Anda di halaman 1dari 25

Faktor Edafik (Kelembaban Tanah,

pH, Tekstur Tanah, Warna Tanah,


Aerasi, dan MOT) di Hutan Pinus
Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda
Kelompok 5
Biologi C 2017
Bunga Gina T (1705271) Silvy Novia K (1
Dwi Lestari D (1700622) Widia Prihastuti (1
Ramadhan Dhiya U (1703035)
Sarah Fauziah A (1700616)
Latar
Belakang
Karakteristik atau sifat
1
tanah yang terdiri atas sifat
fisika, kimia, dan biologi
tanah.
2 Pengaruh vegetasi
Hutan pinus Taman
3 Hutan Raya Ir. H.
Djuanda
Rumusan • Bagaimana faktor edafik daerah homogen hutan pinus di
Tahura Ir. H. Djuanda?
Masalah

• Untuk menganalisis faktor edafik daerah homogen hutan


Tujuan pinus

Batasan • Faktor edafik yang diukur yaitu pH, kelembaban,


tanah, warna tanah, aerasi, dan MOT
tekstur

• Lokasi penelitian yaitu Hutan Pinus Homogen Taman


Masalah Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Pertanyaan
Penelitian
1. Berapa pH tanah di daerah homogen hutan pinus Tahura Ir.
H. Djuanda?
2. Bagaimana kelembaban tanah di daerah homogen hutan
pinus Tahura Ir. H. Djuanda?
3. Bagaimana kondisi warna tanah di daerah homogen hutan
pinus Tahura Ir. H. Djuanda?
4. Bagaimana tekstur tanah di daerah homogen hutan pinus
Tahura Ir. H. Djuanda?
5. Bagaimana Aerasi di daerah homogen hutan pinus Tahura Ir.
H. Djuanda?
6. Berapa materi organik tanah yang terkandung di daerah
homogen hutan pinus Tahura Ir. H. Djuanda?
7. Adakah keterkaitan antara faktor edafik satu sama lain dari
parameter tersebut?
DASAR
TEOR I
Di dalam tanah terdapat berbagai unsur hara atau partikel
yang sangat berperan penting bagi kelangsungan hidup
tanaman, seperti kandungan bahan organik, kondisi drainase,
dan aerasi (Soepardi 1983).
Warna tanah merupakan sifat morfologi yang paling mudah
dibedakan. Misalnya warna hitam, warna merah, dan warna
abu-abu (Hardjowigeno, 1985).
Tekstur tanah, biasa juga disebut besar butir tanah, termasuk
salah satu sifat tanah yang paling sering ditetapkan (Hillel,
1982).
Banyak proses-proses yang mempengaruhi pH suatu tanah,
diantaranya adalah keberadaan asam sulfur dan asam nitrit
sebagai komponen alami dari air hujan (Foth, 1984).
No. Nama Alat Jumlah

1. Soil Tester 1 unit

2. Sieve 1 unit

3. Gelas ukur 1 unit

Alat yang
4. Labu Erlenmayer 1 unit

5. Kamera 1 unit

Digunakan 6. Soil Corer 1 unit

7. Timbangan Digital 1 unit

8. Pipet 2 unit

9. ATK 1 set
No. Nama Bahan Jumlah
1. K3Cr2O7 30 ml
2. H2SO4 60 ml
3. H3PO4 (85%) 30 ml
4. NaF 0,6 gram
5. Indikator Diphenilamin 9 ml

Bahan yang
6. Sample tanah 100 gram
7. Aquades 200 ml
8. KCNS 3 ml

Digunakan9
10
HCl
K3Fe(CN)4
3 ml
5 ml
Ferro ammonium
11 72 ml
sulfat
• Waktu Penelitian
Hari/Tanggal : Jum’at, 6
• Teknik Pengambilan
Maret 2020
Data
Waktu :13.00-
1. Menggunakan metode
selesai
simple random sampling
Tempat : Hutan
2. Menentukan lokasi di
Pinus
Hutan Pinus Homogen
Hutan
Taman Hutan Raya Ir. H.
Raya Ir. H.
Juanda
Juanda
3. Menentukan luas lokasi
Hutan Pinus Homogen
• Jenis Penelitian
4. Menentukan lokasi
Deskriptif Kuantitatif
METODE lokasi pengamatan
sebesar 20% dari luas
keseuruhan lokasi hutan
PENELITIAN pinus.
5. Menentukan titik-titik
lokasi pengambilan
sample
DENAH
PENGAMBILAN
SAMPEL

Luas Hutan Pinus : 6463,51 m2


Lokasi Penelitian : 20% x 6463,51 m2 = 1292,7 m2
Langkah Kerja
Permasalaha Outline
n diidentifikasi dibuat

Alat dan bahan


disiapkan

Data dicatat dan


Pengambilan
didokumentasika
data dilakukan n. Data dianalisis.
HASIL PENGAMATAN
Diameter partikel
Berat Partikel %
(mm)

4.0 8.16 8.16%


2.0 42.77 42.77%
Tekstur Tanah 1.0 23.14 23.14%
0,5 19.61 19.61%
0.25 1.80 1.80%
Tekstur tanah Pasir Sangat Kasar
Aerasi Tanah

Aerasi
Lokasi Keterangan
KCNS K3Fe(CN)6

Titik A Merah Hijau Aerasi baik, terdapat garam ferri


Titik B Merah Hijau Aerasi baik, terdapat garam ferri
Titik C Merah Hijau Aerasi baik, terdapat garam ferri
Lokasi pH

Titik A 5.8

pH Tanah Titik B 6.4

Titik C 5.1

Range  5.1-6.4
Kelembaban Tanah dan Warna
Tanah Warna Tanah
Lokasi Kelembaban tanah
Lembab Kering

Titik A 50%  Dark brown Brown

Titik B  30% Dark brown Brown

Titik C  60% Dark brown Brown

Range 30-60%
Materi Organik
Tanah

Kalibrasi pipet : 31 tetes = 1 ml


Titrasi blanko : 8,25 ml
Titrasi sampel : 144 tetes = 4,64 ml
PEMBAHASAN
 Tektur tanah yang didapatkan merupakan pasir sangat kasar, hal ini berdasarkan
pada Munsell Soil Chart. Terkstur tanah berpasir memiliki partikel yang kecil
sehingga dapat menyimpan udara lebih banyak. Sehingga aerasi yang ada juga
cukup baik, hal ini dibuktikan dengan uji aerasi yang menunjukkan indikator
merah setelah diberi KCNS. Selain itu, indikator ini juga menunjukkan adanya
kandungan garam ferri.
 Berdasarkan hasil pengamatan, dapat terlihat range pH yang didapatkan mulai
dari 5,1-6,4 yang berarti pH tanah hutan homogen pinus itu asam. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Ardhana (2012) yang menyebutkan bahwa tanah yang berada
dibawah vegetasi hutan akan cenderung lebih asam dibandingkan dengan yang
berkembang di bawah padang rumput. Hutan dengan vegetasi konifer dapat
menyebabkan ph tanah lebih asam dibandingkan hutan dengan vegetasi pohon
berdaun lebar.
 Dalam penelitian Senjaya dan Surakusumah (2007) disebutkan bahwa daerah
pertumbuhan pohon pinus menunjukkan tidak adanya pertumbuhan tanaman
herba atau gulma. Hal ini disebabkan serasah daun pinus mengeluarkan zat
alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan gulma.
 Rata-rata materi organik yang terdapat pada tanah hutan pinus Tahura sebesar
5,9%.
 Kelembaban tanah di hutan pinus Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda berkisar
antara 30-60%. Kelembaban 30% terletak pada daerah dengan kerapatan pohon
yang lebih jarang dibandingkan dengan yang lainnya. Sementara kelembaban
60% terletak pada daerah yang dekat dengan kontur tanah yang lebih curam, hal
tersebut menyebabkan air mengalir dari daerah yang lebih curam ke daerah
tempat pengambilan sampel.
 Hasil dari aerasi di ketiga titik menunjukkan hasil bahwa tanah tersebut
memiliki kandungan oksigen yang baik. Hal ini dapat terlihat dari hasil aerasi
yang menunjukkan perubahan warna merah pada tanah yang diberi KCNS dan
perubahan warna hijau pada tanah yang diberi K3Fe(CN)6.
 Hasil aerasi yang baik berhubungan dengan tekstur tanah pada daerah tersebut.
 Berdasarkan pengamatan, tekstur tanah pada daerah hutan pinus Taman Hutan
Raya Ir. H. Juanda tergolong pasir sangat kasar.
 Tanah dengan tekstur tanah pasir memiliki luas permukaan yang lebih kecil
daripada tanah dengan tekstur liat. Sifat tanah yang memiliki kandungan pasir
yang tinggi memiliki sifat mudah meloloskan air sehingga aerasi baik dan
dekomposisi bahan organic cepat (Forth, 1978).
KESIMPULAN
Faktor edafik yang ada di hutan homogen
pinus di Tahura memiliki pH berkisar 5.1-6.4 yang
termasuk kedalam pH asam. Kelembaban tanah
berkisar 30-60%. Aerasi pada hutan pinus ini
baik karena mengandung oksigen yang baik
juga. Rata-rata materi organik yang ada sebesar
5,9%.
Warna tanah lembab yang terdapat pada
hutan Pinus tersebut yaitu dark brown,
sedangkan warna tanah yang sudah dikeringkan
yaitu brown.
Thank You 

Anda mungkin juga menyukai