Anda di halaman 1dari 31

DESIGN ORGANISASI

Pengertian Organisasi
Secara Etimolgi (bahasa), organisasi berasal dari kata
Latin yaitu Organon atau Organum yang berarti
wadah, tempat, badan atau alat.

Sementara menurut terminologi (istilah) organisasi


adalah kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan bersama
Ada 2 (dua) teori yang berkenaan dengan
organisasi, Yaitu ;
Teori Klasik
Menurut teori ini organisasi itu adalah wadah.
Maksudnya ada kerjasama antara orang-orang atau
kelompok orang untuk mencapai tujuan bersama
Teori Sistem
Menurut teori ini organisasi meliputi bagian-bagian
yang saling berhubungan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain (bagian internal dengan
bagian eksternal).
Perkembangan Organisasi
Teori Organisasi Klasik
Teori Organisasi Neo Klasik
Teori Organisasi Modern

Teori Klasik

Teori Neo Klasik

Teori Modern
Teori Organisasi Klasik
Pada masa ini, terdapat sanggahan bahwa manajemen
klasik kurang memperhatikan unsur manusia yang
disamakan dengan mesin.

Teori Organisasi Neo Klasik


Anggapan dasar dari teori ini adalah adanya penekanan
kepada pentingnya aspek sosial dan psikologis dari
karyawan sebagai individu atau kelompok kerja.

Teori Organisasi Modern


Teori ini lebih mengutamakan faktor manusia dengan
kepentingan lingkungan yang saling mempengaruhi
organisasi.
Interaksi Organisasi Dengan Lingkungan
(sumber : Mirrian Syofian Arif 1995)

Lingkungan Organisasi Lingkungan


(Input) (Memproses) (Output)

Lingkungan
(Bereaksi menilai dengan menolak
atau menerima

a. Lingkungan yang bersifat umum (general environment),


Pengaruh tidak bersifat langsung : Politik, ekonomi, sosial, budaya dll
b. Lingkungan khusus (task environment)
Pengaruh bersifat langsung : karyawan, konsumen, klien, penyalur, pesaing,
Teknologi dsb.
Pendekatan Kontingensi
Suatu Organisasi akan berhasil dengan sukses apabila ada
kecocokan antara :
a. Pola organisasi : (formal/ mekanik atau informal/ organik)
b. Tugas (rutin = pabrik, tata usaha atau non rutin = proyek
penelitian dan sebagainya
c. Individu yang bekerja
d. Situasi
Catatan :
1. Pola Organisasi Mekanik (formal) cocok digunakan bagi :
(a). Tugas rutin, (b) Situasi stabil, (c). Individu X
2. Organisasi Organik (non formal) cocok digunakan bagi :
(a) Tugas non rutin, (b). Situasi labil, (c). Individu Y
Struktur Organisasi
Pengertian Struktur Organisasi, adalah : “gambaran dari
peran orang-orang yang ada dalam organisasi guna
mencapai tujuan.

Perbedaan Struktur Organisasi dengan Bagan


Organisasi terletak pada keberadaannya, kalau
struktur organisasi itu masih dalam “dunia” yang
abstrak, sedangkan bagan sudah dapat dilihat atau
berada pada “dunia” yang kongkrit.
Penggolongan Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Lini
mempunyai ciri-ciri yaitu : adanya garis wewenang yang
menghubung langsung secara vertikal, atau ada hubungan garis
wewenang langsung dari atasan kepada bawahan.
Ciri-ciri organisasi lini adalah :
a. Adanya hubungan langsung antara atasan dengan bawahan melalui
satu garis wewenang.
b. Organisasi lini ini digunakan pada struktur organisasi yang
sederhana (kecil)
c. Biasanya yang duduk pada jabatan pimpinan adalah pemilik
perusahaan itu sendiri
d. Belum ada spesialisasi dalam bekerja.
e. Adanya garis lurus secara vertikal menyebabkan bawahan hanya
berfungsi sebagai pelaksana keputusan atasan.
f. Unit-unit kegiatan biasanya menggunakan istilah bidang, seksi, unit
dan lain sebagai
STRUKTUR ORGANISASI LINI

DIREKTUR

KEPALA BAGIAN PRODUKSI SABUN KEPALA BAGIAN PRODUKSI SHAMPO

KEPALA SEKSI SABUN SOA KEPALA SEKSI SABUN SILK KEPALA SHAMPO JERY KEPALA SEKSI SHAMPO MITRA

PARA PEGAWAI PARA PEGAWAI PARA PEGAWAI PARA PEGAWAI


2. Struktur Organisasi Fungsional
Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
a. Adanya pembagian tugas sudah ditegaskan secara
jelas dan mudah dibedakan.
b. Kondisi dititik beratkan pada eselon, atasan, pada
eselon bawahan tugasnya sudah digariskan.
c. Pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada
spesialisasi dan keahlian pada eselon bawahan.
d. Eselon bawahan mempunyai wewenang untuk
memberi perintah kepada para pelaksana didalam
unitnya.
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
DIREKTUR

MA NAJERK EUAN GAN MANAJE RPEMA SARAN MAN AJERS DMDAN UMUM MANA JERPRO DUKSI

KEPAL ABAGIAN PEMB UKUAN KEPALA BAGIAN PROMOSI K EPALAB AGIAN PELA TIHAN KEPALA BAGIAN GUDA NG

PRODUK

1. Shampo Mitra
2. Shampo Bayi Jerry
3. Sabun Mandi
4. Sabun Cuci
STRUKTUR ORGANISASI LINI DAN FUNGSIONAL

Struktur Organisasi Lini dan Fungsional digunakan


organisasi yang berukuran besar, daerah kerjanya yang
luas dengan unit-unit beraneka ragam.

Kebaikan dari struktur organisasi lini dan fungsional


adalah menyempurnakan keburukan-keburukan yang
ada pada struktur organisasi lini dan struktur
organisasi fungsional
STRUKTUR ORGANISASI LINI DAN FUNGSIONAL
DIREKTUR

MANAJER
SEKRETARIS PEMASARAN STAFF HUKUM

MANAJER SDM
DAN UMUM

MANAJER
KEUANGAN

MANAJER
PRODUKSI

Kepala Kepala Kepala Kepala


Bagian Bagian Bagian Bagian
Pembukuan Promosi Pelatihan Gudang
Faktor Perubahan Organisasi
Faktor dari dalam (internal) : Faktor internal adanya
upaya lebih efektif dan efisien

Faktor dari luar (eksternal) : Faktor eksternal yang


turut mempengaruhi perubahan organisasi seperti
faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan
lain-lain
Pembeda Organisasi
Untuk melihat perbedaan antara organisasi yang satu dengan
organisasi yang lain adalah sebagai berikut :

a. Industri
b. Ukuran modal
c. Teknologi
d. Sejarah dan kepemilikan
e. Struktur organisasi
f. Proses
g. Sumber Daya Manusia (SDM)
h. Tahapan perkembangan
i. Penilaian kinerja
Sumber : Barry C. dan Derek L (1995: 16-18)
Dinamika Kelompok
Kelompok tidak dinamis
Jumlah kelompok anggota kelompok besar atau kecil (sedikit)
tidak akan berpengaruh terhadap organisasi.

Kelompok dinamis
Maka tentu akan berpengaruh terhadap dinamik kelompok dalam
organisasi

Pengertian Kelompok
Yaitu : apabila ada 2 orang atau lebih yang melakukan
kegiatan dan berinteraksi satu sama lain dalam
mencapai tujuan
Teori Terbentuknya Kelompok
Teori Propinguity
Yaitu gabungan dan kesamaan. Orang bergabung kalau
kesamaan daerah, agama, suku, idiologi, kegemaran,
ras, profesi, kesatuan almamater dll.
Teori Homans (sistem)
Kelompok adalah suatu sistem, yaitu sistem internal dan
sistem eksternal. Kedua sistem ini saling berhubungan
Teori Keseimbangan
Menurut teori ini, orang akan berinteraksi dan tertarik
satu sama lain atas dasar kesamaan sikap terhadap suatu
tujuan atau sasaran, sehingga mereka membentuk
kelompok.
Proses Terbentuknya Kelompok
1. Fase Terbentuk
Pada fase ini, orang-orang pada dasarnya sudah sadar
bahwa mereka masing-masing mempunyai
kepentingan bersama tetapi dalam fase ini orang-
orang tersebut tidak tahu apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan atau kepentingan pribadi

2. Fase Tersusun
Fada fase ini, orang-orang tersebut sudah melakukan
pemecahan masalah, selain itu juga ada interaksi antar
individu dan mulai adanya rasa yang intim dalam
lingkungan kelompoknya.
3. Fase Terfokus
Pada fase ini, orang-orang tersebut sudah melakukan
pemecahan masalah, selain itu juga ada interaksi
antara individu dan mulai adanya rasa yang intim
dalam lingkungan kelompoknya

4. Fase Dewasa
Fada fase ini, yaitu ditandai dengan adanya
kemampuan kelompok tersebut dalam memecahkan
berbagai masalah yang mereka hadapi, serta mampu
melaksanakan tugas-tugas dengan baik
Type Kelompok
Kelompok dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Kelompok informal, Ciri-cirinya :
a. Tidak mempunyai struktur yang jelas
b. Hubungan sangat intim (harmonis)
c. Umur kelompok relatif lama
d. Tujuan berorientasi kepada sosial
2. Kelompok formal, Ciri-cirinya :
a. Strukturnya jelas
b. Hubungan antara orang-orang juga jelas.
c. Tujuan juga jelas
d. Berorientasi kepada tugas
e. Tidak terdapat hubungan yang intim
Menyusun Organisasi Formal
Penyusunan struktur organisasi yang jelas dan tegas
dinamakan menyusun organisasi formal. Dalam
penyusunan organisasi formal terdapat 4 langkah utama
yaitu :
1. Pembentukan Departementasi atau unit kerja.
2. Pendelegasian Wewenang.
3. Pertanggungjawaban/ Tanggung jawab
4. Penentuan Rentang Pengendalian (pengawasan dan
koordinasi).
Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang merupakan inti dari organisasi. Prinsip dari
pendelegasian wewenang , ialah:
a. Apa yang boleh dilakukan dan,
b. Apa yang tidak boleh dilakukan

Pengertian Wewenang.
Wewenang berasal dari bahasa Inggris yaitu Autority yang dapat diartikan
sebagai:
c. Wibawa
d. Hak untuk bertindak
e. Ahli
f. Wewenang

Tiga unsur dalam pendelegasian wewenang :


1. Tugas
2. Tanggung
3. Delegeasi
Sumber-Sumber Kewenangan
Legal Autority
Kewenangan yang diperoleh karena adanya Undang-
undang yang memberi hak kepada nya untuk
melakukan sesuatu
Technical Autority
Kewenangan seseorang karena memiliki keahlian
Ultimate Autority
Kewenangan karena memiliki hak tertinggi
Operational Autority
Kewenangan seseorang dalam lini organisasi
Yang Boleh Didelegasikan
a. Perencanaan , contoh nya: perencanaan rekruitmen,
perencanaan training dsb.
b. Bidang Pelaksanaan, contohnya di bidang
pemasaran, di bidang produksi.
c. Bidang Pengawasan, Kalau kita memberikan
wewenang kepada orang lain (bawahan) berarti kita
menjadi pengawas atas pekerjaan tersebut.
Pengawasan
Fungsi dari pengawasan , adalah : untuk membimbing
bawahan dalam hal bagaiman bekerja dengan baik dan
benar

Span of Control
Span of Control = jangkauan pengawasan
Keterbatasan pengawasan dari seorang atasan atau pimpinan
disebabkan oleh beberapa faktor seperti :
a. Fisik
b. Perhatian
c. Pengetahuan
d. Waktu
e. Psikis
Ada tiga jenis hubungan yang ada
antara atasan dengan bawahan yaitu:
1. Direct Single Relationship, yaitu hubungan tunggal
yang lansung secara perorangan atasan dengan
pegawai-pegawai yang langsung dibawahnya.
Contoh : Jika A (atasan) mempunyai 3 orang bawahan
langsung yaitu B, C dan D. Maka hubungan
perseorang (tunggal) yang langsung yaitu ada 3 :
1. Hubungan A dengan B
2. Hubungan A dengan C
3. Hubungan A dengan D

Rumus : JH = N
JH = Jumlah Hubungan
N = Jumlah bawahan yang ada
2. Direct Group Relationship, yaitu hubungan kelompok yang langsung, atau
hubungan atasan dengan setiap kemungkinan kombinasi yang timbul di
antara bawahan.
Contoh :
Jika A (atasan) mempunyai 3 orang bawahan (B, C dan D). Maka jumlah
hubungan kelompok yang langsung adalah :
Rumus : JH = N(2N/2-1)
JH = 3 (23/2-1)
JH = 3 (4-1)
JH = 3 (3)
JH = 9
1 . A Berhubungan dengan B dan C
2. A Berhubungan dengan B dan D
3. A Berhubungan dengan C dan B
4. A Berhubungan dengan C dan B
5. A Berhubungan dengan C dan D

6. A Berhubungan dengan D dan C

7. A Berhubungan dengan B, C dan D

8. A Berhubungan dengan C, B dan D

9. A Berhubungan dengan D, C dan B


3. Cross Relationship, yaitu : hubungan silang antara
hubungan yang terjadi antara bawahan yang ada
berada di bawah pimpinan seorang atasan.
Contoh :
Jika A (atasan), mempunyai 3 orang bawahan (B, C dan D),
maka jumlah hubungan tersebut secara silang yaitu ada 6 yaitu :

Rumus : JH = N (N-1)
JH = 3 (3-1)
JH = 3 (2)
JH = 6
1. Hubungan antara B dengan C
2. Hubungan antara B dengan D
3. Hubungan antara C dengan B
4. Hubungan antara C dengan D
5. Hubungan antara D dengan D
6. Hubungan antara D dengan C
Tugas Mandiri

1. Uraikan dan jelaskan kebaikan dan kelemahan dari


Struktur organisasi lini dan struktur organisasi
fungsional?
2. Jelaskan dengan singkat bagaimana caranya
mempersempit jangkauan pengawasan (span of
control)?
3. Apa perbedaan antara tanggungjawab dengan
wewenang?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai