Anda di halaman 1dari 31

DISAMPAIKAN OLEH SUNARKO

• Konflik sosial yang terjadi di beberapa daerah


menimbulkan banyak masalah dalam hidup dan
kehidupan masyarakat

• Salah satu dari masalah tersebut adalah dalam


bidang kesehatan
• Sebagai akibat terganggunya kehidupan
perekonomian serta munculnya banyak stresor
di masyarakat menyebabkan timbulnya masalah
gangguan gizi

• Menyadari bahwa timbulnya gangguan ini dapat


mengancam derajat kesehatan masyarakat,
upaya apa yang dapat dilakukan untuk
penanggulangannya?
LATAR BELAKANG

JUMLAH PENGUNGSI MENINGKAT

PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN MAKANAN


UNTUK PENGUNGSI TIDAK TEPAT

MEMBURUKNYA STATUS GIZI PENGUNGSI

KETERBATASAN TENAGA GIZI UNTUK PENGUNGSI


KEADAAN GIZI BALITA DI TEMPAT
PENGUNGSIAN

Marasmus: Anak sangat kurus, wajah


seperti orang tua, cengeng dan rewel,
rambut tipis, jarang, kusam, berubah
warna, kulit keriput karena lemak di
bawah kulit berkurang, iga gambang,
bokong baggy pant, perut cekung,
wajah bulat sembab.

Sumber : UNHCR
KEADAAN GIZI BALITA DI TEMPAT
PENGUNGSIAN

Kwarsiorkor: rewel, apatis, rambut


tipis, warna jagung, mudah dicabut
tanpa rasa sakit, kedua punggung kaki
bengkak, bercak merah kehitaman, di
tungkai atau bokong.

Sumber : UNHCR
10 juta anak balita di Indonesia
Kurang vitamin A

Anak buta, kurang vitamin A


Risiko meninggal lebih tinggi
15
KURANG GIZI
PENYEBAB
ASUPAN ZAT PENYAKIT LANGSUNG
GIZI INFEKSI

Ketersedia-
Ketersedia- Perawatan
Perawatan Pelayanan PENYEBAB
Pelayanan
an
anPangan
Pangan Anak
Anakdan
dan Kesehatan TAK
Kesehatan
RT
RT Ibu
Ibuhamil
hamil LANGSUNG

KEMISKINAN, TKT. PENDIDIKAN RENDAH, MASALAH


KETERSEDIAAN PANGAN DI MASY. MENURUN, UTAMA
DAN SEMPITNYA LAPANGAN KERJA

MASALAH
KRISIS EKONOMI DAN POLITIK
DASAR
Faktor
produksi:
• Lahan
• Iklim
• Saprodi/
sarana Produksi
produksi pangan
• Teknologi
• DLL Distribusi
Import pangan

Bencana alam
Status
Kerusuhan Persediaan Kesehatan
Perang, dll pangan di Ketersediaan
pasar Pangan
• Lapangan Rumah Tangga
kerja
• Pendidikan Daya beli
• Kemiskinan Konsumsi Status
pangan Gizi
KONSEP KERJA SKPG
(Sistem Kewaspadaan
Sangat Pangan dan Gizi
KEGAGALAN dini
PRODUKSI

Ketersediaan Cukup
Pangan di dini
Masy kurang
KRISIS
EKONOMI Ketersediaan Kurang
Pangan RT dini
kurang
Pendapatan Asupan
menurun Zat gizi
kurang
Daya beli
menurun

PREVENTIF
KURANG
KURATIF GIZI
Triple M-Complex

Malnutrisi Morbidity

Mortality
54% Penyebab Kematian Bayi dan Balita
Dipengaruhi oleh Faktor Gizi

ISPA, 19

Lain2, 32

Malaria, 5
Gizi Kurang
54%

Diare, 19

Perinatal,
WHO, 2002 Campak, 7
MENCEGAH MEMBURUKNYA DAN
MENINGKATKAN STATUS GIZI
MASYARAKAT DI TEMPAT
PENGUNGSI

• TERPANTAUNYA STATUS GIZI


• TERSELENGGARANYA PELAYANAN
GIZI
• TERCIPTANYA KOORDINASI
(LINTAS PROGRAM/SEKTOR)
1. PROFESIONALISME TENAGA LAPANGAN
2. INTERVENSI GIZI BERDASARKAN TINGKAT
KEDARURATAN
3. SURVEILANS GIZI
4. KOORDINASI LINTAS PROGRAM/SEKTOR
5. PEMBERDAYAAN PENGUNGSI
6. KOORDINASI DENGAN PELAYANAN KESEHATAN LOKAL

SELURUH MASYARAKAT PENGUNGSI (TERUTAMA


BALITA, BUMIL, BUTEKI, USILA)
PRINSIP PENANGGULANGAN
• Menentukan kebutuhan pangan, sesuai
standar kecukupan gizi
• Diusahakan untuk menggunakan
bahan pangan setempat.
• Sistem distribusi melibatkan keluarga
untuk menyiapkan makanannya sendiri
• Menjalin koordinasi dengan program
dan sektor
• Melibatkan secara aktif tenaga Ahli Gizi
Dua Pertimbangan Utama
Memenuhi kebutuhan Menanggulangi
pangan masalah gizi

Menyusun menu ransum Penyelidikan status gizi


berdasarkan pangan yang ada

Menghitung jumlah yang diperlukan Apakah


TIDAK banyak anak
Menyusun distribusi kurang gizi?

Apakah
TIDAK kelompok rentan
perlu program YA
khusus
Tentukan Program
Apakah pangan yang diperlukan
pangan tersedia TIDAK
di lokasi

YA TIDAK Apakah bahan


pangan tersedia
Rencana distribusi, di tempat
perlengkapan masak, dll
YA

TIDAK Dapatkah
Monitor keadaan gizi dan Bantuan pangan dan sistem yang ada
program pangan peralatan dari luar menangani?

Melakukan YA
Program Pangan
PENGUNGSI TIBA DI LOKASI
(SURVEILANS: REGISTRASI PENGUNGSI FASE I TAHAP
Dapur umurm PENYELAMATAN
FASE I TAHAP PENYELAMATAN DIMULAI
merujuk Depsos
(DAPUR UMUM DIDIRIKAN)
MAKSIMUM 5 HARI

FASE II TAHAP PENYELAMATAN DIMULAI FASE II TAHAP


DAPUR UMUM DIHENTIKAN, DIGANTI RANSUM PENYELAMATAN
(SURVEILANS: PENGUMPULAN DATA DASAR GIZI)
Ransum: 2100 Kkal, 40 gram lemak, MAKSIMUM 14 HARI
50 gr protein
DATA DASAR STATUS GIZI DAN PENYAKIT TAHAP TANGGAP
PENGUNGSI SELESAI DIANALISIS DARURAT

PREVALENSI PREVALENSI PREVALENSI


GK>=15%; ATAU GK:10-14.9%; ATAU GK: 5-9.9%; ATAU
GK: 10-14.9% DISERTAI GK: 5-9.9% DISERTAI GK<5% DISERTAI
TAHAPAN/PROSES
FAKTOR PEMBURUK FAKTOR PEMBURUK FAKTOR PEMBURUK PENANGANAN
GIZI DARURAT;
SURVEILANS: SURVEILANS: SURVEILANS;
PENAPISAN GIZI BURUK PENAPISAN GIZI KRG & BRK PENGORGANISASIAN

DARURAT: PERLU DIPERHATIKAN NORMAL – TIDAK PERLU


-RANSUM -PMT DARURAT INTERVENSI KHUSUS
-PMT DARURAT TERBATAS (MELALUI PELAYANAN Lihat contoh pada lampiran
-PMT TERAPI -PMT TERAPI RUTIN) buku pedoman

SURVEILANS: PEMANTAUAN DAN EVALUASI


FASE I : PEMBERIAN MAKANAN JADI, PENDATAAN
AWAL, DAPUR UMUM
FASE II : SURVEILANS, MENENTUKAN STRATEGI
INTERVENSI, MERENCANAKAN KEBUTUHAN
PANGAN, MENYEDIAKAN RANSUM

• SURVEILANS
• MENYELENGGARAKAN PMT SESUAI DENGAN KETENTUAN
• PENYULUHAN
• PEMANTAUAN
• MODIFIKASI INTERVENSI SESUAI TINGKAT KEDARURATAN
1. Memberikan makanan (wet
ration)/ransum basah) yang dimasak di
dapur umum, dan langsung dimakan.
Setiap sasaran harus datang, setiap
kali makan, setiap hari.
2. Memberikan bahan pangan mentah
untuk dibawa pulang (dry
ration)/ransum kering, dimasak dan
dimakan di rumah. Bahan pangan
biasanya diberikan sekali untuk satu
minggu.
 PMT Darurat
 PMT Darurat Terbatas
 PMT Terapi
 Setiap orang (tidak membedakan umur, sex)
menerima jumlah yang sama (2100 Kkal/hari).
 Diberikan dalam bahan pangan dengan nilai gizi
seimbang dan dapat diterima oleh anak dan
kelompok resiko lain.
 Diusahakan memberikan bahan pangan sesuai
dengan kebiasaan
 Terdiri dari 17% lemak dan 10-12% protein (dari
total enersi).
 Harus memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral.

Untuk perencanaan dipakai sekurang-kurangnya


2100 Kkal/orang/hari
CONTOH BANTUAN PMT DARURAT

Bahan makanan jumlah per orang per hari (gram)

Tipe.1 Tipe.2 Tipe.3 Tipe.4 Tipe.5


Sereal (beras, terigu, jagung, 400 420 350 420 450
bulgur)
Kacang-kacangan 60 50 100 60 50
Minyak goreng 25 25 25 30 25
Ikan/Daging kaleng - 20 - 30 -
Gula 15 - 20 20 20
Garam beryodium 5 5 5 5 5
Buah2an dan Sayuran - - - - 100
Blended Food (MP–ASI) 50 40 50 - -
Bumbu - - - - 5
 Bertujuan menurunkan prevalensi Gizi
Kurang dan kematian pada balita dan
kelompok risiko lain.
 Memberikan makanan tambahan kepada
kelompok kurang gizi.
 Tetap memberikan makanan tambahan
kepada kelompok resiko tinggi
 Perlu dilakukan identifikasi kelompok
risiko dan status gizi.
CONTOH PMT DARURAT TERBATAS UNTUK ANAK BALITA

Bahan Makanan Jumlah per orang per hari (gram)


Ransum I Ransum II Ransum III
Blended Food Fortified 100 - -
Sereal - 125 60
Skim Milk - - 45
Biji-bijian - 30 -
Minyak 30 20 30
Gula 20 - 15
Garam - 5 -
Energi (kkal) 725 700 700
Protein (% Energi) 10 11 12,5
 Bertujuan menurunkan kematian pada
bayi dan balita dengan gizi buruk.

 Dapat dilakukan di rumah sakit, klinik dan


feeding center yang secara khusus
disiapkan.

 Merupakan bagian dari Tatalaksana Gizi


Buruk.
Tujuan Surveilens Gizi Darurat
Menyediakan informasi yang diperlukan
bagi perencanaan pengadaan bahan
makanan bagi pengungsi
Menyediakan informasi yang diperlukan
bagi penentuan dan perencanaan intervensi
sesuai dengan kondisi pengungsi
Memberikan informasi tentang perkem-
bangan keadaan gizi dan pertumbuhan balita
dari waktu ke waktu secara teratur
Memberikan informasi yang diperlukan
untuk evaluasi efektivitas intervensi dan
masih perlu atau tidaknya program
intervensi dilanjutkan
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Keadaan
Mengusahakan
Mengusahakan
darurat bantuan
bantuandari
dari
INFORMASI
INFORMASI TENTANG
TENTANG tingkat
tingkatlebih
lebih
KETERSEDIAAN
KETERSEDIAAN BAHAN
BAHAN atas
atasatau
ataudari
dari
MAKANAN
MAKANAN (STOK)
(STOK) sumber
sumberlain
lain

Memenuhi
Memenuhi Tidak
Tidakada
ada
Kebutuhan
Kebutuhan
sehari-hari
sehari-hari
+ STOK
STOK
atau
atau
Kurang
Kurang
masyarakat Cadangan
Cadangan
masyarakat
setempat
setempat Cukup
Cukupuntuk
untuk
suplai
suplai
sementara
sementara
Penentuan Siapa yang
jenis Inter-
Kebutuhan bahan perlu inter-
Perkembangan Status Gizi : Apakah intervensi perlu dilanju
makanan vensi vensi atau distop, atau perlu diubah jenisnya?

Registrasi: Monitoring ketersediaan pangan keluarga dan


KK, Jml. Aggota KK, Skrining bila Status Gizi balita dgn indikator BB/TB,
Jenis kelamin, Umur, diperlukan monitoring pertumbuhan balita (KMS),
(Balita,Bumil, Buteki,
Usila),Persediaan dan Evaluasi perkembangan keadaan gizi
Pangan Keluarga
Penilaian status
gizi balita (BB/TB) Rehabilitasi
 Data dasar

Tanggap darurat
Penyelamatan Data dasar status
penyakit
Kasus Gizi Buruk, Kec. L. Abang, Bekasi
Fitria – Umur 18 bulan (Juli 1999),
BB : 5.1 Kg
Marasmus (+ ISPA)

Intervensi selama 9 bulan:


Perawatan + PMT: Rp 3000/hari
BB menjadi 10.5 kg.
KAPAN PEMBERIAN MAKANAN DAPAT DIHENTIKAN ?
TERGANTUNG EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS

PMT DARURAT
PMT DARURAT TERBATAS
PMT TERAPI

PMT DARURAT TERBATAS


PMT TERAPI

PMT TERAPI

Anda mungkin juga menyukai