CRS - Ablasio Retina
CRS - Ablasio Retina
SMF MATA
Preseptor : Djonny Djuarsa, dr., SpM
Hiperemis (-), folikel (-), papil Hiperemis (-), folikel (-), papil
Conjuctiva Bulbi (-) (-)
Cornea
Injeksi (-), sekret (-) Injeksi (-), sekret (-)
OD OS
COA Kedalaman dalam, jernih Kedalaman dalam, jernih,
Pupil
- Bentuk Bulat Bulat
- Diameter 3 mm 3 mm
- Refleks (+) (+)
■ Ablasio retina
■ Uveitis posterior
TATA LAKSANA
Umum :
■ Pasien menggunakan pelindung mata
Pembedahan :
Scleral buckling
PROGNOSIS
■ Ad vitam : Bonam
■ Ad functionam : dubia ad malam
■ Ad sanationam : ad bonam
ABLASI RETINA /
RETINAL
DETACHMENT
Anatomi Retina
■ Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semi
transparan dan multilapis yang melapisi bagian
dalam dua per tiga posterior dinding bola mata
■ Retina membentang ke depan hampir sama jauhnya
dengan korpus siliare dan berakhir di tepi ora serrata
■ Permukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan
lapisan epitel berpigmen retina sehingga juga
tertumbuk dengan membrane Bruch, khoroid dan
sclera.
Lapisan retina
1. Membrana limitans interna, merupakan membrana
hialin antara retina dan badan kaca.
2. Lapisan serat saraf, yang mengandung akson –
akson sel ganglion yang berjalan menuju nervus
optikus. Di dalam lapisan – lapisan ini terletak
sebagian besar pembuluh darah retina.
3. Lapisan sel ganglion yang merupakan lapis badan
sel daripada neuron kedua.
4. Lapisan fleksiform dalam,yang mengandung
sambungan – sambungan sel ganglion dengan sel
amakrin dan sel bipolar.
5. Lapisan inti dalam badan sel bipolar, amakrin dan
sel horizontal.
6. Lapisan pleksiform luar, yang
mengandung sambungan –
sambungan sel bipolar dan sel
horisontal dengan fotoreseptor.
7. Lapisan inti luar sel fotoreseptor,
merupakan susunan lapis nukleus
sel kerucut dan batang. Ketiga
lapisan dibawahnya avaskular dan
mendapat metabolisme dari kapiler
koroid.
8. Membrana limitans eksterna yang
merupakan membrana ilusi.
9. Lapisan fotoreseptor, merupakan
lapis terluar retina terdiri atas
selbatang yang mempunyai bentuk
ramping, dan sel kerucut.
10. Epitelium pigmen retina
Fisiologi
■ Rabun jauh merupakan faktor risiko penting untuk ablasi retina: 67%
orang dengan ablasi retina mengalami rabun jauh sebelumnya.
■ Faktor risiko lain :
■ operasi katarak
■ riwayat keluarga detasemen retina
■ diabetes yang tidak terkontrol
■ trauma tumpul pada mata
TANDA DAN GEJALA
RHEGMATOGEN
TRAKSI
EKSUDATIF
ABLASI RHEGMATOGEN
Ablasio retina Rhegmatogen merupakan ablasio retina yang sering
terjadi, yang disebabkan oleh adanya robekan pada retina . sehingga
melalui ronekan ini viterous humor dapat masuk kedalam celah
potensial.
FAKTOR RISIKO
■ miopia,
■ afakia,
■ degenerasi lattice
■ trauma okular
Manifestasi klinik
Goals :
tujuan utama dari terapi ablasio retina adalah untuk
menimbulkannya adhesi antara epitel berpigmen
dan area sensorik retina sehingga mencehan influks
cairan yang lebih jauh.
Retinopeksi pneumatik :
dengan cara memasukan udara atau gas untuk menjaga retina pada
posisinya kemudian di adhesikan dengan menggunkan cryoterapi agar
luka robekan tertutup permanen
Scleral buckling
■Vitreoretinopati proliferatif
Komplikasi tersering dari ablasio retina
regmatogenosa
Penyebab tersering kegagalan tindakan
bedah
ABLASIO RETINA EKSUDATIF
■ Merupakan ablasi yang terjadi akibat tertimbunnya
eksudat di bawah retina dan mengangkat retina.
Penimbunan cairan subretina sebagai akibat
keluarnya cairan dari pembuluh darah retina dan
koroid (ekstravasasi). Hal ini disebabkan penyakit
koroid. Kelainan ini dapat terjadi pada skleritis,
koroiditis, tumor retrobulbar, radang uveaidiopati,
toksemia gravidarum.
TANDA
■ Vitrektomi
■ Drainage of subretinal fluid (SRF)
mengeluarkan cairan subretina dengan pungsi
yang dilakukan dari daerah yang paling tinggi
ablasinya, sehingga retina melekat kembali.
Prognosis