Anda di halaman 1dari 9

Riset Media dan Budaya

Populer

Kelompok VI
Afwan Syahril Manurung
Adjie Zulfadli Putra
Muhammad Alwi
Miftha Huljannah
Nadia Syafitri
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Budaya Populer

Menurut Ray B Brownie, budaya populer adalah budaya yang ada di dunia ini,
di sekeliling kita yang meliputi sikap kita, perilaku kita, bagaimana kita
bertindak, apa yang kita makan, apa yang kita pakai, banguna-banguna yang
ada di sekiling kita, jalan-jalan disekitar kita, apa maksud dari perjalanan kita,
hiburan-hiburan kita, olahraga yang kita lakuakan, politik kita, aktivitas-
aktivitas kita yang lain serta bagaimana bentuk dan cara mengontrolnya.
Dengan kata lain, seperti air dan ikan yang tidak dapat dipisahkan, itulah dunia
yang kita tinggali.
Karakteristik Budaya Populer

Relativisme  Pragmatisme
01 Budaya populer merelatifkan segala
sesuatu sehingga tidak ada yang
02 Budaya populer menerima apa saja yang
bermanfaat tanpa memperdulikan benar
mutlak benar maupun mutlak salah, atau salah hal yang diterima tersebut.
termasuk juga tidak ada batasan Semua hal diukur dari hasilnya atau
apapun yang mutlak manfaatnya, bukan dari benar atau
salahnya.

Sekulerisme Hedonisme
03 Budaya populer
penyebarluasan
mendorong
sekularisme
04 Budaya populer lebih banyak
berfokus kepada emosi dan
sehingga agama tidak lagi begitu pemuasannya daripada intelek.
dipentingkan karena agama tidak Yang harus menjadi tujuan hidup
relevan dan tidak menjawab adalah bersenang-senang dan
kebutuhan hidup manusia pada masa menikmati hidup, sehingga
ini memuaskan segala keinginan hati
dan hawa nafsu
Karakteristik Budaya Populer
Materialisme

5 Budaya populer semakin mendorong paham materialisme yang sudah


banyak dipegang oleh orang-orang modern sehingga manusia semakin
memuja kekayaan materi, dan segala sesuatu diukur berdasarkan hal itu

Popularitas

6
Budaya populer mempengaruhi banyak orang dari setiap sub-budaya,
tanpa dibatasi latar belakang etnik, keagamaan, status sosial, usia,
tingkat pendidikan, dan sebagainya

Kontemporer

7 Budaya populer merupakan sebuah kebudayaan yang menawarkan nilai-nilai yang


bersifat sementara, kontemporer, tidak stabil, yang terus berubah dan berganti

 Kedangkalan
8 Kedangkalan (disebut juga banalisme) ini dapat dilihat misalnya dengan
muncul dan berkembangnya teknologi memberikan kemudahan hidup
Karakteristik Budaya Populer

Penyeragaman Rasa
 Hibrid
9 Sesuai dengan tujuan teknologi,
yaitu mempermudah hidup,
10 Hampir di setiap tempat di seluruh penjuru
dunia, monokultur Amerika terlihat semakin
mendominasi. Budaya tunggal semakin
muncullah sifat hibrid, yang berkembang, keragaman bergeser ke
memadukan semua kemudahan keseragaman. Penyeragaman rasa ini baik
yang ada dalam sebuah produk mencakup konsumsi barang-barang fiskal, non-
fiskal sampai dengan ilmu pengetahuan

Budaya Hiburan Budaya Konsumerisme


11 Budaya hiburan merupakan ciri
yang utama dari budaya populer di
12 budaya konsumerisme, yaitu sebuah
masyarakat yang senantiasa merasa kurang
mana segala sesuatu harus bersifat dan tidak puas secara terus menerus,
menghibur sebuah masyarakat konsumtif dan
konsumeris, yang membeli bukan
berdasarkan kebutuhan, namun keinginan,
bahkan gengsi.
Karakteristik Budaya Populer
Budaya Instan
Budaya ini juga dapat dilihat dari
semakin banyak orang ingin
menjadi kaya dan terkenal secara
instan

13
Budaya Massa Budaya Visual
Budaya massa adalah budaya budaya visual yang juga sering
populer yang dihasilkan melalui
teknik-teknik
massa dan
industrial
dipasarkan
produksi
untuk
14 15 disebut sebagai budaya gambar atau
budaya figural. Oleh sebab itu, pada
zaman sekarang kita melihat orang
mendapatkan keuntungan dari tidak begitu suka membaca seperti
khalayak konsumen massa. pada zaman modern (budaya
diskursif/kata)
Karakteristik Budaya Populer

16 17 18 19

Hiperealitas Hilangnya Batasan-batasan


Budaya Ikon Budaya Gaya
Hiperealitas (hyper- Budaya popular menolak
Budaya ikon erat Budaya visual juga reality) atau realitas
kaitannya dengan telah menghasilkan segala perbedaan dan
yang semu (virtual batasan yang mutlak antara
budaya visual. budaya gaya, di reality), telah
mana tampilan atau budaya klasik dan budaya
menghapuskan salon
gaya lebih perbedaan antara yang
dipentingkan nyata dan yang
daripada esensi, semu/imajiner, bahkan
CONTOH BUDAYA POPULER
Berbelanja Demam Korea (Koreanwave)

Di Inggris dan Amerika, selain menonton Hal itu diakibatkan karena penyebaran dan
televisi, berbelanja merupakan aktivitas pengaruh budaya Korea di Indonesia, terutama
pengisi waktu luang yang paling populer. melalui produk-produk budaya populer1. Film,
Maka pada zaman ini menjamur banyak drama, musik dan pernak-pernik merupakan contoh
mal-mal, restoran, bioskop, persewaan dari produk budaya popular. Elemen-elemen budaya
atau penjualan video (VCD, DVD, dll), populer Korea ini menyebarkan pengaruhnya di
tempat makan cepat saji, tempat-tempat negara-negara Asia salah satunya Indonesia. Di
hiburan, butik, dan sebagainya. Walaupun Indonesia, penyebaran budaya popular dari negeri
gaya hidup berbelanja ini bagi beberapa gingseng ini dilihat sekitar tahun 2002 dengan
orang muda berarti berkumpul di pusat tayangnya salah satu ikon budaya popular
perbelanjaan lokal tanpa membeli apa berbandrol drama seri berjudul „Autumn in My
yang sedang dijual, melainkan hanya Heart‟ atau „Autumn Tale‟ yang lebih popular
menggunakan ruang publik mal, hanya dengan judul „Endless Love‟, ditayangkan stasiun
untuk melihat-lihat atau dilihat-lihat. Di sisi TV Indosiar2. Keberhasilan drama seri Korea
lain, para produksen juga berusaha tersebut yang dikenal dengan Korean drama (K-
menciptakan barang yang semakin drama) diikuti oleh Koean drama lainnya. Tercatat
canggih (makin cepat, makin keren, dll) terdapat sekitar 50 judul K-drama tayang di tv
Thank you

Anda mungkin juga menyukai