Anda di halaman 1dari 20

EFEK KONDISI KRITIS

PADA PASIEN
Abdul Qodir
Perception of Critical Illness
• Masuk ke ICU dapat menandakan ancaman terhadap
kehidupan dan kesejahteraan pasien yang dirawat.
• Pasien dan keluarga pasien sering merasakan masuk ke
ICU sebagai tanda kematian akan datang, berdasarkan
pengalaman masa lalu mereka sendiri atau pengalaman
orang lain.
• Memahami arti perawatan kritis bagi pasien dapat
membantu perawat dalam merawat pasien.
• Namun, melakukan komunikasi yang efektif dengan
pasien kritis seringkali menantang dan membuat frustrasi.
• Hambatan komunikasi dapat berhubungan dengan status
fisiologis pasien; endotrakeal tube, obat-obatan; atau
kondisi lainnya yang mengubah fungsi kognitif.
Perception of Critical Illness
• Pasien yang pernah di rawat di ICU, sekitar 30% hingga 100% dapat
mengingat sebagian atau seluruh masa tinggal mereka di ICU.
• Meskipun banyak pasien mengingat perasaan yang negatif, mereka
juga mengingat pengalaman netral dan positif.
• Pengalaman negatif adalah terkait dengan rasa takut, kecemasan,
gangguan tidur, gangguan kognitif, dan rasa sakit atau
ketidaknyamanan.
• Pengalaman positif adalah terkait dengan perasaan aman dan aman.
Seringkali, perasaan positif ini dikaitkan dengan perawatan yang
diberikan oleh perawat.
• Kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan akan informasi
merupakan tema utama dalam penelitian lain.
• Kompetensi teknis perawat dan keterampilan interpersonal yang efektif
diingat oleh pasien sebagai rasa aman dan kepercayaan mereka.
Stress
• Stres terjadi ketika individu dihadapkan dengan stimulus
menyebabkan disekuilibrium antara fungsi psikologis dan
fisiologis.
• Pasien yang dirawat di ICU mengalami stres fisik,
psikologis, dan lingkungan.
• Stimulasi respons stres tubuh melibatkan aktivasi dari
pusat hipotalamus-hipofisis-adrenal.
• Hasilnya peningkatan kadar katekolamin, glukokortikoid,
dan mineralokortikoid sehingga menyebabkan penurunan
respons fisiologis.
Acute Stress Response
• Fase ini ditandai dengan upaya tubuh untuk bertahan
hidup dan stimulasi saraf sistem simpatik dan aktivasi
beberapa respons neuroendokrin.
• Fase “ebb phase” menyebabkan peningkatan Frekuensi
dan kontraktilitas, vasokonstriksi, dan peningkatan
tekanan darah.
• Aliran darah diarahkan ke organ vital.
• Sensasi nyeri sementara turun
• Suhu tubuh dan konsumsi nutrisi turun
Acute Stress Response
• Paien merasakan haus
• Peningkatan frekuensi pernapasan
• Hiperglikemia dan resistensi insulin
• Koagulopati
• stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan
imunosupresi, hipoperfusi, hipoksia jaringan, dan akhirnya
kematian
Treatment of Acute Stress Response
• Penatalaksanaan ditujukan untuk menghilangkan stresor
dan memberikan perawatan suportif dalam bentuk:
• Memberikan oksigen
• Nutrisi
• Manajemen nyeri
• Mengkontrol kecemasan
• Penatalaksanaan spesifik terkait dengan penyebab
penyakit
Stress dan koping
Environmental Stressors in the Intensive Care Unit
• ICU merupakan lingkungan penuh dengan stresor baik
untuk pasien maupun perawat
• Di ICU terdapat alat-alat seperti blinking monitors,
ventilators, intravenous (IV) pumps, noise from equipment
and Intra-aortic balloon pumps.
Environmental Stressors in the Intensive Care Unit
• Perawatan di icu telah bergeser kepada perawatan pasien
dan keluarga
• Penekanan saat ini adalah pada bagaimana desain ICU
dapat memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga
• Tanda selamat datang keluarga dan pengunjung ke ICU
sering mencerminkan filosofi rumah sakit dan budaya unit.
• Apakah dipintu ruang ICU terdapat tulisan “Stop, Do Not
Enter” or “Welcome to the ICU”?
Environmental Stressors in the Intensive Care Unit
• Pangalaman positif pasien di rawat di ICU antara lain :
cahaya natural, stimulus yang bermakna, warna yang
menenangkan, suara damai, dan pemandangan yang
menenangkan
• Faktanya, hasil penelitian menunjukan bahwa pemulihan
pasien yang cepat berkaitan dengan lingkungan yg
menenangkan, perawatan pasien berfokus pada keluarga
Anxiety
Causes of Anxiety
• Threat of helplessness
• Loss of control
• Sense of loss of function and self-esteem
• Failure of former defenses
• Sense of isolation
• Fear of dying
NURSING DIAGNOSES
For the Patient With Critical Illness or Injury
• Grieving
• Anxiety
• Disturbed Body Image
• Impaired Verbal Communication
• Ineffective Coping
• Ineffective Denial
• Fear
• Hopelessness
• Risk for Loneliness
• Powerlessness
• Situational Low Self-Esteem
• Sleep Deprivation
• Spiritual Distress
• Readiness for Enhanced Spiritual Well-Being
Nursing Interventions
• Creating a Healing Environment
• Promoting Rest and Sleep
• Fostering Trust
• Providing Information
• Allowing Control
• Practicing Cultural Sensitivity
• Cognitive Techniques
• Guided Imagery and Relaxation Training
• Deep Breathing
• Music Therapy
• Massage, Aromatherapy, and Therapeutic Touch
• Fostering Spirituality and Healing
Restraints in Critical Care
• Restrain dalam perawatan kritis meliputi obat atau alat
yang ada digunakan untuk membatasi mobilitas pasien
Care Standards
Regarding Physical Restraints
Persiapan sebelum dilakukan restrain
• Restrain harus berdasarkan perintah dari praktisi yang
tersertifikasi
• Restrain hanya boleh dilakukan dalam keadaan gawat
darurat atau setelah tindakan alternatif yang gagal
( tindakan alternatif dan respon pasien harus
terdokumentasikan)
• Penatalaksanaan restrain harus dibatasi waktu (maksimal
restrain adalah 24 jam dan evaluasi kebutuhan ulang
rastrain)
• Pasien dan keluarga diberitahu tentang alasan /
alasannya untuk penggunaan restrain
Care Standards
Regarding Physical Restraints
Monitoring Patients in Restraints
• Hak, martabat, dan kesejahteraan pasien harus
dilindungi.
• Pasien akan dikaji setiap 15 menit oleh staf yang terlatih
dan kompeten
• Pengkajian dan dokumentasi harus mencakup : nutrisi
yang adekuat, hidrasi, kebersihan, ttv, sirkulasi, ROM,
cedera karena restrain, kenyamanan fisik dan psikologis,
dan kesiapan pelepasan restrain
Semoga Bermanfaat
bibliography

Bizek, K. S. (2013). The Patient’s Experience With Critical Illness (pp.


12–26).

Morton, P. G., & Fontaine, D. K. (2013). Critical care nursing: A holistic


approach (10th ed.).Philadelphia: Wolters Kluwer
Health/Lippincott Williams & Wilkins.

Topçu, S. (2017). Patient experiences in intensive care units : a


systematic review, 4(3).

Anda mungkin juga menyukai