Kelompok 8 :
Muhamad Miftahul Hadi (H1A016055)
Safira Salsabila Az-Zahro (H1A016076)
Siti Fadhila Musafira (H1A016081)
Wiria Darmi Danuringgarnata (H1A016085)
Agenda Style
Definisi
01 Epidemiologi
Etiologi
02 Faktor risiko
Patofisiologi
03 Penegakkan diagnosis
Tatalaksana
04 Prognosis dan komplikasi
Definition
• Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan
kondisi kegawat daruratan dimana terjadinya akumulasi
cairan di alveoli sehingga pertukaran gas dan distribusi
oksigen ke jaringan terganggu.
• Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) adalah
respon akut yang mengancam jiwa karena terjadinya
proses pera-dangan pada paru-paru, sehingga muncul
manifestasi berupa hipoksia, serta paru-paru menjadi tidak
elasti (kaku) bersamaan dengan peningkatan permeabilitas
vaskular.
Epidemiology
NEW ZEALAND, US, EROPA
Insidensi : 2-12,8/100.000 orang/tahun
Tingkat mortalitas : 18-27%
Australia
Angka mortalitas : 35%
Jenis kelamin
Tidak ada perbedaan yg signifikan
Indonesia
Insidensi 15-19 y.o : 16/100.000/tahun
ETIOLOGY
-
ETIOLOGY
-
RISK FACTOR
-
Tahap awal : ditandai dengan pembersihan cairan edema dari rongga alveoli, cairan
tersebut akan direabsorpsi ke sistem limfatik paru, mikrosirkulasi paru dan rongga pleura.
Pembersihan cairan edema dari rongga alveoli membutuhkan transport aktif sodium dan
klorida yang akan membuat gradient osmosis sehingga air dapat direabsorpsi.
Pada kondisi ARDS, pembuangan cairan edema dari alveoli terjadi lebih lambat karena
epitel alveoli mengalami kerusakan
Diagnosis Anamnesis
Biasa terjadi pd bayi kurang bulan (<38 minggu), BBL <2500 gram), SC,
ibu DM, hipoksia perinatal. Gejala yang dikeluhkan berupa : sesak napas,
nafas cepat dan dangkal, hipoksemia.
- Pemeriksaan fisik
Takipneu, retraksi dinding dada (suprasternal, substernal, intercostal),
sianosis, serta terdengar nafas cuping hidung. Ketika bayi mulai lelah akan
menjadi apneu.
Kriteria Diagnosis
-
- -
- -
-
-
Treatment
Tatalaksana ARDS secara umum :
mengatasi penyebab dasarnya.
Terapi suportif: kecukupan nutrisi,
mengatasi gangguan metabolik, dan
ketidakseimbangan elektrolit.
Prognosis
Bervariasi tergantung penyebab
primer dari ARDS
Komplikasi
Paru kolaps
Infeksi sekunder
Disfungsi otot nafas
Mortalitas
Anak : 22 – 27%
Dewasa : 60%
SOURCE
Acute Respiratory Distress Syndrome. 2012. JAMA, 307(23).
Khemani, R., Smith, L., Zimmerman, J. and Erickson, S. 2015. Pediatric Acute Respiratory Distress
Syndrome. Pediatric Critical Care Medicine, 16, pp.S23-S40.
Cheifetz, IM. 2017. Pediatric ARDS.
Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. IDAI 2011.
Purohit P., 2016. Pediatric Acute Respiratory Distress Syndrome.
Bakhtiar, 2013. Aspek Klinis dan Tatalaksana Gagal Nafas Akut. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Volume
13 Nomer 3
Rumende, CM. 2018. Acute Respiratory Distress Syndrome. FKUI.
Bjelakovic, G., Miladinovic, P., Jevtovic-Stoimenov, T., Stojanovic, I., Nikolic, J., Pavlovic, D., … Basic, J.
(2015). Arginase activity and lecithin/sphingomyelin (l/s) ratio in the amniotic fluid of pregnant women.
Indian journal of clinical biochemistry : IJCB, 30(1), 84–88. doi:10.1007/s12291-013-0398-9
Nichols, DG., Shaffner, DH. 2015. Roger’s Textbook of Pediatric Intensive Care 5th Edition.
Ekawati, RF. 2015. Asuhan Keperawatan Pada Bayi dengan Acute Resporatory Distress Syndrome.
Thank you
Any questions?