PROTOZOA
Dr. apt. Dwintha Lestari S.Farm., M.Si.
PROTOZOA
Bedanya
dengan bakteri
dan virus?
KARAKTERISTIK UMUM PROTOZOA
• Ciri :
a. Rhizopoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhizo =
akar, dan podos = kaki, atau Sarcodina (sarco =
daging).
b. Memiliki kaki semu berasal dari sitoplasma yang
menjulur fungsinya : alat gerak dan untuk
memangsa makanan
c. Pembelahan biner
d. Bentuk sel tidak tetap, bersifat heterotrof
e. Dapat berubah menjadi kista saat lingkungan tidak
memadai, namun dapat aktif kembali
f. Beberapa rhizopoda memiliki cangkang dari kalsium
karbonat dan silika
g. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan diri.
h. Hidup dengan bebas atau parasit.
i. Rhizopoda bernafas dengan cara difusi ke seluruh
permukaan tubuh.
j. Umumnya hidup di air tawar, namun ada sebagian
yang ditemukan di laut
k. Rhizopoda mempunyai bentuk yang dapat berubah-
ubah atau tidak tetap.
Contoh : Amoeba sp.
2. CILIATA
• Ciri :
a. Ciliata berasal dari bahasa Latin, yaitu
cilia = rambut kecil, atau ciliophora,
yaitu phora = gerakan, bergerak
dengan menggunakan silia (rambut
getar).
b. Memiliki silia (rambut getar) di seluruh
permukaan sel sebagai alat gerak
dan untuk membantu menggerakan
makanan ke sitostoma
c. Memiliki 2 inti sel : makronukleus dan
mikronukleus
d. Reproduksi aseksual dengan
pembelahan biner
e. Reproduksi seksual dengan konjugasi
f. Memiliki trikosit, bersifat heterotrof
Contoh : Paramecium sp.
3. FL AGELL ATA
• Ciri :
a. Flagellata berasal dari flagell = cambuk,
atau dengan menggunakan bulu cambuk,
phora = gerakan yang bergerak dengan
menggunakan bulu cambuk atau flagellum.
b. Memiliki flagelum (bulu cambuk) sebagai
alat gerak umumnya ada di bagian depan
dan belakang
c. Reproduksi aseksual dengan pembelahan
biner
d. Hidup di air dan bersimbiosis
e. Menjadi parasit di dalam tubuh hewan
f. Uniseluler (bersel satu) dan berkoloni
g. Flagellata digadang-gadang merupakan
nenek moyang dari tumbuhan dan hewan
4. SPOROZOA
• Ciri :
a. Sporozoa berasal dari bahasa
Yunani, spore = biji, zoa =
hewan
b. Tidak memiliki alat gerak
c. Semua sporozoa hidup sebagai
parasit di tubuh hewan dan
manusia
d. Pembelahan ganda
e. Memiliki daur hidup yang
kompleks
f. Memiliki spora
g. Dapat bereproduksi secara
seksual dan aseksual
• Trofozoit :
- Ukuran 10-60 x 15-30 mikro
(rata2 20-25 mikro)
- Sitoplasma terbagi menjadi
endoplasma (berisi
granul,padat) dan ektoplasma
(tidak berwarna, pseudopodium)
- Nukleus : sferis (bola) berisi
karyosome
- Vakuola : kemungkinan berisi
eritrosit
• Prekista (Minuta) & Kista
- Prekista : 15-20 mikro, terdapat inti dan pseudopodium, vakuola
menghilang
- Kista : 10-20 mikro, memiliki 1-4 inti, kista dewasa memiliki 4
nuklei (kista kuadrinuklei), kista belum matang masih terdapat
badan kromatoid
MORFOLOGI E.HISTOLYTICA (2)
HOSPES
• Manusia (utama)
Populasi Inkubasi
beresiko : penyakit : 1-4
Transmisi : traveler/imigran minggu setelah
Oral atau fekal- dari daerah kista tertelan
oral endemik, (bisa lebih
homoseksual, cepat atau
imunodefisiensi lambat)
SPEKTRUM PENYAKIT
Intestinal Ekstraintestinal
• Infeksi asimptomatik • Liver abses
• Infeksi simptomatik • Penyakit
non invasif pleuropulmoner
• Disentri • Peritonitis
• Kolitis dengan • Perikarditis
perforasi • Abses otak
• Toxic megacolon • Penyakit terkait
• Kolitis non disentri genitourinari
kronik
• Ameboma
• Ulserasi perianal
MANIFESTASI KLINIK
Diare
Nyeri perut
Kram perut Terkadang demam
Disentri
Amebiasis kolon akut / intestinal akut (<1 bulan)
• Diare (>10x sehari) berlendir atau berdarah
• Demam tinggi
• Nyeri perut (terutama kuadran kanan bawah)
• Lab : Leukositosis
Amebiasis kolon kronik / intestinal kronik
• Diare dengan bercak darah
• Penurunan BB
• Nyeri abdomen samar-samar
Amebiasis hati
• Abdomen lunak pada kuadran kanan atas
• Berat badan menurun
• Lemas
• Demam
• Tidak nafsu makan
• Pembesaran hati disertai nyeri tekan
• Lab : leukositosis
ABSES LIVER AKIBAT AMOEBA
• Kematian akibat amebiasis no 2 setelah malaria
(plasmodium)
• Angka kematian akibat amoeba ekstra intestinal
(hati) berkisar pada 1-3% namun jika komplikasi
menyebabkan angka kematian meningkat 2x lipat
menjadi 2-7%
• Kematian akibat amebiasis yang umum terjadi
adalah akibat dehidrasi berat 45,5% pasien
FAKTOR RESIKO INFEKSI
Kurang gizi
Iklim tropis
Pecandu alkohol
Psikologis : stress
DIAGNOS A
• Sampel : feses
• Untuk melihat apakah terdapat kista
E.histolytica
SEROLOGI
Agen luminal
Amebisida
Jaringan
1. AGEN LUMINAL
• Antibiotik aminoglikosida
• Efektif pada amebiasis akut maupun kronik (namun tidak pada
ekstraintestinal)
• Mekanisme kerja : mengganggu sintesis protein bakteri dengan
cara berikatan dengan subunit ribosom 30S, memiliki aktivitas
antibakteri melawan parasit patogen dalam saluran GI
• Dosis :
- Oral : 25-35 mg/kg/hari PO setiap 6 jam selama 5-10 hari
• ES : diare, kram perut, mual,muntah, heartburn (1-10%)
• Kategori kehamilan : C, tidak terdistribusi dalam ASI
• KI : hipersensitif, obstruksi usus
• P : penggunaan jangka panjang, gangguan ginjal dan ulserasi
usus
2. AMEBISIDA JARINGAN
• Invasive metronidazol
• Non invasive paromomisin
• Kombinasi keduanya untuk mengatasi amoeba
ekstraintestinal dan mengatasi infeksi pada
usus
• Kedua obat tidak dapat diberikan secara
bersama-sama paromomisin memiliki efek
samping diare ketidakjelasan antara diare
karena ES atau karena parasit
KOMPLIKASI
Higiene
individual/perorangan
Sanitasi Lingkungan
HIGIENE PERORANGAN
Hindari makanan
Selalu menjaga mentah (terutama Mencuci peralatan
kebersihan tangan daging) makan minum
dengan baik