Anda di halaman 1dari 13

Patofisiologi Anemia

Anum Sasmita (1102012025 )

Pembimbing : Kombes. Pol. dr. Dasril Nizam, Sp.PD-KGEH

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


FK Universitas YARSI Jakarta
Periode 24 April – 2 Juli 2017
RS Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto
Anemia

Definisi


Berkurangnya jumlah eritrosit atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dari nilai normal dalam darah
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan
perifer sehingga pengiriman oksigen ke jaringan menurun.

Kemampuan darah mengangkut oksigen di bawah normal dan ditandai dengan hematokrit yang rendah
Eritrosit atau sel darah merah Pada awal janin eritropoiesis terjadi
merupakan salah satu komponen sel dalam yolk sac, pada bulan kedua
yang terdapat dalam darah, fungsi kehamilan eritropoiesis berpindah ke
utamanya adalah sebagai pengangkut liver, saat bayi baru lahir eritropoiesis di
hemoglobin yang akan membawa liver berhenti dan pusat pembentukan
oksigen dari paru-paru ke jaringan. eritrosit berpindah ke sumsum tulang.

Proses eritropoiesis diatur oleh


glikoprotein yaitu eritropoietin yang
Eritropoietin bersirkulasi di dalam darah
dibentuk oleh sel endotel peritubulus
dan berikatan dengan keadaan hipoksia.
dikorteks ginjal, pada hati diproduksi di
sel Kupfer dan hepatosit .
1. Ginjal mendeteksi penurunan / kapasitas darah mengangkut oksigen
2. Jika oksigen yang disalurkan ke ginjal berkurang, maka ginjal mengelua
hormon eritropoietin dalam darah
3. Eritropoietin merangsang eritropoiesis (produksi eritrosit) oleh sumsum t
4. Tambahan eritrosit di dalam sirkulasi meningkatkan kemampuan dara
mengangkut oksigen
5. Peningkatan kemampuan darah mengangkut oksigen menghilangkan rangs
awal yang memicu sekresi eritropoietin
Anemia karena gangguan pembentukan
eritrosit di dalam sumsum tulang

1.Anemia akibat kekurangan bahan


pembentuk eritrosit

Tubuh memproduksi sel darah yang


terlalu sedikit atau sel darah merah yang
Anemia defisiensi besi
Pendarahan, diet rendah zat besi, metorhargia

Penyediaan besi untuk


Menimbulkan gangguan Kadar Hemoglobin
Cadangan besi menurun proses eritropoiesis
pada bentuk eritrosit menurun
berkurang
Anemia akibat penyakit kronis
2. Anemia Penyediaan besi untuk proses
eritropoiesis nya berkurang
penggunaan 3. Kerusakan
Sehingga pelepasan besi dari
sistem retikuloendotelial
(utilisasi) besi berkurang
sumsum tulang

Anemia Sideroblastik
Penyediaan besi untuk proses
eritropoiesis nya berkurang
Terdapat gangguan pada
mitokondria
Menyebabkan inkorporasi besi ke
dalam Heme terganggu Anemia aplastik
terjadi kerusakan sumsum tulang
yang mengakibatkan lambatnya
atau bahkan berhentinya
produksi sel sel darah baru.
Anemia akibat hemoragi

Berkurangnya
eritrosit dan
hemoglobin

1. Terjadi pada
perdarahan akut
yang hebat

2. Perdarahan yang berlangsung


perlahan namun kronis.
Anemia akibat peningkatan
penghancuran sel darah merah

Anemia hemolitik
Penurunan kadar hemoglobin kurang dari
normal akibat kerusakan sel eritrosit yang lebih
cepat dari kemampuan sumsum tulang untuk
menggantikannya.
Pembentukan sel darah merah di sumsum
tulang akan meningkat untuk menggantikan
sel-sel yang mati

Anemia hemolitik imun (Autoimmune hemolytic


anemia)
Suatu kelainan dimana terdapat antibodi terhadap
sel-sel eritrosit sehingga eritrosit mudah lisis dan
umur eritrosit memendek.
Perusakan sel-sel eritrosit yang diperantarai oleh
antibodi ini terjadi melalui aktivasi sistem
Klasifikasi Anemia berdasarkan gambaran morfologik

Anda mungkin juga menyukai