Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY.

S DENGAN DIAGNOSA
HIPERBILIRUBIN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8

RISKA
SELI MEILIYANA
ROSI ROSITA
SILMI K
TIARA A S

TINGKAT 2B
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA BAYI NY.S DENGAN DIAGNOSA
HIPERBILIRUBIN
 PENGKAJIAN
A.          Identitas Data
Identitas Bayi :                                     
Nama Klien      : An “E”                    
Umur                :  4 hari                         
Jenis Kelamin   :  Laki-laki     
BB                    :  2600 kg                     

Identitas Orang Tua  :


       Nama Ayah      :  Tn.E (42 th)
Nama Ibu         :  Ny.S (37 th)
 Pekerjaan Ayah  :  PNS/ IRT
Pekerjaan Ibu   :  IRT
Agama             :  Kristen
Pendidikan       :  Sarjana/SMA
       Alamat             : Wanea
B.      Keluhan Utama
Badan bayi berwarna kuning

C.     Keluhan saat dikaji


Bayi dalam keadaan lemah, klien muntah, mendapat foto therapy dan tampak kuning
diseluruh permukaan tubuh.

D.     Riwayat Perjalanan Penyakit


Bayi lahir dengan Sectio cecaria di Rumah Bersalin Ibunda, saat lahir bayi langsung
menangis, lahir jam 12.40 dengan BBL 2600 gr, PB : 49 cm, LK : 34 cm, ibu bayi
dengan APB è placenta previa, datang ke RS lewat IGD pada tanggal 12-5-05 dan
dibawa keruang nicu pada tanggal 12-05-05 jam 17.40 wita dengan keluhan nafas
cepat, syanosis, nampak kuning diseluruh permukaan tubuh.
E.      Riwayat Penyakit Sebelumnya
Karena umur bayi baru 4 hari, maka tidak ada riwayat penyakit bayi yang pernah di
alami sebelumnya.

F.      Riwayat  Kehamilan


Usia kehamilan   : 47-48 minggu
Anak ke              : 6 (enam)
Penyakit ibu       : -
Gerakan janin     : dirasakan
Hamil ke             : 6 (enam)
Rencana KB       : setelah bayi lahir ibu disarankan steril è ibu setuju
ANC                  : posyandu 4x teratur, bidan 2x teratur.
TT                       : 2x lengkap
G.     Riwayat Kehamilan yang lalu
Anak Ke 1          : meninggal sejak lahir
Anak Ke 2          : laki-laki, lahir spontan dibantu oleh dukun, usia 13 thn.
Anak Ke 3          : laki-laki, lahir spontan dibantu oleh dukun, usia 10 thn.
Anak Ke 4          : meninggal sejak lahir.
Anak Ke 5          : laki-laki, lahir dengan secsio cesaria, usia 3 thn.
Anak Ke 6          : yang ini.

H.     Riwayat Persalinan


Bayi lahir            : 12 Mei 2005 jam 12.40 Wita, dengan Secsio Cesaria,
BBL. PB,LK      : 2600 gr, 49 cm, 34 cm.
I.        Riwayat \Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota keluarga yang sedang sakit, dan juga
tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit menular seperti TBC, atau penyakit menurun seperti DM,
Asma.

J.       Riwayat Bio, psiko, sosial, spiritual.


·         Pola respirasi
Klien terlihat nafas cepat, RR 68x/mt, terpadang O2 .
·         Nutrisi
Klien masih dipuasakan, kebutuhan klein akan nutrisi 310 cc/ 24 jam. Karena BB klien saat dikaji 2300 kg
masuk pada hari ke 4 kelahiran dan dikalikan dengan jumlah cairan yang dibutuhkan dan ditambah 30 cc
dikarenakan klien mendapat foto therapy. NGT terpasang dan retensi banyak klien juga di spulling.
·         Eliminasi
Saat dikaji klien BAB 3x dan BAK 5x, warna feces jitam kehijau-hijauan.
kebersihan bayi dibantu oleh perawat dan ibu, popok diganti setiap kali popok basah oleh urin dan feses.
·         Aktifitas
Segala kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya dan perawat ruangan, aktivitas klien berada dalam boks bayi dibawah sinar
foto therapy selama 6 jam dan diistirahatkan selama 2 jam dan dilanjutkan kembali hingga kadar bilirubinnya turun.
·         Istirahat tidur
Klien dapat tidur dengan nyenyak,klien sering bangun dan menangis karena popoknya basah akibat BAK dan BAB serta
karena haus.
·         Suhu tubuh
Suhu tubuh bayi pada saat pengkajian 36,7 oC
·         Personal hygiene
Bayi dimandikan dengan diseka 1 kali sehari dan kebersihan bayi dibantu oleh perawat dan ibu, popok diganti setiap kali
popok basah oleh urin dan feses.

K.     Pemeriksaan Fisik.


a.       Reflek menggenggam       : lemah
b.      Refleks menghisap            : lemah
c.       Kekuatan menangis           : lemah
d.      BB : 2300 kg, LK : 34 cm, LL : 14 cm, PB : 49 cm.
 e.       Kepala             : Rambut hitam, bagian depan dicukur, infus terpasang 12
                                       tts/mtè KA EN IB, tidak ada lesi dikulit kepala.Lingkar kepala
                                      34 cm
 f.       Wajah              : warna wajah terlihat kuning, tidak ada lesi pada wajah, kulit
                                      bersih.
 g.      Leher               : tidak ada kelainan (pembesaran kelenjar tiroid/distensi vena
                                      jugolaris)
 h.      Mata                : mata tertutup verban saat terapy sinar, mata klien semetris tidak
                                     ada lesi pada kedua mata.
 i.        Hidung            : tidak ada lesi pada hidung, lubang hidung bersih, terpasang O2
                                      dan NGT.
 j.        Mulut              : mukosa bibir lembab, lidah klien berwarna merah keputih
                                      putihan, ada bekas muntah di sudut bibir klien.
 k.      Telinga            : bentuk simetris, tidak ada serumen
 l.        Dada              : warna dada terlihat kuning, tidak ada lesi, terdengar DJJ 138/ mnt
 m.    Abdomen        : tidak kembung, tidak ada nyeri tekan
 n.      Ektermitas       : atas bawah tidak ada lesi, kuku klien pendek, gerak aktif
L.      Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 13-05-2005
Haemoglobin         :  16,6
Lekosit                  : 19.000
Eritrosit                 :  4,61
Trombosit              :  279.000
Hematokrit            :  48,2
M.    Terapi
IVFD : KA-EN 1B 12 tts/mnt
Cefotaxim : 2x 125 mg IV
Spuling dengan NACL
ANALISA DATA

NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

1.| Ds : - Adanya pemberian foto Resiko tinggi terjadinya


Do : therapy injury
-           Warna kulit klien nampak kuning

2. Ds :       - Kelebihan bilirubin indirek Resiko terjadinya kern ikterus


Do :      dalam tubuh klien yang dapat
-           nampak warna kuning di seluruh pemukaan tubuh masuk kedalam jaringan otak
-                   S : 36,50C N : 160 x/mnt RR = 48x/mnt
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Resiko terjadinya kern ikterus b/d kelebihan bilirubin indirek


dalam tubuh klien yang dapat masuk kedalam jaringan otak.
2.      Resiko terjadinya injury b/d adanya pemberian foto therapy
INTERVENSI KEPERAWATAN
TUJUAN DX RENCANA TINDAKAN RASIONAL
Setelah dilakukan tindakan I Ø  Kolaborasi dengan dokter untuk foto therapy,O2, Ø Merupakan indikator untuk menilai jumlah
injeksi Cepotaxim 2x 125 mg IV bilirubin klien serta waktu yang diperlukan dalam
selama 24 jam diharapkan terapy klien
resiko tinggi terjadinya kern Ø Kolaborasi dengan Lab untuk memeriksa bilirubin
ikterus dapat dihindari setiap 8 jam minimal setiap 24 jam Ø Untuk menilai apakah kadar bilirubin klien
melebihi normal atau kurang dari normal
dicegah dengan kriteria : Ø Beri minum yang banyak
Ø Agar dehidrasi tidak terjadi dan Untuk
→ Kadar Bilirubin berkurang memenuhi kebutuhan cairan klien karena klien
berada dibawah terapi sinar

Setelah dilakukan tindakan selama 24 II Ø Observasi Vital sign Ø Melihat sejauhmana perkembangan klien
jam diharapkan resiko tinggi injury
dapat dicegah dengan kriteria : Ø Observsi pemberian cahaya sesuai dengan Ø Dengan mengobservasi pemberian cahaya
kebutuhan dan kondisi klien sesuai dengan kebutuhan dapat mengetahui dan
Ø  Pencahayaan cukup sesuai dengan menilai penurunan kadar bilirubin serta
kebutuhan Ø Observasi keadaan umum klien setelah therapy sejauhmana klien mengalami injury.

Ø  Kadar bilirubin berkurang Ø Cek intake dan output selama penyinaran Ø Untuk mengetahui tingkat perkembangan klien
dan sejauhmana terjadinya dehidrasi
Ø  Tubuh klien tidak berwarna kuning
lagi Ø Menilai apakah jimlah cairan yang masuk sesuai
dengan instruksi dokter
DX IMPLEMENTASI RESPON HASIL
I Ø  Memonitor warna kulit bayi Ø  Kulit bayi masih tampak kuning

Ø  Melakukan tindakan kolaborasi dengan dokter untuk foto therapy Ø  Foto therapy terpasang jam 11.00 dan berakhir jam 17.00, bayi tampak
menangis
Ø  Memberikan injeksi cefotaxim 125 mg IV
Ø  Klien mendapat injeksi cefotaxim
Ø  Mengobservasi vital sign
Ø  Suhu 36,4  C, RR : 68 x/mnt, DJJ : 136x/ mnt.
Ø  Mengoservasi kondisi kulit dan mata klien
Ø  Kulit baik mata tertutup dengan baik pula
Ø  Menimbang BB
Ø  BB 2300 gr
Ø  Mengobservasi keadaan umum bayi
Ø  Keadaan umum masi lemah
Ø  Mengobservasi intake dan output
Ø  Bayi masi puasa NGT terpasang infuse KA EN IB 12 tts/mnt retensi
Ø  Mengobservasi penutup mata dan popok klien banyak
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Ø  Mata tertutup rapat dengan kain kasa dan dilapisi dengan karbon
begitu pula dengan popoknya tertutup dengan baik

Ii Ø  Memonitor warna kulit bayi Ø  Kulit bayi masih tampak kuning

Ø  Melakukan tindakan kolaborasi dengan dokter untuk foto therapy Ø  Foto therapy terpasang jam 11.00 dan berakhir jam 17.00, bayi tampak
menangis
Ø  Memberikan injeksi cefotaxim 125 mg IV
Ø  Klien mendapat injeksi cefotaxim

Ø  Mengobservasi vital sign


Ø  Suhu 36,5 C, RR : 40 x/mnt, DJJ : 144x/ mnt.

Ø  Mengoservasi kondisi kulit dan mata klien Ø  Kulit baik masih tampak kuning, mata tertutup dengan baik saat foto therapy

Ø  Menimbang BB Ø  BB 2260 kg

Ø  Mengobservasi keadaan umum bayi Ø  Keadaan umum lesu, tangis kuat

Ø  Memberi minum bayi Ø  Bayi minum pasi 10 cc

Ø  Memberi minum bayi Ø  Bayi minum pasi 10 cc

Ø  Mengobservasi penutup mata dan popok bayi Ø  Mata tertutup kain kasa dilapisi dengan karbon begitu juga dengan popoknya
tertutup dengan baik

Ø  Memberi minum bayi


Ø  Bayi minum pasi 10 cc
EVALUASI KEPERAWATAN
DX CATATAN PERKEMBANGAN
S:-
O:
     Ø  Kadar bilirubin 11,4
     Ø  Klien masih nampak kuning
I
A  :      Resiko tinggi kern ikterus dapat dicegah
P   : Intervensi dilanjutkan

S:-
O:
    Ø  kulit klien masih nampak kuning
    Ø  pencahayaan cukup sesuai dengan kebutuhan dan kondisi,  klien
II yaitu selama 6 jam dan disitirahatkan selama 2 jam
A  :      Resiko tinggi injury dapat dicegah
P   : Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA

      ml.scribd.com/doc/.../Hi-Per-Bilirubin-Emi-A - Translate this page


    http://mydocumentku.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-
pada-pasien-hemptoe.html
 Referensi : Buku SDKI

Anda mungkin juga menyukai