Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

Dosen Pengampu :
Dr. Elsa Lisanti, S.Pt, M.Si.
Disusun oleh :
Salma Nur Rabbani 1308620041
Vira Jannaty Oktawiyadini 1308620005
Angelita Frisca 1308620028
Rahmah Khairunnisa Qonita 1308620030

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
PRAKTIKUM II DIFUSI, OSMOSIS, DAN
PLASMOLISIS
Hasil Pengamatan :
Kegiatan 1 Difusi Gas
Hasil pengamatan percobaan di atas disajikan seperti tabel di bawah ini: Tabel 1. Perubahan Warna
Kertas Lakmus Merah dan Biru pada Difusi Zat Gas

Senyawa Waktu / Menit


HCL 1 menit
4 menit
8 menit
10 menit

NH4OH Sampai menit ke-22 tidak


terjadi perubahan pada kertas
lakmus

Total waktu perubahan warna pada semua kertas lakmus adalah 22 menit. Terbentuk cincin kabut
putih pada menit ke-22
ANALISIS
Penggunaan kertas indikator lakmus pada percobaan ini adalah untuk menguji sifat asam atau basa gas HCl dan NH4OH.
Ternyata seluruh kertas lakmus berubah warna menjadi biru, hal tersebut membuktikan bahwa gas yang terdapat di dalam
tabung bersifat basa. Massa relative gas ternyata berpengaruh terhadap kecepatan difusi karena dari massa relative suatu
zat dapat menunjukkan molaritas zat tersebut. Apabila massa relative suatu zat lebih besar maka molaritas zat tersebut
menjadi lebih kecil dan semakin kecil molaritas mengartikan bahwa zat tersebut memiliki kelarutan yang kecil pula
terhadap air, apabila zat tersebut sedikit larut dalam air atau udara menyebabkan semakin sedikit difusi terjadi dan begitu
pula sebaliknya. Pada percobaan kali ini, Mr dari HCl lebih besar dibandingkan dengan Mr NH4OH sehingga molaritas
HCl lebih kecil dibandingkan dengan molaritas NH4OH, oleh sebab itu pada percobaan kali ini gas NH4OH lebih
mendominasi dalam merubah warna lakmus, karena NH4OH memiliki laju difusi yang lebih besar daripada HCl. Massa
relatif (Mr) juga menunjukkan besarnya ukuran dari zat tersebut, semakin besar Mr maka semakin besar pula ukuran
molekul zat tersebut. Besar molekul merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laju difusi dimana semakin besar
ukuran molekul maka laju difusi semakin lambat, hal ini yang menyebabkan pula OH lebih mendominasi dalam
percobaan tersebut karena OH mempunyai Mr yang lebih kecil, yang artinya OH memiliki ukuran molekul lebih kecil
dibandingkan HCl sehingga lebih mudah dan cepat untuk berdifusi dengan udara dalam tabung
KESIMPULAN
Difusi gas adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien
konsentrasi. Difusi gas terjadi secara sedikit demi sedikit (tidak terjadi
secara spontan) berdasarkan sifat kinetiknya. HCl merupakan larutan yang
bersifat asam, sedangkan NH4OH bersifat basa. Gas NH4OH lebih cepat
menguap dibandingkan gas HCl, ini disebabkan karena HCl bersifat asam
kuat sehingga ikatannya lebih kuat dibandingkan NH4OH.
Hasil pengamatan
Kegiatan 2 Difusi Zat Cair
Hasil pengamatan percobaan di atas disajikan seperti tabel di bawah ini:
Tabel 2. Pergerakan Tinta Merah dan Biru pada Difusi Zat Cair

Zat Cair Waktu / 10 menit Jarak


Tim merah 1 12,5 cm
2 14 cm
3 17 cm
Tim biru 4 19 cm
1 8,5 cm
2 10,5 cm
3 12 cm
4 14,5 cm

Tidak terjadi pertemuan antara tinta merah dan biru karena waktu yang terbatas.
ANALISIS

Dari hasil pengamatan tentang difusi zat cair yang menggunakan tinta merah dan biru, dapat dilihat
bahwa tinta merah dapat berdifusi dengan cepat daripada tinta biru, yakni pada waktu 10 menit pertama
tinta merah sudah mencapai jarak 12,5 cm. Kemudian pada 10 menit kedua, jarak tinta merah mencapai
14 cm. Sedangkan tinta biru pada 10 menit pertama baru mencapai jarak 8,5 cm, lalu pada 10 menit
kedua mencapai 10,5 cm. Begitu pula yang terjadi pada waktu 10 menit berikutnya. Hal ini terjadi
karena tinta merah mempunyai molekul yang lebih kecil daripada tinta biru sehingga lebih mudah
untuk berdifusi. Sedangkan tinta biru memiliki molekul yang lebih besar sehingga lebih lambat untuk
berdifusi.
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap zat gas dan zat cair yang berdifusi, ternyata ada
beberapa faktor yang mempengaruhi difusi, antara lain :

1. Ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel


itu akan bergerak sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Densitas (kepadatan) medium
3. Luas suatu area, semakin besar luas area, semakin cepat difusinya.
4. Suhu, semakin tinggi suhu, partikel untuk mendapatkan energi bergerak
lebih cepat. Maka, semakin cepat juga difusinya.
5. Kemampuan menghantarkan listrik pada molekul (larutan elektrolit
atau non elektrolit). Pada umumnya, larutan elektrolit memiliki kecepatan
difusi yang lebih lambat dibandingkan larutan non elektrolit.
KESIMPULAN

Difusi gas lebih cepat dibandingkan dengan difusi zat cair. Hal ini
disebabkan berat molekul gas lebih ringan dibandingkan dengan berat
molekul zat cair. Gas dikatakan memiliki berat yang lebih ringan karena
molekul-molekul gas dapat melayang di udara dan menyatu dengan
udara lain di atmosfer sedangkan molekul zat cair tidak dapat melayang
atau naik ke atas kecuali telah terjadi penguapan. Oleh karena itu, berat
molekul merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laju difusi,
maka gas yang memiliki berat molekul ringan lebih cepat mengalami
difusi dibandingkan dengan zat cair.
DISKUSI

1. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya proses difusi?

• Ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak sehingga
kecepatan difusi semakin tinggi.
• Densitas (kepadatan) medium
• Luas suatu area, semakin besar luas area, semakin cepat
• difusinya.
• Suhu, semakin tinggi suhu, partikel untuk mendapatkan energi
• bergerak lebih cepat. Maka, semakin cepat juga difusinya.
• Kemampuan menghantarkan listrik pada molekul (larutan elektrolit atau non elektrolit). Pada
umumnya, larutan elektrolit memiliki kecepatan difusi yang lebih lambat dibandingkan larutan non
elektrolit.
2. Berdasarkan hasil percobaan saudara, mana yang lebih cepat antara difusi gas dan difusi zat cair?
Mengapa demikian? Jelaskan!

Difusi gas lebih cepat dibandingkan dengan difusi zat cair. Hal ini disebabkan berat molekul gas lebih
ringan dibandingkan dengan berat molekul zat cair. Gas dikatakan memiliki berat yang lebih ringan
karena molekul-molekul gas dapat melayang di udara dan menyatu dengan udara lain di atmosfer
sedangkan molekul zat cair tidak dapat melayang atau naik ke atas kecuali telah terjadi penguapan.

3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam membran permeabilitas?

- Impermeable (tidak permeable), dimana air maupun zat terlarut didalamnya tidak dapat
melaluinya.

- Permeable, yaitu membrane yang dapat dilalui oleh air maupun zat tertentu yang terlarut
didalamnya.

- Semi permeable, yaitu membrane yang hanya dapat dilalui oleh air tetapi tidak dapat dilalui oleh
zat terlarut, misalnya membran sitoplasma.
4. Jelaskan, apakah hanya molekul yang berukuran kecil yang dapat berdifusi?
Difusi sebenarnya dapat dilalui oleh molekul besar ataupun kecil, ukuran
molekul hanya mempengaruhi laju dari difusi tersebut, semakin kecil ukuran
molekul (oksigen) maka semakin cepat laju difusi sedangkan semakin besar
ukuran molekul (karbondioksida) semakin lambat laju difusi, akan tetapi
besarnya molekul yang dapat berdifusi juga punya batasan tertentu.
HASIL PENGAMATAN
Kegiatan 3 Plasmolisis
Gambar Keterangan
Merupakan hasil pengamatan
pada sel daun Rhoe discolor
yang menggunakan media air
dalam preparatnya.
Pengamatan dilakukan dengan
Menggunakan mikroskop
cahaya.
Gambar 10. Sel dalam Air Suling

Sel yang masih utuh telah


mengalami plasmolisis
ditandai dengan warna ungu
pada daun berkurang.

Gambar 11. Sel dalam Larutan Gula 10%


PERUBAHAN YANG TERJADI

Berdasarkan hasil pengamatan, pada saat ditetesi air, kondisi sel daun Rhoe
discolor dalam keadaan normal. Hal ini terlihat pada bagian-bagian sel berbentuk
rongga segi enam dengan sitoplasma berwarna ungu memenuhi dinding sel.
Sebelum diteteskan larutan gula 10%, sel-sel yang bewarna ungu terlihat lebih
banyak dan jelas dibandingkan kloroplas yang berwarna hijau. Ketika sel pada daun
Rhoe discolor ditetesi larutan gula 10%, sel daun telah mengalami plasmolisis
ditandai dengan warna ungu pada daun berkurang.
ANALISIS

Pada pengamatan kali ini menggunakan epidermis bawah daun Rhoeo discolor yang memiliki
pigmen warna ungu, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pengamatan dan digunakan
larutan gula 10% yang berperan sebagai larutan hipertonis terhadap sel. Sebelum diteteskan larutan
gula 10%, sel-sel yang bewarna ungu terlihat lebih banyak dan jelas dibandingkan kloroplas yang
berwarna hijau. Hal ini terjadi karena pada saat normal, pigmen antosianin berada pada vakuola
tumbuhan yang cukup besar, sedangkan kloroplas cenderung tersebar mengambang pada sitoplasma.
Setelah diteteskan larutan gula 10% dan didiamkan selama 10 menit, terjadilah keadaan yang
bertolak belakang dengan keadaan sebelumnya. Sel-sel berwarna ungu terlihat lebih sedikit, dan
kloroplas lebih jelas terlihat. Hal ini terjadi karena pada saat sel ditempatkan pada larutan yang
hipertonis terhadapnya, maka air keluar dari vakuola sehingga membran sitoplasma akan mengkerut
begitu pula sitoplasma, dan secara otomatis juga menciutkan ukuran vakuola. Sehingga pigmen
antosianin di dalam vakuola tidak terlalu jelas terlihat. Menjadi lebih transparan. Saat sitoplasma
mengkerut, kloroplas yang tersebar di dalam sitoplasma akan merapat sehingga bisa terlihat lebih
jelas.
Dalam pengamatan, apabila konsentrasi zat perendam semakin tinggi, maka akan
terjadi proses osmosis dan akhirnya makin banyak sel yang terplasmolisis. Karena salah
satu faktor yang mempengaruhi plasmolisis adalah konsentarasi zat perendam. Jadi
semakin banyak yang terplasmolisis.
Sel yang telah mengalami plasmolisis dapat kembali ke keadaan semula. Proses
pengembalian dari kondisi terplasmolisis ke kondisi semula ini dikenal dengan istilah
deplasmolisis. Prinsip kerja dari deplasmolisis ini hamper sama dengan plasmolisis.
Tapi, konsentrasi larutan medium dibuat lebih hipotonis, sehingga yang terjadi adalah
cairan yang memenuhi ruang antara dinding sel dengan membran sel bergerak ke luar,
sedangkan air yang berada di luar bergerak masuk kedalam dan dapat menembus
membran sel karena membran sel mengizinkan molekul-molekul air untuk masuk ke
dalam. Masuknya molekul-molekul air tersebut mengakibatkan ruang sitoplasma terisi
kembali dengan cairan sehingga membran sel kembali terdesak ke arah luar sebagai
akibat timbulnya tekanan turgor akibat gaya kohesi dan adhesi air yang masuk. Akhir
dari peristiwa ini adalah sel kembali ke keadaan semula.
KESIMPULAN

Plasmolisis adalah suatu proses yang menunjukkan bahwa sel sebagai


unit terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat,
artinya suatu zat /materi bisa keluar dari sel dan bisa masuk melalui
membrannya. Plasmolisis dapat terjadi apabila sel tumbuhan diletakkan di
lingkungan hipertonik sehingga air akan keluar dari dalam vakuola karena
tekanan osmosis, membuat sitoplasmanya mengerut dan memran plasma
lepas dari dinding sel. Kondisi ini bisa dikembalikan kesemula dengan
memberikan air yang berperan sebagai larutan hipotonik. Perbedaan
antara plasmolisis dan tekanan turgor terletak pada keadaan konsentrasi di
dalam dan luar sel.
Daftar Pustaka
Anshory. 1984. Biologi umum. Genesa Exact: Bandung.
Kimbal,J.W.Biology.Addison Wesley Pulb. Co. Reading Massachusets
Pratiwi. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sri Lestari, Endang.2009 Biologi 2 untuk Kelas XI, Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas
Sihombing, Betsy. et al., 2000. Panduan Praktikum Biologi Umum. Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.
Chang,Raymond.2004.Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi ketiga Jilid 1. Jakarta :Erlangga
Campbell.Neil A.2008. Biologi Jidlid I Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.
Dwinjoseputo. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Buana, Eqi, dkk. 2011. Struktur dan Inti Sel Rhoeo Discolor saat Normal dan Plasmolisis. Bogor :
Regina.
Salisbury Frank B & Cleon W Ross. 1995. Fisiologi tumbuhan Jilid I. Bandung : ITB.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai