Anda di halaman 1dari 32

Hipotesis Penelitian

Anggi Restyana, S.Farm., M.Farm., Apt.


Tujuan Instruksional :

■ Mahasiswa memahami mengenai konsep analisis analitik bivariate yang meliputi :


1. Pengertian Uji Hipotesis
2. Perbedaan Signifikan Secara Statistik dan Substansi
3. Langkah Uji Hipotesis
■ Apabila ingin analisis hubungan antara dua variabel (misal kita ingin
mengetahui hubungan jenis pembayaran dengan kepuasan pasien) maka
analisis dilanjutkan pada tingkat analitik
■ Tujuan :
– Mengetahui adakah hubungan yg signifikan antara dua variabel
– Mengetahui adakah perbedaan yg signifikan antara dua atau lebih
kelompok (sampel)
– Mengetahui apakah hubungan/perbedaan yang terjadi memang betul-
betul terjadi populasi atau hanya terjadi secara kebetulan saja (by
chance)
Signifikasi secara Substansi/Klinis dan
Signifikan secara Statistik
■ Ada 2 jenis signifikan : statistik dan substansi.
■ Perbedaan signifikan secara statistik belum tentu berbeda signifikan
secara substansi.
■ Idealnya, dalam penelitian keduanya terjadi
■ Jumlah/besar sampel sangat berkaitan erat dalam hal ini
Contoh:
■ Ada studi eksperimen yang akan menguji dua jenis tablet besi (P dan Q) untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap kenaikan kadar Hb.
■ Kedua jenis tablet Fe diuji coba pada dua kelompok yang berbeda. Hasil
eksperimen diperoleh bahwa rata-rata kenaikan setelah minum tablet Fe jenis P
adalah 2,1 g dan pada kelompk yang minum jenis Q rata-rata kenaikan HB nya
2,2 g.
■ Langkah selanjutnya dilakukan uji statistik dan hasilnya signifikan (p
value<alpha)

• Secara statistik memang terjadi perbedaan yg signifikan, namun secara substansi


tidaklah mempunyai perbedaan yg berarti, oleh karena perbedaan mean kenaikan
kadar HB antara tablet jenis P dan Q hanya 0,1 g. jadi, secara statistik
signifikan namun secara substansi tidak ada perbedaan yg signifikan
■ Prinsip :
– Semakin besar jumlah sampel yang akan dianalisis, maka akan
semakin besar, peluangnya untuk signifikan.
– Bila jumlah sampel besar, perbedaan dua kelompok yang bedanya
sangat kecil akan menghasilkan uji statistik signifikan, padahal besar
beda yg sangat kecil tersebut tidak ada maknanya secara substansi

Dalam melakukan analisis jangan hanya dilhat dari aspek


statistik semata, namun haruus juga dinilai/dilihat dari segi
substansi
B. Uji Hipotesis
■ Tujuan : membantu menentukan apakah suatu hipotesis yg diajukan cukup
meyakinkan untuk ditolak atau tidak ditolak.
■ Ada 2 macam :
a. Hipotesis Nol (Ho)
b. Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis Nol (Ho)
■ Menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok.
■ (tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya).
■ Contoh :
a. Tidak ada perbedaan berat badan bayi antara mereke yang dilahirkan dari
ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak
merokok
b. Tidak ada hubungan antara merokok dengan dengan berat badan bayi
Hipotesis Alternatif (Ha)
■ Menyatakan ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok
■ Hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara variabel satu dengan variabel
lainnya
■ Contoh :
– Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang
merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok
– Ada hubungan antara merokok dengan berat badan bayi
Hipotesis satu arah (atau hipotesis satu sisi)

■ Jika hipotesis alternatif menunjukkan tanda > atau <.


■ peneliti atau si perancang hipotesis, menginginkan suatu perubahan satu arah,
■ Contoh :
– Contoh: sebuah perusahaan rokok menyatakan bahwa kadar nikotin rata-rata
rokok yang diproduksinya tidak melebihi 2,5 miligram
(tidak melebihi berarti kurang dari, berarti satu arah saja, H1 : Ʋ < 2,5).
Hipotesis dua arah (atau hipotesis dua sisi)

■ Jika hipotesis alternatif menunjukkan tanda ≠


■ Misalkan H0 : Ʋ = 20, lawan H1 : Ʋ ≠ 20
■ Ini berarti hipotesis alternatifnya memiliki dua definisi,
– H1 : Ʋ > 20 dan/atau H1 : Ʋ < 20.
■ Hal ini dikarenakan si peneliti menginginkan suatu perbedaan, yaitu apakah berbeda
atau tidak (entah berbeda itu meningkat, atau menurun)..
■ Contoh:
– sebuah pabrik sereal ingin mengetes unjuk kerja dari mesin pengisinya. Mesin
tersebut dirancang untuk mengisi 12 ons setiap boksnya.
– (karena hanya ingin menguji apakah rata-rata mesin pengisi tersebut dapat
mengisi 12 ons setiap boksnya atau tidak, H0 : Ʋ = 12, dan H1 : Ʋ ≠ 12)
Arah Hipotesis Alternatif
■ (Ha) menentukkan arah uji statistik :
a. One Tail (satu sisi)
bila (Ha) menyatakan adanya perbedaan dan ada pernyataan yang mengatakan hal satu lebih
tinggi/rendah dari hal lain.
Contoh :
Berat badan bayi dari ibu yang merokok lebih kecil dibanding berat badan bayi dari ibu tidak
merokok.
b. Two Tail (dua sisi)
merupakan (Ha) yang hanya menyatakan perbedaan tanpa melihat apakah hal satu lebih tinggi/rendah
dari hal lain
Contoh :
Berat badan bayi dari ibu merokok Berbeda dibanding berat badan bayi dari ibu tidak merokok.. (Ada
perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok dibandingkan dari
ibu yang tidak merokok
Menentukan Tingkat Kemaknaan
(Level of Significance)
■ Tingkat kemaknaan (α) :
– nilai yang menunjukkan pesar peluang salah dalam menolah
hipotesis nol.
– Batas toleransi peluang salah dalam menolak hipotesis nol
– Batas maksimal kesalahan menolak Ho. Jika menolak artinya
menyatakan perbedaan/hubungan.
– Nilai α sebesar 10%, 5 % atau 1 %, bidang kesehatan 5%,
pengujian obat-obatan 1%
Prosedur/Langkah Uji Hipotesis (1)

Menetapkan Hipotesis

Penentuan Uji Statistik yang sesuai

Menentukan Batas atau Tingkat Kemaknaan (Level of Significance)

Penghitungan Uji Statistik

Keputusan Uji Statistik


Langkah pengujian hipotesis (2)

1. Tentukan hipotesis
Misal: H0 : Ʋ = c, lawan H1 : Ʋ ≠ c (uji dua sisi)
Atau: H0 : Ʋ = c, lawan H1 : Ʋ > c (uji satu sisi)
2. Tentukan tingkat signifikansi ɑ
Biasanya kalau tidak diketahui, maka hal yang biasa digunakan adalah tingkat kesalahan ɑ sebesar 5%.
3. Statistik Uji
4. Daerah kritik, H0 diterima bila dan H0 ditolak bila.
5. Keputusan, H0 diterima atau ditolak
6. Kesimpulan
Keputusan Uji Statistik

■ Cari nilai p (p value) dalam SPSS output


■ Bandingkan dengan nilai α.
a. Bila nilai p ≤ α maka keputusannya Ho ditolak
b. Bila nilai p > α maka keputusannya Ho gagal ditolak
PENGUJIAN HIPOTESIS SATU POPULASI
(PENGUJIAN Ʋ UNTUK RAGAM DIKETAHUI)
PENGUJIAN HIPOTESIS SATU POPULASI
PENGUJIAN Ʋ UNTUK RAGAM TIDAK DIKETAHUI
Contoh

Sebuah perusahaan alat olahraga mengembangkan jenis batang pancing sintetik, ingin menguji
apakah alat pancing tersebut memiliki kekuatan dengan nilai tengah 8 kg. Diketahui bahwa
simpangan baku adalah 0,5 kg. Ujilah hipotesis tersebut, bila suatu contoh acak 50 batang
pancing itu setelah di tes memberikan nilai tengah 7,8 kg. Gunakan taraf nyata 0,01.
Jawab
Contoh (2)
■ Seorang peneliti ingin melakukan suatu penelitian mengenai tinggi badan mahasiswa yang
mengikuti mata kuliah Statistika. Untuk itu dilakukan suatu penelitian terhadap sepuluh
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tsb.

Ujilah hipotesis:
a. Apakah tinggi badan mahasiswa tersebut adalah 155 cm?
b. Apakah tinggi badan mahasiswa tersebut di atas 155 cm?
c. Apakah tinggi badan mahasiswa tersebut di bawah 155 cm?
Jawab (2)
PENGUJIAN UNTUK PROPORSI
Contoh
Seorang pemborong menyatakan bahwa di 70% rumah-rumah yang baru dibangun di kota X
dipasang suatu alat pemompa udara panas. Ingin diuji pernyataan tersebut di atas, dengan
dilakukan suatu penelitian,diperoleh 15 rumah baru yang diambil secara acak, terdapat 8 rumah
yang menggunakan pompa udara panas. Gunakan taraf nyata 0,10.
Jawab
PENGUJIAN HIPOTESIS DUA
POPULASI
Contoh

■ Dari suatu survei di dua daerah yang masing-masing dengan contoh


berukuran 30 dan 36 berturut-turut diperoleh nilai tengah pendapatan per
kapita per bulan Rp 45.000 di daerah A dan Rp 47.500 untuk daerah B.
Jika diketahui bahwa ragam pendapatannya sebesar (Rp.6.000)2 dan
(Rp.7.500)2 berturut-turut, dengan taraf kepercayaan 95%, tentukan
apakah pendapatan rata-rata di A berbeda dengan di B atau tidak!
Jawab
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai