 28

 Ilmu pengetahuan yang mempelajari

hubungan antara genom (rangkaian


DNA lengkap dari suatu organisme),
nutrien (zat gizi ) dan kesehatan
 Kromosom (chromosome): struktur
molekuler yang berisi DNA dimana informasi
genetik dalam sel disimpan.
 Kata kromosom berasal dari khroma
(warna) dan soma (badan)
 Genetika : Ilmu yang mempelajari
bagaimana sifat keturunan (hereditas)
yang diwariskan kepada anak cucu serta
variasi yang mungkin timbul didalamnya.
 Keseluruhan informasi genetika yang
dimiliki mahluk hidup
 DNA strands yang membawa kode
informasi tertentu, misal untuk membentuk
protein tertentu seperti enzim, hormon, dan
seterusnya
 Pengaruh lainnya : mempengaruhi warna
bola mata, rambut, bentuk rambut, jenis
golongan darah, dan risiko terhadap
penyakit kronis tertentu (jantung, DM,
kanker dll)
 Nutrigenomik : mempelajari pengaruh nutrien
pada kesehatan melalui perubahan di tingkat
genom (gen), transkriptom (mRNA), proteom
(protein), metabolom (metabolit) serta
perubahannya di tingkat fisiologis
 Nutrigenetik : Mempelajari fek variasi genetik
terhadap interaksi antara komponen diet
(nutrien esensial, subtansif atau metabolit dari
komponen diet) dan kesehataN shg
menunjukkan kerentanan dari kelompok
tertentu
 Nutrigenomik adalah ilmu yang
mempelajari respon gen terhadap
makanan yang Anda makan, yang
bertujuan untuk mengetahui secara dini
perubahan apa yang akan terjadi
setelah makanan itu masuk ke dalam
tubuh. Nutrigenomik juga dikaitkan
dengan kejadian berbagai penyakit
yang dapat disebabkan oleh makanan.
 Pada tahun 2001, ilmuwan yang
melakukan Human Genome Project
menyatakan bahwa gen manusia telah
berhasil dipetakan, sehingga dapat
diketahui interaksi antara gen dengan
makanan dan lingkungan, serta interaksi
gen yang berhubungan dengan
berbagai penyakit kronis. Nutrigenomik
dianggap sebagai kebutuhan zat gizi
setiap individu berdasarkan gen yang
dimilikinya
 Zat makanan berpengaruh pada gen
manusia, walaupun pengaruhnya terjadi
langsung maupun tak langsung.
 Pada kondisi tertentu, diet atau zat makanan
yang dimakan adalah faktor risiko penyebab
timbulnya suatu penyakit.
 Zat gizi yang terdapat pada makanan
mempunyai pengaruh besar untuk membuat
tubuh sehat atau pun sakit, hal ini tergantung
dengan susunan genetik masing-masing
individu.
 Beberapa gen dalam tubuh, yang jumlah
serta strukturnya diatur dan dipengaruhi
oleh diet, dapat mempengaruhi tingkat
keparahan suatu penyakit kronis.
 Konsumsi makanan yang didasarkan dari
kebutuhan masing-masing individu,
ternyata dapat digunakan untuk
mencegah, mengatasi, serta
menyembuhkan berbagai penyakit kronis.
 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
individu yang memiliki gen tertentu (gen
alel APOA1*A) memiliki
kadar kolesterol (LDL) lebih tinggi
dibandingkan dengan individu yang
memiliki gen lain (gen alel APOA1*G)
setelah mengonsumsi makanan yang tinggi
lemak tidak jenuh tunggal, seperti alpukat,
minyak kanola, minyak zaitun, dan
beberapa kacang-kacangan
 Pada awalnya, kadar LDL pada orang
yang memiliki gen alel APOA1*A hanya 12%
kemudian setelah mengonsumsi sumber
makanan tersebut, kadar LDLnya
meningkat menjadi 22%. Peningkatan
kadar LDL pada tubuh dapat
menyebabkan berbagai penyakit kronis
seperti, diabetes melitus tipe 2, penyakit
jantung koroner, dan penyakit jantung
lainnya.
 Penelitian lain juga membuktikan bahwa
dengan mengonsumsi makanan yang
mengandung lemak tidak jenuh ganda,
seperti minyak ikan, kacang kedelai, dan
minyak kelapa, pada individu dengan
gen tertentu dapat menurunkan
tingkat kolesterol (HDL) dalam tubuh,
sedangkan pada individu lainnya dapat
meningkatkan kadar HDL
 Folate maintain DNA stability through their
ability to donate one carbon units (CH3) for
cellular metabolism
 Folate deficiency has besn implicated in the
development of several cancers including
colorectal cancer (CRC)
 Human studies data suggest that people who
habitually consume the highest blood folate
concentrations,have a significantly reduced
risk of developing colon polys/cancer
 Dietary folate is protective againts CRC
 Folate maintains genomic stability by
regulating DNA biosynthesis, repair and
methylation
 Schematic representation of folate metabolism
illustrating the entry of natural folates and folic acid
into the pathway, and flow of methyl groups towards
either DNA synthesis or DNA methylation. RFC,
reduced folate carrier; hFR, human folate receptor;
MTR, methionine synthase; MTHFR,
methylenetetrahydrofolate reductase; SHMT, serine
hydroxymethlytransferase; TS, thymidylate synthase;
THF, tetrahydrofolate; DHF, dihydrofolate; SAM, S-
adenosylmethionine; SAH, S-adenosylhomocysteine;
dUMP, deoxyuridine monophosphate; dTMP,
deoxythymidine monophosphate.
 52 percobaan dengan total 75 454 peserta diidentifikasi.
Suplementasi vitamin D tidak dikaitkan dengan semua
penyebab kematian (rasio risiko 0,98, interval kepercayaan
95% 0,95 hingga 1,02, I2 = 0%), mortalitas kardiovaskular
(0,98, 0,88 hingga 1,08, 0%), atau non-kanker, non-
kardiovaskular mortalitas (1,05, 0,93 hingga 1,18, 0%).
Suplementasi vitamin D secara signifikan mengurangi risiko
kematian akibat kanker (0,84, 0,74-0,95, 0%). Dalam analisis
subkelompok, semua penyebab kematian secara signifikan
lebih rendah dalam uji coba dengan suplementasi vitamin
D3 daripada dalam uji coba dengan suplementasi vitamin
D2 (P untuk interaksi = 0,04); baik vitamin D3 maupun
vitamin D2 tidak dikaitkan dengan penurunan yang
signifikan secara statistik pada semua penyebab kematian.
 Diet, aktivitas fisik, dan manajemen berat badan
pola makan yang buruk, aktivitas fisik yang kurang
dan berat / kegemukan menyumbang 25-30% dari
kanker utama di AS
 Penggunaan tembakau Perlindungan matahari
paparan sinar matahari meningkatkan risiko
melanoma
 Faktor lingkungan lainnya: perokok pasif dan
paparan paparan SHS pada orang dewasa memiliki
efek buruk pada sistem CVD dan kanker paru-paru
Polutan lain dari industri adalah racun dan / atau
agen penyebab kanker (formaldehyde, sianida, CO,
dll)
 peningkatan buah dan sayuran (serat)
mengurangi risiko kepala dan leher CA,
NPC, CRC, lambung, pankreas dan prostat
 Peningkatan buah dan sayuran,
mengurangi kofaktor seperti T2DM, CVD
dan hipertensi
 Pertahankan bobot tubuh yang sehat
Rekomendasi 2-6.5 gelas buah dan sayuran
Sayuran dan polong hijau dan oranye
gelap (tinggi folat, beta karoten, dan serat)
 Minyak ikan dan omega 3 Asam lemak tak
jenuh ganda meningkatkan profil lipid
plasma
 Omega 3 strategi terapi PUFA untuk
meningkatkan profil dislipedemia pada
individu dengan T2DM
 Omega 3 supllementation PUFA,
peningkatan signifikan tetapi sedikit dalam
konsentrasi glukosa plasma puasa (FG)
Gene Activity Disease Nutrients to Supply Reference

Hunger keeper
FTO Energy homeostasis Obesity MD [24]
Fat mass storage

CCD MD
IL-6 Inflammation CVD Polyphenols [28]
Obesity Dried Fruits

MCR4 Leptin pathways Obesity MD [23]

CVD
Folate
Homocysteine metabolism CDD
MTHFR Cobalamin [33,34]
Lean mass development Obesity
Protein
Sarcopenia

CCD MD
TNFα Inflammation CVD Polyphenols [36,37,38]
Obesity Dried Fruits
Non-Small Cell Lung
GSTM1 Oxidative Stress Antioxidant compound [62]
Cancer

MnSOD Oxidative Stress Breast Cancer Antioxidant compound [63]

Metabolism of lipids and


HMGCR CDD MD [63]
carbohydrates

ω3 long-chain
Metabolism of lipids and
IL-1β CDD polyunsaturated fatty acids [62]
carbohydrates
(PUFAs)

Inflammation, ω3
CDD
NFkB Proliferation ω6 [70]
Cancer
Angiogenesis PUFAs

Anda mungkin juga menyukai