1. Pengertian Reimbursement 2. Tujuan melaksanakan Reimbursement 3. Ketentuan dasar Reimbursement 4. Kasus perhitungan Reimbursement 5. Prosedur pembayaran kembali/ Reimbursement PENGERTIAN Reimbursement dalam arti bahasa disebut juga penggantian ataupun penagihan kembali. Dengan kata Lain bisa diartikan reimbursement adalah sejumlah uang yang ditagihkan oleh pihak ketiga ke pihak penerima jasa melalui pemberi jasa Melihat definisi di atas, bisa kita ambil kesimpulan bahwa dalammelakukan kegiatan Reimbursement, terdapat 3 pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut, penerima jasa, pemberi jasa dan pihak ketiga (supplier) Ketentuan dasar : Setiap Pegawai berhak mengajukan reimbursement pengobatan (penggantian biaya pengobatan) dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pegawai telah bekerja sekurang-kurangnya selama 3 bulan dan atau pengajuan Reimbursement Pengobatan tsb telah disetujui oleh kepala divisi yang bersangkutan. Lanjutan 2. Pegawai Laki-laki dapat mengajukan penggantian biaya pengobatan bagi dirinya dan keluarga inti, yaitu istri dan anak-anaknya. Sedangkan pegawai wanita hanya dapat mengajukan penggantian biaya pengobatan bagi dirinya sendiri. 3. Reimbursement Pengobatan yang dapat diganti adalah: a. Biaya Dokter dan Obat b. Biaya Persalinan Istri c. Biaya Pembuatan/Pembelian Kacamata (jika pegawai telah bekerja selama 2 tahun) Lanjutan 4. Besarnya nilai penggantian biaya pengobatan untuk satu tahun paling besar adalah senilai satu kali gaji pokok Pegawai yang bersangkutan yang dibagi menjadi 2 periode (semesteran). Jadi di semester pertama pegawai dapat mengajukan penggantian maksimal sebesar ½ gaji pokoknya dan sisanya digunakan untuk semester berikutnya. Nilai yang dapat diganti pada setiap pengajuan reimbursement kesehatan adalah senilai 80% dari angka yang tercantum dalam kuitansi/nota/faktur/struk pembayaran atau pembelian obat. Contoh Kasus Pegawai Tn. Budi bekerja sejak tahun 2007 dengan gaji pokok Rp 900.000,-. Pada tanggal 2 Februari 2015 ia mengajukan penggantian biaya persalinan istrinya sebesar Rp 950.000,-. Selama tengah tahun pertama Tn. budi telah mengajukan penggantian biaya pengobatan sebesar Rp 54.000,-. Maka nilai penggantian yang dapat diganti oleh kantor untuk biaya persalinan istri Tn. Budi adalah sebesar:
Gaji Pokok Tn.Budi : Rp 900.000
Nilai Pengajuan : Rp 950.000 Nilai yang dapat diganti: Rp 950.000 * 80% = Rp 760.000, tetapi Nilai max yg dapat diganti : Rp 900.000 / 2 : Rp 450.000 sehingga nilai penggantian hanya : Rp 450.000 - Rp 54.000 = Rp 396.000 Lanjutan 5. Jika pegawai telah mengambil semua bagiannya dalam semester berjalan, maka pegawai tersebut tidak dapat mengajukan penggantian biaya pengobatan lagi di semester itu, kecuali ada persetujuan dari kepala divisi yang bersangkutan dengan pertimbangan tertentu. 6. Saat mengajukan penggantian biaya pengobatan mohon melampirkan dokumen yang memadai seperti surat keterangan dari dokter, surat resep, kuitansi pembayaran, struk, nota atau faktur pembayaran/pembelian obat dsb. Lanjutan 7. Sisa bagian reimbursement yang tidak diambil di tahun berjalan, tidak dapat digantikan dengan uang atau diakumulasikan di periode berikutnya atau diganti dengan bentuk kompensasi lainnya. 8. kadaluarsa penggantian biaya pengobatan ini adalah 1 bulan sejak tanggal kuitansi pengobatan atau surat dokter atu struk/nota/faktur pembayaran/pembelian obat, kecuali untuk penggantian biaya pengobatan pegawai yg mengambil cuti melahirkan, kadaluarsanya adalah 3 bulan sejak tanggal kuitansi atau surat dokter dan atau dengan persetujuan kepala divisi yang bersangkutan. SEKIAN DAN TERIMA KASIH