Anda di halaman 1dari 15

HAKEKAT MANUSIA

DAN
ALIRAN-ALIRAN DALAM
PENDIDIKAN MATEMATIKA
YANG BERKAITAN DENGAN
FILSAFAT PENDIDIKAN
MATEMATIKA

Oleh
JOHANIS LAKUSA
HAKEKAT MANUSIA

SIAPAKAH MANUSIA ???


Siapakah Manusia ???
Jawaban Umum :
 homo sapiens = makhluk yang mempunyai
budi (akal).
 homo socius = makhluk sosial/makhuk yang
hidup bermasyarakat.
 homo economicus = makhluk
ekonomi/makhluk yang berusaha mencukupi
kebutuhan hidup.
 homo loquen, = makhluk yang pandai
menciptakan
Siapakah Manusia ???
 Homo faber = makhluk pembuat perkakas.
 animal educandum, = hewan yang

memerlukan pendidikan.
Banyaknya definisi tentang manusia,
membuktikan bahwa manusia adalah
makhluk multidimensional.
Berdasarkan fakta tersebut, maka Piedade
(1986) mencoba membuat polarisasi
pemikiran tentang manusia.
1. Polarisasi Pemikiran tentang Manusia

 Menurut pola pemikiran ini, manusia dan


a. kemampuan kreatifnya dikaji dari struktur
Manusi fisiologisnya.
a  Manusia dipahami dari sisi internalitas, yaitu
Menur manusia sebagai pusat kegiatan internal yang
ut Pola menggunakan bentuk lahiriah tubuhnya untuk
mengekspresikan diri dalam komunikasi
Pemiki dengan sesamanya.
ran  Portman berpendapat bahwa kehidupan
Biologi manusia meskipun terdapat kesamaan
s tertentu dengan kehidupan binatang tapi ada
yang khas dari aktivitasnya, yaitu bahasa,
posisi vertikal tubuhnya dan ritme
pertumbuhannya.
1. Polarisasi Pemikiran tentang Manusia

 Menurut pandangan psikoanalisa,


b.
manusia pada dasarnya digerakan dari
Manusi
dorongan dari dalam yang bersifat
a
instrinsik.
Menuru
 Pandangan psikologi humanistik
t Pola
menentang pandangan psikoanalisa,
Psikolo
manusia itu rasional, tersosialisasi
gis
dan dapat menentukan nasibnya
sendiri.
 Behavioristik, manusia merupakan
makhluk reaktif yang tingkah lakunya
dikontrol oleh faktor luar.
1. Polarisasi Pemikiran tentang Manusia

 Manusia menurut pola pemikiran ini


c. tampil dalam dimensi sosial dan
Manusi kebudayaannya, dalam hubungannya
a dengan kemampuan untuk membentuk
Menuru sejarah.
t Pola  Menurut pola ini, kodrat manusia tidak
Pemikir hanya mengenal satu bentuk yang
an seragam melainkan berbagai bentuk.
Sosial-  Erich Rothacker, Dia berupaya memahami
Budaya kebudayaan setiap bangsa melalui suatu
proses yang dinamakan reduksi pada jiwa-
jiwa nasional dan melalui mitos-mitos
1. Polarisasi Pemikiran tentang Manusia

 Pola pemikiran ini bertolak dari


d.
pandangan manusia sebagai homo
Manusi
religiosus.
a
Menuru
 Salah satu tokohnya adalah Mircea
Eliade.
t Pola
Pemikir
 Menurut Eliade, homo religiosus
an adalah tipe manusia yang hidup dalam
Religiu suatu alam yang sakral, penuh dengan
nilai-nilai religius dan dapat menikmati
s
sakralitas yang ada dan tampak pada
alam semesta, alam materi, alam
tumbuh-tumbuhan, dan manusia.
2. Pandangan Para Ahli Mengenai
Hakikat Manusia
a. Plato. Manusia pada hakikatnya ditandai oleh adanya
kesatuan antara apa yang ada pada dirinya, yaitu
pikiran, kehendak, dan nafsu.
b. Hsun Tsu. Manusia pada hakikatnya adalah jahat, oleh
karenanya untuk mengembangkannnya diperlukan
latihan dan disiplin yang keras, terutama disiplin kepada
tubuhnya.
c. Agustinus. Manusia merupakan kesatuan jiwa dan
badan, yang dimotivasi oleh prinsip kebahagiaan;
kesemuanya itu diwarnai oleh dosa warisan dari
pendahulunya.
d. Descartes. Manusia terdiri dari unsur dualistik, jiwa
dan badan.
2. Pandangan Para Ahli Mengenai
Hakikat Manusia
a. Freud. Manusia tidak memegang nasibnya sendiri.
Tingkah laku manusia ditunjukan untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan instingnya, dan dikendalikan oleh
pengalaman-pengalaman masa lampau.
b. Adler. Manusia tidak semata-mata bertujuan
memuaskan dorongan-dorongan dirinya, tetapi juga
termotivasi untuk melaksanakan tanggung jawab sosial
c. Rogers. Manusia adalah makhluk rasional,
tersosialisasikan, dan dapat menentukan nasibnya sendiri.
d. Skinner. Manusia adalah makhluk reaktif yang tingkah
lakunya dikontrol oleh faktor-faktor di luar dirinya.
e. Glasser. Tindakan manusia didorong untuk memenuhi
kebutuhan dasar yang sama untuk semua orang
ALIRAN-ALIRAN DALAM
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
1. Formalisme
2. Intuisionisme
3. Logisisme
ALIRAN-ALIRAN DALAM PENDIDIKAN
MATEMATIKA

1.
 Formalis seperti David Hilbert (1642 –1943)
Formalis berpendapat bahwa matematika adalah
me tidak lebih atau tidak kurang sebagai bahasa
matematika.
 Menurut Ernest (1991) formalis memiliki dua

teori, yaitu
1. Matematika dapat dinyatakan sebagai
sistem formal yang tidak dapat ditafsirkan
sembarangan, kebenaran matematika
disajikan melalui teorema-teorema formal.
2. Keamanan dari sistem formal ini dapat
didemonstrasikan dengan terbebasnya dari
ketidak konsistenan.
ALIRAN-ALIRAN DALAM PENDIDIKAN
MATEMATIKA

2.  Intuisionisme seperti L.E.J. Brouwer


Intuisioni (1882-1966), berpendapat bahwa
sme
matematika suatu kreasi akal budi
manusia.
 Selanjutnya intuisionis menyatakan
bahwa obyek segala sesuatu
termasuk matematika,
keberadaannya hanya terdapat
pada pikiran kita, sedangkan secara
eksternal dianggap tidak ada.
ALIRAN-ALIRAN DALAM PENDIDIKAN
MATEMATIKA

3.
 Logisisme memandang bahwa matematika
Logisisme sebagai bagian dari logika.
 Penganutnya antara lain G. Leibniz, G.

Frege (1893), B. Russell (1919), A.N.


Whitehead dan R. Carnap (1931).
 Dua pernyataan penting yang dikemukakan

oleh Bertrand Russell, yaitu :


1. Semua konsep matematika secara mutlak
dapat disederhanakan pada konsep logika;
2. Semua kebenaran matematika dapat
dibuktikan dari aksioma dan aturan melalui
penarikan kesimpulan secara logika semata
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai