Anda di halaman 1dari 13

MORAL HAZARD

ETIKA PROFESI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
DI SUSUN OLEH:
NADYA DWI SAFITRY 222017106
FRAMITA INDAH SARI 222017107
SEPTIANA WULANDARI 222017108

Dosen Pengampuh:
Betri, SE., M.Si., Ak., CA
PENGETIAN MORAL HAZARD

Menurut istilah Moral Hazard dapat di terjemahkan sebagai


“risiko” atau bahaya. Jadi moral hazard dapat berarti risiko
moral atau bahaya moral

Di pandang dari spesifik prilaku, Moral Hazard adalah


tindakan yang cendrung berani mengambil risiko karena
biaya atas risiko tersebut telah di pindahkan kepada pihak
lain (Ely, 1999:241)
BIDANG MORAL HAZARD
Moral hazard merupakan bagian
abu-abu dari pelanggaran etika,
kontrak, dan regulasi. Ia berada di MORAL HAZARD
antara di tindakan etis dan
kecurangan (kecurangan).
Walaupun berasal dari itikad tidak Luasnya bidang A dan B tergantung pada
baik, tetapi akan selalu ada besarnya peluang untuk melakukan moral
hazard. Dengan menggunakan proporsi
pembenaran (Riasional) dalam keagenan dimana besarnya peluang tergantung
tindakananya. pada berbagai faktor berikut
A B
1. Besarnya simetri informasi antara agen
dan prinsipel
2. Jelas, tegas dan komperhensifnya kontrak
yang di buat antara agen dan prinsipel
3. Cocok tidaknya jenis kontrak yang di
buat antar agen dan prinsipel
4. Tinggkat keagenan menanggung risiko
dari agen dan prinsipel
5. Besarnya perbedaan kepentingan antra
agen dan prinsipel
6. Terukur tidaknya hasil pekerjaan agen
Pelanggaran Etika Murni Kecurangan 7. Tersedia tidaknya sistem monitoring oleh
prinsipel
8. Jangka waktu hubungan keagenan
MORAL HAZARD DALAM EKONOMI
Batasan Moral Hazard

BATASAN INSENTIF
BATASAN PARTISIPASI Adalah akan mendorong pihak lain bertindak
Adalah kondisi minimal agar para pihak sesuai dengan keinginan pihak pertama (kreps,
sepakat untuk mengadakan kontrak. 1990:545)
Contoh: upah minimum yang dapat memenuhi Contoh: dapat berupa Komisi atas penjualan
kbebutuhan hidup yang layak. yang dihasilkan atau upah tambahan untuk
setiap produk yang dihasilkan

Moral hazard mendalilkan adanya hubungan keagenan (prinsipel-


agen)dalam hubungan kontrak. Masing-masing pihak mempunyai tingkat
keagenan menanggung risikoyang berbeda-beda.
MORAL HAZARD DALAM KONTRAK

Prinsip Keadilan
(John Rawls)

Menurut Hernoko (2010:


1), kontrak pada Prinsip kesamaan hak dan
dasarnya berawal dari
perbedaan atau ketidak
perbedaan objektif
samaan kepentingan di
antara para pihak.
Dasarnya adalah
kesetaraan.
Memberikan keuntungan terbesar bagi bagi
orang-orang yang kurangberuntung dan
memberikan penegasan bahwa dengan kondisi
kondisi dan kesempatan yang sama, semua
posisi dan jabatan harus terbuka bagi semua
orang.
MORAL HAZARD DALAM KONTRAK
Kontrak Adalah Pertukaran Kepentingan Para Pihak

Kontrak Konsumen Kontrak Komersial

Di rumuskan oleh UNIDRIOT


Adalah kontrak yang dilakukan (international institute for the unification of
antar konsumen dan produsen. private law)
Bentuk pada umumnya Baku, Kontrak komersial dilakukan oleh para
dan sarat dengan ketentuan pihak yang pada umumnya mempunyai
yang di atur oleh pihak otoritas kedudukan seimbang dalam tawar-
(melalui undang-undang menawar. Syarat dan ketentuan dalam
perlindungan konsumen). kontrak merupakan hasil dari negosiasi dari
Kontrak komsumen biasanya kedua belah pihak yang berorientasi pada
motif laba
di buat sepihak oleh produsen
Asas Proposionalitas

Kriteria Asas Proposionalitas

Kesetaraan kedudukan dan hak

Kebebasan menentukan substansi


keadilan

Proposional distribusi hak dan


kewajiban

Proposional dalam menyelesaikan


sengketa

Jadi dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Kontrak adalah sebuah
perjanjian tertulis yang di lakukan antar pihak untuk melakukan pertukan hak dan
kewajiban dengan motif memperoleh keuntungan.
MORAL HAZARD DALAM MANAJEMEN
Faktor yang mempengaruhi terjadinya Moral Hazard dalam tata kelola
dan sistem manajemen perusahaan.

TIDAK ADA UKURAN


KINERJA YANG
JEALAS
POSISI YANG AMAN
PENGALIHAN
TANGGUNG JAWAB

PERTANGGUNG
JAWABAN YANG
TIDAK JELAS

KORUPSI, KOLUSI,
DAN NEPOTISME
ORIENTASI PADA
TUJUAN JANGKA
PENDEK
MORAL HAZARD DALAM BISNIS
INPUT
Moral hazard dapat di lakukan
dalam bentuk penggunaan
PRODUKSI bahan-bahan atau
campuran/kompesisiantar bahan
yang tidak sesuai dengan standar
produksi yang di haruskan
PROSES Dampaknya adalah berhubungan
dengan produk yang dihasilkan.
Moral Hazard dapat terjadi
jika proses produksi dilakukan
tidak sesuai dengan
keharusan yang di tetapkan
terutama yang berkaitan
dengan kesehatan,
kenyamanan, dan keamanan OUTPUT
tempat kerja.
Dampaknya bisa jadi produk Moral Hazard pada output dapat berupa
membahayakan konsumen pada tidak memadainya informasi
atau bisa saja juga produk tentang produk dan risikonya bagi
yang di hasilkan tidak sama konsumen
dengan produk yang di
janjikan.
BAGIAN AKUNTANSI

Sistem Pelaporan Dengan Menggunakan Kerangka Akuntansi Nilai Wajar (Fair Value
Accounting Memungkinkan Perbedaan Interpensi Dalam Penerapannya
MORAL HAZARD DALAM REGULASI

Regulasi adalah
hukum yang
dimaksudkan untuk
mengatur prilaku
masyarakat Asuransi Deposito (di Indonesia di sebut dengan
penjaminan simpanan) merupakan salah satu regulasi
yang dapat menimbulkan prilaku moral hazard dari pihak
bank. Kebijakan ini di ambil sebagai bagian dari penguatan
sistem keuangan dalam kaitannya dengan proteksi
terhadap nasabah atau jika menggunakan istilah Classen,
merupakan pemenuhan kewajiban terhadap hak dasar
warga negara.
MORAL HAZARD DALAM ETIKA
HATI
NALAR NURANI

Pada umumnya, nalar Kata hati/hati nurani berkaitan


di asosiakan dengan dengan baik dan buruk, dasarnya
Benar-Salah. Dasarnya adalah pengabdian kepada tuhan
dapat berupa untung sang pencipta (ibadah) hubungan
rugi atau manfaat- dengan sesama manusia
mudarat berlandaskan kasih sayang dan
kepedulian terhadap alam
semesta guna kerahmatan
baginya

Anda mungkin juga menyukai