0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
110 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hukum salat bagi orang yang berada dalam kondisi faqidut thahurain atau tidak dapat menemukan air atau debu untuk bersuci. Secara ringkas, terdapat 3 pendapat tentang hal ini, yaitu menurut mazhab Hanafi dan Syafi'i salat tetap wajib dengan niat menghormati waktu dan harus diulang setelah kondisi normal, menurut Hanbali salat tetap wajib tapi tidak perlu
Dokumen tersebut membahas tentang hukum salat bagi orang yang berada dalam kondisi faqidut thahurain atau tidak dapat menemukan air atau debu untuk bersuci. Secara ringkas, terdapat 3 pendapat tentang hal ini, yaitu menurut mazhab Hanafi dan Syafi'i salat tetap wajib dengan niat menghormati waktu dan harus diulang setelah kondisi normal, menurut Hanbali salat tetap wajib tapi tidak perlu
Dokumen tersebut membahas tentang hukum salat bagi orang yang berada dalam kondisi faqidut thahurain atau tidak dapat menemukan air atau debu untuk bersuci. Secara ringkas, terdapat 3 pendapat tentang hal ini, yaitu menurut mazhab Hanafi dan Syafi'i salat tetap wajib dengan niat menghormati waktu dan harus diulang setelah kondisi normal, menurut Hanbali salat tetap wajib tapi tidak perlu
HES 2 A DAN B IAI SUNAN GIRI 2020 PENGERTIAN - Faqidut Thahurain adalah orang yang berada dalam kondisi tak bisa mendapatkan dua piranti bersuci (air yang suci-mensucikan dan debu untuk tayammum). - Misalnya di dalam pesawat, kereta api, dan alat transportasi yang lain. (1) Menurut HUKUM DANHanafiyah NIAT SALATdan Syafi’iyah: tetap wajib salat, dengan niat lihurmatil-waqti (menghormati/menghargai waktu salat), dan wajib diulangi (i’adah) setelah kondisi kembali normal; (2) Menurut Hanabilah: tetap wajib salat lihurmatil-waqti tapi tak perlu i’adah; (3) Menurut Malikiyah: kewajiban