Anda di halaman 1dari 1

1962, Dr. Ray L. Bowen mulai mengembangkan material resin komposit yang baru.

Mengganti resin
akrilik dengan bisphenol A glycidyl methacrylate (bis-GMA), dimethakrilat dan silane organik yang
disebut dengan coupling agent .

Pada awal tahun 1970, komposit tradisional (konvesional atau makrofiller komposit) mulai
dikembangkan. Komposit ini memiliki kandungan partikel filler yang sangat besar sehingga
permukaan yang dihasilkan pada saat setting agak kasar.
Polimerisasi secara Self-Cured.

Pada pertengahan tahun 1970-an mulai dikembangkan lagi komposit dengan ukuran filler yang
lebih kecil, sehingga dihasilkan komposit midifiller, namun masih dengan metode self-cured
dalam proses polimerisasinya.

Pada awal tahun 1980, ukuran filler mulai diubah menjadi 0,5 µm dan diikuti dengan jumlah filler yang
bertambah di dalam komposit, sehingga komposit ini dinamakan mikrofiller. Menghasilkan permukaan
yang lebih halus, meningkatkan wear resistance, dan menurunkan shrinkage.

Awal tahun 1990an, mulai dikembangkan komposit midihybrid yaitu komposit yang menggabungkan
komposit midifiller dan komposit mikrofiller. Komposit midihybrid ini mulai menggunakan activator
sinar tampak biru selama proses polimerisasinya.

Pada awal tahun 2000, perkembangan material resin komposit semakin meningkat. Selain semakin
menurunkan ukuran filler nya, saat ini sudah muncul sampai dengan ukuran nanometer, jumlah filler
yang digunakan juga bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai