0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan12 halaman
1. Pasien wanita berusia 58 tahun dengan keluhan nyeri saat buang air kecil dan mual. Ia didiagnosa dengan infeksi saluran kemih dan memiliki riwayat diabetes serta gagal ginjal kronik.
2. Terapi awal berupa kontrimoksazol diganti dengan ciprofloksasin intravena karena bakteri penyebabnya masih sensitif dan ciprofloksasin lebih efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab.
3. Perlu pem
1. Pasien wanita berusia 58 tahun dengan keluhan nyeri saat buang air kecil dan mual. Ia didiagnosa dengan infeksi saluran kemih dan memiliki riwayat diabetes serta gagal ginjal kronik.
2. Terapi awal berupa kontrimoksazol diganti dengan ciprofloksasin intravena karena bakteri penyebabnya masih sensitif dan ciprofloksasin lebih efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab.
3. Perlu pem
1. Pasien wanita berusia 58 tahun dengan keluhan nyeri saat buang air kecil dan mual. Ia didiagnosa dengan infeksi saluran kemih dan memiliki riwayat diabetes serta gagal ginjal kronik.
2. Terapi awal berupa kontrimoksazol diganti dengan ciprofloksasin intravena karena bakteri penyebabnya masih sensitif dan ciprofloksasin lebih efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab.
3. Perlu pem
G 7018199 D Ny. GH, 58 tahun, BB 54 kg TB 162 cm MRS dengan keluhan nyeri pada saat urinasi, disertai mual. Pasien mengaku punya riwayat gagal ginjal, dan Diabetes Mellitus, namun saat ini sudah tidak meminum OAD maupun suntik insulin. Pada observasi dijumpai data bahwa estimasi CrCl 18 ml/min, temperature 38ᵒC, tekanan darah 170/100 mmHg. Pasien didiagnosa dengan ISK dan mendapat terapi kotrimoksazol 2x2 tab, Captopril 3x25 mg; Diltiazem 3x30 mg;Primperan 3x1 amp; Antasida 3x1 C. Plan
Nama : Ny. GH,
Umur : 58 tahun,
BB 54 kg, TB 162 cm Subyektif : Mual, nyeri saat urinasi
Riwayat penyakit : Diabetes Mellitus, Gagal Ginjal Kronik
Riwayat obat terdahulu : meminum OAD maupun suntik insulin
Obyektif :
CrCl 18 ml/min, temperatur 38ᵒ C, BP 170/100 mmHg
Rekomendasi Terapi
1. Antibiotik diganti dengan ciprofloxacin 2 x 400 mg/40ml IV
Rencana monitoring 1. Tanda Vital : CrCL, BP, Suhu tubuh 2. Kondisi klinik : Hipertensi, mual, nyeri saat urinasi 3. Tanda efek samping : Perlu diawasi efek samping obat-obatan antihipertensi berupa batuk kering 4. Hasil pemeriksaan lab : kreatinin, elektrolit, leukosit Rencana konseling 1. Cara minum kaptopril, diltiazem dan antasida Edukasi Pasien 1. Makan buah-buahan seperti pepaya mentimun ataupun melakukan relaksasi genggaman jari dan nafas dalam terhadap hipertensi. 2. Pada nyeri saat urinasi perbanyak minum air putih, jangan menunda keinginan buang air kecil dan menjaga kebersihan alat kelamin pada ISK. Informasi Tambahan 1. Tanda toksisitas aluminium: Konstipasi (sembelit/susah buang air besar) Pembahasan
1. ISK adalah suatu penyakit yang dimana terbentuknya
mikroorganisme dalam jumlah banyak di saluran kemih. (Mudalipah, 2018). 2. Kontrimoksazol tab tidak bisa digunakan pada penyakit ISK karena bakteri penyebab infeksi saluran kemih masih banyak yang sensitif terhadap kontrimoksazol dan memiliki lama rawat. ( Dyah harini., dkk. 2004 ). 3. Kontrimoksazol diganti dengan ciprofloksasin yang bekerja dengan cara menghambat kerja DNA gyrase selama pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Ciproflokasin memiliki sifat bakteriasid, yang berguna terutama dalam mengobati infeksi yang disebebkan oleh E.coli dan bakteri gram negatif lainnya. Ciproflaksasin merupakan antibiotik yang banyak digunakan sebagai terapi pada pasien ISK. (Musdalipah, 2018). 4. Antibiotik ciprofloksasin iv ini yang digunakan karena ciprofloksasin iv bekerja dengan efek interfensi pada DNA gyrase dan topoisomerase IV. Ciprofloksasin bekerja tergantung kadar, semkain tinggi kadar C/MIC maka semakin efektif dalam menghambat pertumbuhan dan mencegah pada uropatogen E.coli. ( Nanik Marfuati., dkk. 2016 ). DRPs: Awasi tanda toksisitas aluminium Antasida merupakan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan lambung akibat dari produksi asam lambung yang berlebih. Kandungan akibat dari produksi asam lambung yang berlebih. (Ade maria ulfa, 2016).n DRPs: potensi batuk kering Obat antihipertensi pada kasus ini terdapat kaptropil dan ditiazem, kaptropil menjadi salah satu obat antihipertensi yang sering diresepkan karena harga yang terjangkau dan efektif untuk menurunkan tekanan darah, namun katropril memiliki bebrapa efek samping yaitu yang paling sering terjadi batuk kering (76%). Sebagian respon mengalami lebih dari satu jenis efek samping. (I kadek dwi putra diatmika., dkk. 2018) Daftar pustaka
Ade maria ulfah. 2016. Analisa kadar tablet antasida di beberapa
apoteker kota bandar lampung secara alkalimetri. Vol 2, No 1. Lampung
biaya kotrimoksazol dan ampisilin pada anak dengan infeksi saluran kemih yang dirawat inap. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Musdalifah. 2018. Identifikasi drug related problem (DRP) pada
pasien infeksi saluran kemih di rumah sakit bhayangkara kendari. Polteknik Bina Husada. Kendari I kadek dwi putra diatmika, Gusti Ayu Artini, Desak ketut Ernawati. 2018. Profil efek samping katropil pada pasien hipertensi di puskesmas denpasar timur 1 periode oktober 2017. Medika Udayana. Denpasar
Nanik marfuati, Maya dian rakhmawatie, Nur rakhma akmalia.
2016. Efektifitas dosis siprofloksasin terhadap pertumbuhan uropatogen escherichia coli secara in vitro. Universitas Muhamadiah. Semarang THANK YOU