Anda di halaman 1dari 10

Prosedur REIMBURSEMENT

(Penggantian Biaya) Pengobatan


PEGAWAI

HM. Thabran Talib, SKM. S.Kep. Ns. MARS


TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan:


1. Pengertian Reimbursement
2. Tujuan melaksanakan Reimbursement
3. Ketentuan dasar Reimbursement
4. Kasus perhitungan Reimbursement
5. Prosedur pembayaran kembali/ Reimbursement
PENGERTIAN
Reimbursement dalam arti bahasa disebut juga penggantian
ataupun penagihan kembali. Dengan kata Lain bisa
diartikan reimbursement adalah sejumlah uang yang
ditagihkan oleh pihak ketiga ke pihak penerima jasa
melalui pemberi jasa
Melihat definisi di atas, bisa kita ambil kesimpulan bahwa
dalammelakukan kegiatan Reimbursement, terdapat 3
pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut, penerima
jasa, pemberi jasa dan pihak ketiga (supplier)
Ketentuan dasar :
Setiap Pegawai berhak mengajukan reimbursement
pengobatan (penggantian biaya pengobatan) dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Pegawai telah bekerja sekurang-kurangnya
selama 3 bulan dan atau pengajuan
Reimbursement Pengobatan tsb telah disetujui
oleh kepala divisi yang bersangkutan.
Lanjutan
2. Pegawai Laki-laki dapat mengajukan penggantian
biaya pengobatan bagi dirinya dan keluarga inti,
yaitu istri dan anak-anaknya. Sedangkan pegawai
wanita hanya dapat mengajukan penggantian biaya
pengobatan bagi dirinya sendiri.
3. Reimbursement Pengobatan yang dapat diganti
adalah:
a. Biaya Dokter dan Obat
b. Biaya Persalinan Istri
c. Biaya Pembuatan/Pembelian Kacamata (jika
pegawai telah bekerja selama 2 tahun)
Lanjutan
4. Besarnya nilai penggantian biaya pengobatan untuk
satu tahun paling besar adalah senilai satu kali gaji
pokok Pegawai yang bersangkutan yang dibagi menjadi
2 periode (semesteran). Jadi di semester pertama
pegawai dapat mengajukan penggantian maksimal
sebesar ½ gaji pokoknya dan sisanya digunakan untuk
semester berikutnya. Nilai yang dapat diganti pada
setiap pengajuan reimbursement kesehatan adalah
senilai 80% dari angka yang tercantum dalam
kuitansi/nota/faktur/struk pembayaran atau
pembelian obat.
Contoh Kasus
Pegawai Tn. Budi bekerja sejak tahun 2007 dengan gaji pokok
Rp 900.000,-. Pada tanggal 2 Februari 2015 ia mengajukan
penggantian biaya persalinan istrinya sebesar Rp 950.000,-.
Selama tengah tahun pertama Tn. budi telah mengajukan
penggantian biaya pengobatan sebesar Rp 54.000,-. Maka nilai
penggantian yang dapat diganti oleh kantor untuk biaya
persalinan istri Tn. Budi adalah sebesar:

Gaji Pokok Tn.Budi : Rp 900.000


Nilai Pengajuan : Rp 950.000
Nilai yang dapat diganti: Rp 950.000 * 80% = Rp 760.000, tetapi
Nilai max yg dapat diganti : Rp 900.000 / 2 : Rp 450.000
sehingga nilai penggantian hanya : Rp 450.000 - Rp 54.000
= Rp 396.000
Lanjutan
5. Jika pegawai telah mengambil semua bagiannya
dalam semester berjalan, maka pegawai tersebut
tidak dapat mengajukan penggantian biaya
pengobatan lagi di semester itu, kecuali ada
persetujuan dari kepala divisi yang bersangkutan
dengan pertimbangan tertentu.
6. Saat mengajukan penggantian biaya pengobatan
mohon melampirkan dokumen yang memadai
seperti surat keterangan dari dokter, surat resep,
kuitansi pembayaran, struk, nota atau faktur
pembayaran/pembelian obat dsb.
Lanjutan
7. Sisa bagian reimbursement yang tidak diambil di tahun
berjalan, tidak dapat digantikan dengan uang atau
diakumulasikan di periode berikutnya atau diganti
dengan bentuk kompensasi lainnya.
8. kadaluarsa penggantian biaya pengobatan ini
adalah 1 bulan sejak tanggal kuitansi pengobatan
atau surat dokter atu struk/nota/faktur
pembayaran/pembelian obat, kecuali untuk
penggantian biaya pengobatan pegawai yg mengambil
cuti melahirkan, kadaluarsanya adalah 3 bulan sejak
tanggal kuitansi atau surat dokter dan atau dengan
persetujuan kepala divisi yang bersangkutan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai