Gangguan Mental
Gangguan Mental
ERNAWATI S.PSI.,M.Si
1
Pengertian
• Kartini kartono
bentuk gangguan & kekacauan fungsi mental/kesehatan
mental yang disebabkan oleh kegagalan mereaksinya
mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan
terhadap stimulus ekstern & ketegangan2 sehingga
muncul gangguan fungsi dari satu bagian, satu
organ/sistem kejiwaan.
2
Gangguan Mental
• Gangguan Mental di sebut juga :
kekalutan mental, kekacauan mental, penyakit mental.
3
B . Faktor Psikologis
. Konflik Jiwa
. Stres
. Frustasi
. Kekecewaan
. Kurangnya Perhatian Orang Tua
5
d . Pahit Hati :
Perasaan hati tidak enak karena gangguan perasaan .
e . Hambar Hati :
Individu yang mengalami gangguan mental tidak
memiliki perasaan apapun .
f . Iri Hati :
Individu yang mengalami gangguan mental tidak senang
melihat orang lain beruntung .
g . Rasa Dengki :
Individu yang mengalami gangguan mental memiliki
perasaan tidak suka / benci karna terlalu cemburu .
6
h . Cemburu :
Individu yang memiliki gangguan mental yang memiliki
perasaan iri hati terhadap keberhasilan orang lain .
I . Kemarahan yg Eksplosif :
Individu yang mengalami gangguan mental pada saat
marah terlihat meledak – ledak .
K . Asosial :
Individu yang mengalami gangguan mental tidak memiliki
kesadaran hidup bersama dengan orang lain .
7
Gejala Gangguan Mental
11
Cara Menghindari Gangguan Mental Faktor Sosal
Budaya
12
e. Melatih berfikir positif & berbuat wajar
tanpa menggunakan mekanisme
pembelaan & pelarian diri yg negatif .
13
Penyebab gangguan mental
ditinjau dari faktor sosial – budaya & psikologis
• Overproteksi orang tua
anak t’ mandiri, t’ percaya diri,
t’ memiliki harga diri, ragu – ragu,
t’kreatif,inisiatif
15
• Cacat jasmaniah
biasanya merasa malau dan menderita batin,
dibayangi ketakutan, rasa karagu-raguan dan
hari depan suram, sehingga timbul ketegangan
batin, rendah diri serta patah semangat.
16
Bentuk gangguan mental
Psikopat
ketidakmampuan individu menghayati nilai – nilai antar
pribadi, sosial, dan moral.
Psikoneurosis
kumpulan reaksi psikis dengan ciri spesifik kecemasan &
diekspresikan secara t’sadar dengan menggunakan
mekanisme pertahanan diri :
1. Histeria
gangguan mental yg ditandai dengan prilaku yang
cenderung dramatis, emosional, dan reaksi yang
berlebihan.
17
2. fugue
bentuk gangguan mental disertai
keinginan kuat untuk mengembara /
meninggalkan rumah karena amnesia
3. Multiple personality
4. Neurosis depresi
Suatu gangguan perasaan dicirikan
dengan semangat berkurang, rasa
harga diri rendah, menyalahkan diri
sendiri, serta gangguan tidur dan makan
18
5. Tict
gerakan tanpa sengaja, sekejap &
berkali-kali mengenai kelompok kecil otot
biasanya terjadi didaerah otot wajah
6. Hipokondria
kondisi kecemasan yang kronis, selalu
merasa ketakutan yg patologis ttg
kesehatan sendiri & takut akan adanya
penyakit pd berbagai bagian tubuh.
19
7. Neurastenia
Suatu keadaan neurosis yg ditandai
kelesuan umum yg kronis, mudah lelah
& kadang-kadang kehilangan tenaga
8. Neurosis Ansietas
Tanda-tanda ketakutan & kecemasan
kronis, walaupun t’ada stimulus yg spesifik
misalnya , takut mati, takut menjadi gila &
macam-macam ketakutan yg t’dpt dikategorikan
dalam fobia.
20
9. Psikosomatisme
Macam-macam penyakit jasmaniah yg
ditimbulkan oleh konflik kejiwaan &
kecemasan yg kronis
22
Schizofrenia
Bentuk psikosis berat dengan gejala utamanya
adalah keretakan kepribadian
S. Hebefenik ( jiwanya menjadi tumpul )
ditandai perilaku ketolol-tololan & t’pantas, suka
berlagak sok, delusi, regresi & halusinasi
S. Paranoid
ditandai adanya bermacam – macam delusi &
halusinasi yg terus - menerus berganti corak,
sering merasa iri hati, cemburu, curiga, dendam,
apatis, emosinya beku, sikap sangat
bermusuhan, fanatik religius serta merasa
dirinya penting & besar. 23
S. Catatonic ( kaku )
Ditandai gangguan pada proses motoris,
sprti anggota badan kaku, stupor disertai
catatomic axitement ( meledak – ledak &
ribut hiruk pikuk ).
24
Psikosis Paranoia
Ditandai gangguan mental amat serius, dicirikan
dengan timbulnya banyal delusi penyiksaan
atau delusi kebesaran.
Kompulsi
keinginan/dorongan yg t’tertahankan atau t’dpt
dicegah untuk melakukan suatu perbuatan,
t’dpt dikontrol, t’dpt dikendalikan, serta
sewaktu melakukannya bertentangan dengan
kemauan yg sadar.
25
Obsesi
ide yg kuat bersifat terus- menerus
melekat dalam pikiran dan t’mau hilang
serta sering irasional
Fobia
Ketakutan yg t’ada sebab, irasional dan
t’logis, walaupun diakui secara sadar tdk
ada alasan untuk takut.
26
27