Anda di halaman 1dari 37

ULUMUL HADITS 2

OL E H A B U K H AI RA SU MA R NA
KEDUDUKAN HADITS DALAM
ISLAM

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


2
Sumarna, Lc
1. HADITS SEBAGAI DASAR TASYRI’

• Tasyri’ adalah pembentukan syari’at dan hukum islam


• Proses tasyri’ini terjadi pada masa risalah yakni
selama Nabi mengemban tugas kerasulan selama
kurun waktu 23 tahun
• Allah dan Rasulnya berperan sebagai Syari’ yaitu yang
menentukan syari’at agama ini,karenanya tidak ada
manusia yang memiliki otoritas untuk membuat
syari’at sendiri
• Orang yang dibebani syariat disebut dengan mukallaf
dan syarat seorang mukallaf adalah berakal dan baligh
• Syari’at dalam islam meliputi aqidah,
ibadah,muamalah, ahwal syakhsiyyah dan akhlak

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


3
Sumarna, Lc
Kedudukan Hadits Sebagai Dasar Tasyri’

• Jumhur ulama berpendapat bahwa dalam tasyri’


hadits pada posisi yang kedua, sedangkan Al-
quranpada posisi yang pertama. Alasan mereka
adalah :
a. Al-quran adalah kitab Allah ta’aala yang diturunkan
kepada Nabi-Nya baik lafaz dan maknanya secara
qath’i, sedangkan hadits hanya bersifat zhanni
b. Al-quran merupakan asal dan pangkal bagi hadits
c. Penjelasan dari Al-quran dan hadits Nabi shalallahu
alaiihi wa salam yang menjelaskan rutbah (posisi)
tersebut

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


4
Sumarna, Lc
Diantara ayat dan hadits tersebut adalah :

a. Firman Allah ta’aala (QS. Ali Imran

‫ه اَل‬
ََّ ‫ن الل‬
>َّ ِ ‫ن> تَوَلَّوْا فَإ‬ ‫إ‬َ ‫ف‬ َ
‫ل‬ ‫و‬ >
‫س‬ ‫الر‬ ‫و‬ >
‫ه‬ َّ ‫الل‬ ‫وا‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ط‬َ ‫ل> أ‬
ْ ُ‫ق‬
ْ ِ ُ َّ َ َ ُ ِ
َ ِ‫ب الْكَافِر‬
‫ين‬ ُّ ‫ح‬
ِ ُ‫ي‬
Katakan, "Taatilah Allah dan Rasul-Nya!" Jika mereka
berpaling darimu, berarti mereka telah mengingkarimu dan
mengingkari Allah. Dan ingat, Allah tidak menyukai orang-
orang yang ingkar.
Kesimpulannya : Taat kepada Allah adalah indikasi
posisi Al-quran yang pertama dan taat kepada rasul
adalah indikasi posisi hadits yang kedua
Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira
5
Sumarna, Lc
Diantara ayat dan hadits tersebut adalah :

b. Hadits Nabi shallallahu alaihi wasalam :

‫ضلُّوا أَبَدًا‬
ِ َ‫ن ت‬ ْ َ ‫م بِهِ> فَل‬
ْ ُ ‫مت‬
ْ >‫ص‬
َ َ ‫ن> اعْت‬ ْ ُ ‫ت> فِيك‬
ِ ِ ‫م> مَا إ‬ ُ ْ ‫إِنِّ>ي قَد ْ ت َ َرك‬
ِ‫اب اللَّه‬ َ َ ‫كِت‬
َ َّ ‫سل‬
‫م‬ َ َ‫ه عَلَيْهِ و‬ُ ‫صلَّى الل‬ َ ِ‫ة نَبِيِّه‬َ َّ ‫سن‬ُ َ‫و‬
Sungguh telah aku tinggalkan padamu sesuatu yang jika kamu
berpegang teguh padanya maka kamu tidak akan sesat
selamanya,yaitu kitab Allah dan sunnah Nabinya shalallahu alaiihi wa
salam
(HR. Hakim dalam Al Mustadrak)
Kesimpulan : Dalam hadits tersebut,tampak bahwa Nabi
menyebutkan kitabullah yaitu al-quran lalu sunnahnya

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


6
Sumarna, Lc
Pendapat Imam Syafi’i

• Imam Syafi’i (dalam kitab Ar Risalah) adalah


satu-satunya ulama yang berpendapat bahwa Al-
quran dan hadits memiliki rutbah (posisi )yang
sama dan sepadan dalam hukum islam. Alasan
beliau adalah firman Allah ta’’ala dalam QS. An
Najm ayat 3-4:
‫حى‬
َ ‫ي يُو‬ ْ َ‫ن هُوَ إِاَّل و‬
ٌ ‫ح‬ ْ ِ ‫ن الْهَوَى إ‬
ِ َ ‫ما يَنْطِقُ ع‬
َ َ‫و‬
Dan dia tidak mengatakan atas dasar hawa
nafsunya, (perkataannya) melainkan wahyu telah
diwahyukan kepadanya

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


7
Sumarna, Lc
2. HADITS SEBAGAI BAYAN AL-QURAN

• Al-quran sebagai kitabullah kerap kali membawa


keterangan-keterangan yang bersifa mujmal tidak
mufasshal, adakalanya membawa keterangan yang
muthlaq tidak muqayyad, adakalanya membawa
keterangan yang bersifat ‘aam tidak bersifat khaas
• Fungsi hadits sebagai bayan telah diterangkan Allah
dalam firmannya:
َ‫ل ِإلَيْه ِ ْم و َلَع َل ّه ُ ْم يَتَف َ َك ّر ُون‬ ِ ‫ك الِذِّّك ْر َ لِتُبَِيِّّنَ ل ِ َلن ّا‬
َ ِّّ ‫س م َا نُِز‬ َ ْ ‫و َأَ نزَل ْنَا ِإلَي‬.
Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu
menerangkan pada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka dan supaya mereka
memikirkan ( QS. An Nahl:14)
Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira
8
Sumarna, Lc
PEMBAGIAN BAYAN HADITS

 Menurut Ahli ra’yi (Hanafiyyah)terbagi


menjadi :
a. Bayan taqrir, yaitu hadits berperan sebagai
pengokohapa yang di dalam Al-quran.Contohnya
hadits tentang rukyat hilal terhadap ayat Al-Baqarah
ayat 185
b. Bayan tafsir, yaitu menerangkan apa yang kira-kira
tak mudah diketahuipengertiannya. Contohnya
tentang perintah shalat agar seperti Nabi terhadap
ayat al-quran tentang perintah shalat
c. Bayan tabdil (nasakh) yaitu berperan sebagai
pengganti yang merevisi sebuah hukum, contohnya
hadits tentang nishab zakat pertanian

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


9
Sumarna, Lc
PEMBAGIAN BAYAN HADITS

 Menurut Malikiyyah terbagi menjadi :


a. Bayan taqrir, seperti hadits tentang rukyat
b. Bayan taudhih (tafsir)
c. Bayan tafshil yang menjelaskan kemujmalan Al-
quran
d. Bayan tabsith (ta’wil) yakni memanjangkan
keterangan Al-quran yang masih ringkas
e. Bayan tasyr’i yaitu mewujudkan suatu
hukumyang tidak disebutkan dalam Al-quran,
contohnya hadits tentang haramnya menikahi
wanita sesusuan

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


10
Sumarna, Lc
PEMBAGIAN BAYAN HADITS

 Menurut Syafi’iyah terbagi menjadi :


a. Bayan tafshil yang menjelaskan kemujmalan Al-
quran
b. Bayan takhsis yang menentukan keumumuan
suatu ayat
c. Bayan tasyr’i yaitu mewujudkan suatu
hukumyang tidak disebutkan dalam Al-quran,
contohnya hadits tentang haramnya menikahi
wanita sesusuan
d. Bayan naskh yaitu menentukan mana yang
dinasakh mana yang dimansukh dalam Al-quran

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


11
Sumarna, Lc
PEMBAGIAN BAYAN HADITS

 Menurut Hanabilah terbagi menjadi :


a. Bayan ta’kid yaitu menerangkan apa yang
dimaksudkan oleh Al-quran
b. Bayan tafsir
c. Bayan tasyr’i yaitu mewujudkan suatu
hukumyang tidak disebutkan dalam Al-quran,
contohnya hadits tentang haramnya menikahi
wanita sesusuan
d. Bayan takhsish dan taqyid yaitu mengkhususkan
dan mengqayidkan Al-quran

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


12
Sumarna, Lc
JENIS DAN MACAM HADITS

Klasifikasi Berdasarkan Jumlah


Rawi
Hadits
Bentuk dan
Penisbahan Matan

Persambungan dan
Keadaan Sanad

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


13
Sumarna, Lc
Berdasarkan Jumlah Rawi

Hadits
Berdasar
Jumlah Rawi

Mutawatir Ahad

Lafzhi Ma’nawi ‘Amali Masyhur Aziz Gharib

Pada Pada
Mutlaq Nisbi
Thabaqah1 Thabaqah 2

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


14
Sumarna, Lc
Berdasarkan bentuk dan wujud matan

Qudsi

Fi’li

HADITS Taqriri

Kauni
Hamm
i
Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira
15
Sumarna, Lc
Berdasarkan penisbahan matan

Marfu’

Mauquf

HADITS Maqthu’

Qudsi

Maudhu’

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


16
Sumarna, Lc
Berdasarkan Persambungan dan Keadaan
Sanad

Muttashil Munfashil

Mudallas Mu’dhal Munqathi’ Mursal Mu’allaq

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


17
Sumarna, Lc
Berdasarkan Cara Periwawatannya

Hadits

Mu’an’an Muannan ‘Aali Musalsal Nazil Mudabbaj

Muthlaq

Nisbi

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


18
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

1. Hadits Mutawatir adalah


‫ بحيث تحيل العادة تواطؤهم‬،‫ما رواه عدد كثير في كل طبقة من طبقاته‬
‫على الكذب‬
“Hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang dalam setiap thabaqahnya
(tingkatannya), yang mana secara kebiasaan tidak mungkin mereka
bersepakat di atas kebohongan.”
a. Hadits mutawatir lafzhi adalah
‫ما تواتر لفظه ومعناه‬
“Hadits yang lafaz dan maknanya adalah mutawatir.”
Contotnya :

‫من كذب علي متعمدا ً فليتبوأ مقعده من النار‬


“ Siapa yang berdusta kepadaku secara disengaja, maka siapkanlah tempat
duduknya di neraka.”

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


19
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN
b. Hadits mutawatir ma’nawi adalah
‫ما تواتر معناه دون لفظه مع رجوعه لمعنى كلي‬
“Hadits yang hanya mutawatir maknanya, namun tidak lafaznya. Serta dapat
diambil makna yang umum”
Contohnya : hadits tentang mengangkatkan tangan ketika berdoa (HR. Muttafaq
‘alaih)

c. Hadits mutawatir ‘amali adalah


‫ما علم من الدين بالضرورة وتواتر بين المسلمين ان النبي صلى الله عليه‬
‫وسلم فعله أو امر به‬
Sesuatu yang diketahui dengan mudah bahwa ia dari agama dan telah mutawatir di
kalangan umat islam, bahwa Nabi shalallahu alaihi wa salam mengerjakannya atau
menyuruhnya
Contohnya: berita-berita yang menerangkan waktu dan raka’at shalat,shalat
jenazah, shalat ‘ied, hijab perempuan yang bukan mahram dan segala hal yang
telah menjadi kesepakatan(ijma’).

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


20
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

Jumlah dan Sumber Hadits Mutawatir


 Jumlah
Sebagian ulama berkata bahwa jika dibuat perbandingan jumlah antara hadits
mutawatir dengan hadits ahad, maka hadits ahad lebih banyak dari pada hadits
mutawatir. Sebagian ahli hadits ada yang berkata bahwa hadtits mutawatir hanya
berjumlah 80 hadits, sebagian dari mereka ada yang berkata 310 hadits saja.
Kesimpulannya: para ahli hadits berselisih tentang berapa jumlah hadits
mutawatir, namun jika kita ambil kesimpulan bahwa kebanyakan mereka
berpendapat bahwa hadits mutawatir lebih sedikit dari hadits Ahad
 Sumber dan Referensi
Di antara sumber dan referensi hadits mutawatir adalah :
1. Al Azhar Al Mutanaatsirah fil Akhbar Al Mutawatirah karya
Imam Suyuth, yang kemudia kitab tersebuut diringkas dan diberi
nama Qathful Azhar
2. Nazhmul Mutanaatsir fil Ahaadits Al Mutawaatir karya
Muhammad bin Ja’far Al Kitani

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


21
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

2. Hadits Ahad adalah


‫ فإن كان بثالثة فهو‬،‫ما رواه عدد ولم يبلغ حد التواتر‬
‫ وإن كان باثنين فهو‬،‫المشهور‬
‫ وإن كان بواحد فهو الغريب‬،‫العزيز‬
“Hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak
mencapai batasan mutawatir. Jika jumlah perawinya tiga maka
disebut masyhur, jika jumlah perawinya dua maka disebut aziz dan
jika jumlah perawinya satu maka disebut dengan gharib”

Berdasarkan jumlah rawi dari tiap-tiapt thabaqah, maka hadits Ahad


dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu : Masyhur, Aziz dan
Gharib

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


22
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN
a. Hadits Masyhur adalah
‫ ما يبلغ حد التواتر‬-‫في كل طبقة‬- ‫ما رواه ثالثة فأكثر‬
Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang pada setiap tingkatan (thabaqah) namun belum
menjapai batasan mutawatir
Contohnya :

‫ ولكن يقبض العلم‬،‫إن الله ال يقبض العلم انتزاعا ينتزعه من صدور العلماء‬
ُ ‫ ف‬، ‫جهَّااًل‬
‫سئِلوا فأفتوا‬ ُ ‫ حتى إذا لم يبق عالما اتخذ الناس رءوسا‬،‫بقبض العلماء‬
‫ فضلوا وأضلوا‬،‫بغير علم‬
“Sesungguhnya Allah tidak langsung mencabut ilmu dengan mengambilnya dari hati para
ulama. Namun Allah mencabutnya dengan mewafatkan para ulama. Hingga, tidak menyisakan
seorang alimpun dan manusia pun mengangkat tokoh-tokoh yang bodoh. Lalu mereka ditanya
dan berfatwa tanpa ilmu, hingga mereka tersesat dan menyesatkan.” (HR. Bukhari, Muslim
dan Ahmad)

Hadits di atas diriwayatkan oleh empat orang sahabat yaitu Aisyah, Abu Hurairah, Abdullah bin
‘Amru bin Ash dan Ziyad bin Lubaid

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


23
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

Pengertian hadits mustafidh

Para ulama berselisih pendapat dalam mendefinisikan hadits mustafidh,


hingga karena perselisihan tersebut maka definisinya terbagi menjadi 3 yaitu
:
a. Hadits mustafidh itu sinonim hadits masyhur
b. Hadits mustafidh lebih spesifik dari pada hadits masyhur, karena adanya
syarat harus samanya kedua ujung isnad yang mana tidak disyaratkan
pada hadits masyhur
c. Hadits mustafidh lebih umum dari pada hadits masyhur

Hadits Masyhur Ghair Ishthilaahi


yaitu hadits yang terkenal dan sering diucapkan oleh lidah banyak orang
tanpa syarat-syaratyang dipertimbangkan sebelumnya. Hadits jenis ini
meliputi yang memiliki satu sanad ,memiliki lebih dari satu sanad ataupun
bahkan tidak memiliki sanad satupun

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


24
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN
Macam-Macam Hadits Mustafidh Ghair Istilahi
• Masyhur di kalangan ahli hadits saja
Contohnya : hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu anhu
‫أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قنت شهرا بعد الركوع يدعو على رعل وذكوان‬
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa salam pernah qunut selama satu
bulan setelah ruku’ (untuk) mengutuk Bani Ri’la dan Bani Dzakwan (HR. Bukhari)
• Masyhur di kalangan Ahli Hadits, Ulama dan Orang Banyak
Contohnya: hadits tentang kesempurnaan islam
‫المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده‬
Orang Muslim (yang sempurna) adalah orang yang muslim lain selamat dari
(keburukan) lidah dan tangannya (HR.Muslim)
• Masyhur di kalangan ahli fiqih
Contohnya: hadits tentang dibencinya talak
‫أبغض الحلال إلى الله الطلاق‬
Perkara halal yang paling dibenci Allah adalah talak (perceraian) (HR. Hakim dan
dishahihkan olehnya dalam Al-Mustadrak)

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


25
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN
• Masyhur di kalangan Ahli Ushul Fiqih
Contohnya : hadits tentang keringanan bagi orang yang salah dan lupa
‫ والحاكم‬،‫ صححه ابن حبان‬."‫رفع عن أمتي الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه‬
Diangkat dari umatku kesalahan,lupa dan apa yang dipaksakan kepada mereka
(HR. Ibnu Hibban dan Al Hakim, dishahihkan oleh keduanya)
• Masyhur di kalangan ahli Nahwu
Contohnya : hadits tentang pujian terhadap Shuhaib (sahabat Nabi)
‫ لو لم يخف الله لم يعصه‬،‫نعم العبد صهيب‬
Sebaik-baiknya hamba adalah Shuhaib, jika ia tidak takut kepada Allah maka ia
tak akan bermaksiat pada-Nya
Hadits tersebut tidak ditemukan asalnya baik sanad dan matannya.

• Masyhur di kalangan orang banyak


Contohnya: hadits tentang sifat tergesa-gesa
‫أخرجه الترمذي وحسنه‬."‫"العجلة من الشيطان‬
Tergesa-gesa itu berasal dari setan (HR. Tirmidzi, dihasankan olehnya)

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


26
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

Hukum hadits masyhur

Hadits masyhur ishthilahi ataupun ghair ishthilaahi mula-mula


tidak dihukumi bahwa keduanya shahih atau tidak shahih. Namun,
setelah diteliti maka jelaslah bahwa diantaranya ada yang shahih,
hasan,dhaif bahkan maudhu’. Namun, jika ada hadits masyhur
ishthilahi yang shahih maka hal tersebut menjadi sebuah kelebihan
yang dapat mengunggulkannya atas hadits aziz atau gharib.

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


27
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

Kitab referensi hadits masyhur

Di antara kitab yang dikarang oleh para ulama yang memuat


hadits-hadits masyhur adalah:

1. Al Maqashid Al Hasanah, karya Imam As Sakhawi

2. Kasyful Khafaa, karya Imam Al ‘Ajluuni

3. Tamyiizut Thayyib, karya Imam Ibnu Daibagh Asy Syaibani

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


28
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

b. Hadits Aziz adalah


.‫أن لا يقل رواته عن اثنين في جميع طبقات السند‬
Hadits yang perawinya tidak kurang dari dua orang dalam setiap tingkatan sanad
Definisi tersebut merupakan definisi hadits aziz yang paling dikenal, sebagaimana
diungkapkan oleh Al-hafizh Ibnu Hajar
Jika dalam tingkatan (thabaqah), sebuah hadits diriwayatkan oleh tidak kurang
dari dua orang maka hadits tersebut disebut hadits Aziz. Namun jika ada, dalam
satu thabaqah yang diriwayatkan oleh lebih dari dua orang maka hal tersebut
tidak masalah.

Contoh dari hadits aziz adalah :


‫ والناس أجمعين‬،‫ وولده‬،‫لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده‬

Tidak sempurna iman salah seorang kamu hingga aku lebih dicintai olehnya
daripada orangtuanya, anaknya dan seluruh manusia (HR> Bukhari dan Muslim)

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


29
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

SKEMA HADITS AZIZ DI ATAS Syu’bah


Qatadah
Sa’id
Anas bin
Malik Ismail
bin
Abdul Aliyyah
Aziz Abdul
Warits

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


30
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

Kitab referensi hadits aziz

Jarang sekali ada ulama bahkan tidak ada di antara mereka


yang mengarang kitab yang memuat hadits aziz tersebut. Hal
itu karena kurangnya faedah dalam mengarang kitab seputar
hadits aziz tersebut

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


31
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

c. Hadits gharib adalah


‫هو ما ينفرد بروايته را ٍو واحد‬
Hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi
Jika dalam satu thabaqah, dua atau lebih ada satu hadits yang diriwayatkan oleh
seorang perawi maka hadits tersebut diistilahkan sebagai gharib. Walapun, di
sebagian thabaqah disela-sela oleh perawi yang berjumlah lebih dari satu.

Istilah lain dari hadits gharib


Para ulama memberikan istilah lain bagi hadits gharib dengan istilah “fard”. Mereka
mengemukakan bahwa istilah gharib dan fard adalah muraadif atau sinonim,
kendati ada sebagian mereka yang berpendapat bahwa di antara kedua istilah
tersebut ada perbedaan.
Di antara ulama yang berpendapat bahwa keduanya merupakan sinonim adalah Al-
Hafiz Ibnu Hajar, “Baik gharib ataupun fard keduanya sama secara bahasa dan
istilah. Namun sebagian ulama membedakan keduanya dari sisi banyak tidaknya
digunakan. Istilah fard ulama gunakan biasanya untuk “fard mutlaq”, sedangkan
istilah gharib mereka gunakan untuk “fard nisbi”

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


32
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

Macam-Macam Hadits Gharib


Hadits gharib dari sisi letak kegharibannya dibagi menjadi dua
macam yaitu gharib muthlaq dan gharib nisbi.
a. Gharib muthlaq atau Fard Muthlaq
Gharib muthlaq adalah hadits yang letak kegharibannya berada
pada permulaan sanadnya, lebih jelasnya hadits ini hanya
diriwaytkan oleh seorang saja pada permulaan sanadnya
Contohnya : hadits tentang niat
‫إنما الأعمال بالنيات‬
Hadits tersebut diriwayatkan hanya oleh sahabat Umar bin Khatab.
Terkadang keghariban tersebut berkelanjutan hingga akhir sanad,
namun terkadang juga setelah dari satu orang tersebut diriwayatkan
oleh sekian orang

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


33
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

b. Hadits Gharib Nisbi atau Fard nisbi

Hadits gharib nisbi yaitu hadits yang letak kegharibannya ada


pada pertengahan sanad. Pada permulaan sanad (thabaqah
pertama) diriwayatkan oleh banyak sahabat, namun dari sekian
sahabat setelahnya hanya diriwayatkan oleh satu orang saja
Contohnya: hadits tentang peristiwa fathu Makkah
‫أن النبي صلى الله عليه وسلم دخل مكة وعلى رأسه المغفر‬
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam masuk ke kota
Mekah sedangkan beliau mengenakan topi besi di atas kepalanya.”
(HR. Bukhari)
Hadits di atas salah satunya diriwayatkan dari sahabat Anas, lalu
diriwayatkan oleh Zuhri dan diriwayatkan oleh Imam Malik dan
Imam Malik menyendiri meriwayatkannya dari Zuhri.

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


34
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

Mengapa dinamakan gharib nisbi??

Para ulama menjelaskan bahwa penamaan gharib berasal dari sifat


nisbinya (penisbatan) yaitu karena dinisbatkan kepada orang tertentu.

Macam-macam gharib nisbi


Disebutkan dalam beberapa referensi ulumul hadits bahwa gharib nisbi ini
memiliki beberapa jenis. Hal tersebut dikarenakan karena tidak mutlaknya
gharib hadits tersebut serta hanya dinisbatkan kepada salah satu perkara.
Di antara jenis tersebut adalah:
a. Tafarrud tsiqah bi riwaayatil hadits maksudnya seorang rawi yang
tsiqah (terpercaya) menyendiri dalam meriwayatkan satu hadits.
Di antara redaksi yang digunakan adalah:
‫لم يروه ثقة إلا فلان‬
Tidak diriwayatkan oleh seorang yang tsiqah kecuali si Fulan

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


35
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

b. Tafarrudu raawin mu’aayyan ‘an raawin mu’ayyan


maksudnya seorang rawi tertentu menyendiri dalam
meriwayatkan sebuah hadits dari rawi tertentu. Walaupun, hadits
tersebut diriwayatkan
banyak jalan lain. Di antara redaksi yang digunakan adalah:
‫تفرد به فلان عن فلان‬
“Si Fulan menyendiri meriwayatkan hadits dari si Fulan”
c. Tafarrudu ahli balad aw ahli jihat maksudnya seorang
penduduk di sebuah negara atau daerah menyendiri dalam
meriwayatkan sebuah hadits. Di antara redaksi yang digunakan
adalah:
‫ أو أهل الشام‬،‫تفرد به أهل مكة‬
“ Penduduk Mekah atau Syam menyendiri dalam
meriwayatkan hadits tersebut.”

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


36
Sumarna, Lc
RINCIAN&PENJELASAN

d. Tafarrudu ahli baladin aw jihatin ‘an ahli baladin aw


jihatin ukhraa
maksudnya seorang penduduk di sebuah negara atau daerah
menyendiri dalam meriwayatkan sebuah hadits yang diterima dari
seorang rawi dari negara atau daerah lain. Di antara redaksi yang
digunakan adalah:
‫ عن أهل الحجاز‬،‫ أو تفرد به أهل الشام‬،‫ عن أهل المدينة‬،‫تفرد به أهل البصرة‬
“ Penduduk Basrah menyendiri meriwayatkan hadits tersebut
dari penduduk Madinah, atau penduduk Syam menyendiri
meriwayatkan hadits tersebut dari penduduk Hijaz”

Materi Ulumul Hadits_ Abu Khaira


37
Sumarna, Lc

Anda mungkin juga menyukai