TUJUAN KHUSUS
Ibu Hamil
1. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil meliputi usia ibu, usia kandungan, paritas, pendidikan,
dan ekonomi
2. Mengidentifikasi asupan makan meliputi asupan energi, zat gizi makro dan mikro (kalsium, zat
besi, dan zink)
3. Mengidentifikasi konsumsi tablet Fe
4. Mengidentifikasi pemeriksaan kesehatan (ANC)
5. Mengidentifikasi status gizi ibu hamil (LILA)
6. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil
7. Menganalisis hubungan asupan energi dengan status gizi ibu hamil (LILA)
8. Menganalisis hubungan asupan protein dengan status gizi ibu hamil (LILA)
9. Menganalisis hubungan asupan lemak dengan status gizi ibu hamil (LILA)
10. Menganalisis hubungan asupan karbohidrat dengan status gizi ibu hamil (LILA)
11. Menganalisis hubungan pengetahuan ibu hamil dengan status gizi ibu hamil (LILA)
Balita
1. Mengidentifikasi karakteristik balita meliputi umur dan jenis kelamin.
2. Mengidentifikasi status gizi balita berdasarkan indeks BB/U, TB/U, BB/TB.
3. Mengidentifikasi asupan makan meliputi asupan energi, zat gizi makro dan mikro
(vitamin A, C, dan zat besi).
4. Mengidentifikasi ketahanan pangan keluarga.
5. Mengidentifikasi keragaman pangan balita.
6. Mengidentifikasi pola asuh dalam pemberian makan pada balita.
7. Mengidentifikasi riwayat penyakit infeksi pada balita
8. Mengidentifikasi riwayat pemberian ASI eksklusif
9. Mengidentifikasi hygiene dan sanitasi lingkungan keluarga balita.
10. Mengidentifikasi pengetahuan gizi balita.
11. Menganalisis hubungan asupan energi dan zat gizi makro dengan status gizi
balita berdasarkan indeks BB/TB.
12. Menganalisis hubungan ketahanan pangan keluarga dengan status gizi balita
berdasarkan indeks BB/TB
13. Menganalisis hubungan keragaman pangan dengan status gizi balita berdasarkan indeks
BB/TB.
14. Menganalisis pola asuh pemberian makan dengan status gizi balita berdasarkan indeks
BB/TB.
15. Menganalisis hubungan riwayat infeksi dengan status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB.
16. Menganalisis hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan status gizi balita
berdasarkan indeks BB/TB.
17. Menganalisis hubungan pengetahuan gizi balita dengan status gizi balita berdasarkan indeks
BB/TB.
03
KERANGKA
KONSEP
Asupan Makanan
KERANGKA 0. Energi
1. Zat Gizi Makro (Protein,
KONSEP Lemak, KH)
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Penelitian ini dilakukan di kota Jakarta
observasional dengan jenis pendekatan potong Selatan dan Tangerang Selatan pada
lintang (cross sectional) yaitu pengukuran pada kecamatan Jagakarsa, Setiabudi,
variabel independen dan pada variabel dependen Pesanggrahan, Cilandak, Kebayoran Lama,
dalam waktu yang bersamaan. Variabel Kebayoran Baru, Tebet, Mampang Prapatan,
independennya yaitu asupan energi, asupan protein,
Pamulang dan Ciputat. Penelitian ini
asupan, lemak, asupan karbohidrat, keragaman
dilaksanakan selama 16 hari mulai tanggal 10
pangan balita, ketahanan pangan keluarga, pola
asuh pemberian makan bayi dan balita, riwayat ASI
sampai 25 Agustus 2020.
eksklusif, riwayat ISPA, riwayat diare dengan
variabel dependen yaitu status gizi ibu hamil dan
balita.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita
hamil trimester I, II, dan III yang ada di kota usia 6-59 buan yang berada di kota Jakarta Selatan
Jakarta Selatan (Jagakarsa, Setiabudi, (Jagakarsa, Setiabudi, Pesanggrahan, Cilandak,
Pesanggrahan, Cilandak, Kebayoran Lama, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Tebet dan
Kebayoran Baru, Tebet dan Mampang Prapatan) Mampang Prapatan) dan Tangerang Selatan
dan Tangerang Selatan (Pamulang dan Ciputat). (Pamulang dan Ciputat).
Sampel
Sampel yang digunakan adalah ibu hamil trimester Sampel yang digunakan adalah balita yang berusia
I, II, dan III. Adapun jumlah sampel yang akan 6-59 bulan. Adapun jumlah sampel yang akan
diambil menggunakan rumus Lemeshow, 1997. diambil menggunakan rumus Lemeshow, 1997.
Dengan kriteria inklusinya yaitu : Dengan kriteria inklusi yaitu :
1. Ibu sehat secara fisik dan mental 1. Balita yang berusia 6 – 59 bulan
2. Berdomisili di daerah peneliti. 2. Tidak cacat fisik dan mental
Dan kriteria eksklusinya yaitu : 3. Berdomisili didaerah peneliti.
3. Ibu hamil yang melahirkan selama penelitian Dan kriteria ekslusinya yaitu :
berlangsung. 4. Balita yang cacat fisik yang tidak dapat diukur
berat dan tinggi badan
5. Balita yang memiliki tanda odema.
Analisis Univariat
Tujuan dari analisis ini adalah untuk melihat distribusi frekuensi dari masing-masing
variabel yang terdiri dari :
Uji Univariat untuk data ibu hamil Uji Univariat untuk data balita meliputi :
meliputi :
1.Karakteristik Balita
2.Riwayat Asi (IMD)
1. Karakteristik Ibu Hamil
3.Riwayat Pemberian ASI Eksklusif
2. Maternal Factors
4.Pengukuran Antropometri
3. Pelayanan Kesehatan 5.Buat variabel nilai z score (BB/PB, BB/U, TB/U)
4. Konsumsi tablet tambah darah 6.Status Gizi
5. Pengetahuan Ibu Hamil 7.Kategori status gizi berdasarkan BB/TB, BB/U, TB/U
6. Asupan Makan Ibu Hamil 8.Ketahanan Pangan Keluarga
7. Status gizi ibu hamil 9.Keragaman Pangan Balita
berdasarkan LILA 10.Pengetahuan Ibu Terhadap Gizi Balita
11.Hygiene & Sanitasi Lingkungan
12.Pola Asuh
13.Asupan Makan Balita
Analisis Bivariat
Untuk melihat hubungan masing-masing variabel yang diteliti dilakukan dengan uji statistik. Pada penelitian ini, uji
statistik menggunakan chi square (x2) maupun fisher exact
BALITA
IBU HAMIL • Ada hubungan antara asupan energi terhadap status gizi balita (BB/TB atau
• Ada hubungan antara asupan BB/PB)
energi terhadap status gizi ibu • Ada hubungan antara asupan protein terhadap status gizi balita (BB/TB
hamil (LILA). atau BB/PB)
• Ada hubungan antara asupan lemak terhadap status gizi balita (BB/TB atau
• Ada hubungan antara asupan BB/PB)
protein terhadap status gizi ibu • Ada hubungan antara asupan karbohidrat terhadap status gizi balita (BB/TB
hamil (LILA). atau BB/PB)
• Ada hubungan antara asupan • Ada hubungan antara keragaman pangan balita terhadap status gizi balita
lemak terhadap status gizi ibu hamil (BB/TB atau BB/PB)
• Ada hubungan antara ketahanan pangan keluarga terhadap status gizi
(LILA).
balita (BB/TB atau BB/PB)
• Ada hubungan antara asupan • Ada hubungan antara pola asuh pemberian makan terhadap status gizi
karbohidrat terhadap status gizi ibu balita (BB/TB atau BB/PB)
hamil (LILA). • Ada hubungan antara riwayat ASI Ekslusif terhadap status gizi balita (BB/TB
• Ada hubungan Pengetahuan Ibu atau BB/PB)
Hamil terhadap status gizi ibu hamil • Ada hubungan antara Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) terhadap
(LILA). status gizi balita (BB/TB atau BB/PB)
• Ada hubungan antara diare terhadap status gizi balita (BB/TB atau BB/PB)
• Ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap status gizi balita (BB/TB
atau BB/PB)
06
Hasil dan
Pembahasan
IBU HAMIL
Karakteristik Ibu Hamil
Usia Ibu Hamil
Tabel 5.5 Karakteristik Usia Ibu Hamil
Variabel Kategori n %
Umur Ibu Hamil 23 1 (6.7%) Untuk Variabel Usia ibu hamil yang
26 1 (6.7%) paling banyak ada pada proporsi
28 2 (13.3%) terbanyak berada pada usia 28 tahun,
29 1 (6.7%)
30 1 (6.7%)
31 tahun, dan 32 tahun masing-
31 2 (13.3%) masing sebesar 13.3%.
32 2 (13.3%)
33 1 (6.7%)
Berdasarkan pada penelitian ((Hamzah D.
34 1 (6.7%)
36 1 (6.7%)
F., 2017) usia ibu hamil dibedakan atas dua
39 1 (6.7%) golongan umur yakni, golongan usia
43 1 (6.7%) berisiko (<20 tahun dan >34 tahun) dan
usia tidak berisiko ( usia 21 tahun sampai
Total 15 100% 34 tahun).
Hamzah, D. F. (2017). Analisis Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Kekurangan Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Langsa
Kota Kota Langsa Provinsi Aceh Tahun 2016. Jurnal JUMANTIK , 2, Nomor 2.
Riwayat Pendidikan Terakhir
Variabel Kategori n %
Variabel Kategori n %
Pekerjaan Ibu Pegawai swasta 2 (13.3 %) Hasil menunjukan proporsi terbanyak ada
Wirausaha/dagang 3 (20.0 %) pada kategori tidak bekerja/IRT sebanyak
Tidak bekerja/IRT 10 (67.7 %) 66.7%, proporsi Wirausaha/ dagang
sebanyak 20%, dan Pegawai swasta
sebanyak 13.3%.
Total 15 100%
Variabel Kategori n %
Kehamilan 1 1 (6.7 %) Hasil menunjukan bahwa kehamilan anak
Anak 2 3 (20.0 %) proporsi terbanyak ada pada kehamilan
anak ketiga sebanyak 60%, pertama dan
3 9 (60.0 %)
keempat menempati urutan terendah yaitu
4 1 (6.7 %) hanya sebanyak 6.7% , untuk kehamilan
anak kedua sebanyak 20%.
Total 15 100%
Kesiapan Mental Ibu Pada Saat Menikah
Total 15 100%
Hal ini berkaitan dengan….
Riwayat Melahirkan Berat Badam Lahir Rendah
Total 15 100%
Riwayat Melahirkan Premature
Variabel Kategori n %
Riwayat Tidak pernah 14 (93.3 %)
Hasil penelitian menunjukan proporsi
Melahirkan Tidak relevan 1 (6.7 %) terbanyak Riwayat melahirkan premature
Premature pada ibu hamil berada pada Kategori tidak
Total 15 100% pernah yaitu sebanyak 93.3%. Dan paling
rendah berada pada kategori tidak relevan
(Kehamilan pertama) dengan hasil yaitu
6.7%.
Riwayat Keguguran
Variabel Kategori n %
Riwayat Pernah 5 (33.3 %)
Keguguran Tidak pernah 9 (60.0 %)
Tidak relevan 1 (6.7 %) Hasil penelitian menunjukan proporsi
terbesar ada pada sebanyak 60.0% ibu
hamil tidak memiliki riwayat keguguran,
Total 15 100%
33.3% ibu hamil memiliki riwayat
keguguran, dan ibu hamil yang berada
pada kategori tidak relevan (Kehamilan
pertama) sebanyak 6.7%.
Tingkat kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah
Total 15 100%
Penelitian penunjang
Kunjungan Antenatal Care
Tabel 5.18 Kunjungan Antenatal Care Hasil menunjukan Proporsi terbanyak ada
pada kategori sesuai dalam antenatal care
Variabel Kategori n % pada trimester 1 yaitu sebanyak 66.7 %,
Trimester 1 Tidak sesuai 5 (33.3 %) sedangkan pada trimester 2 dan trimester
Sesuai 10 (66.7 %) 3 dengan kategori sesuai masing-masing
Trimester 2 Tidak sesuai 3 (20.0 %) sebanyak 60% dan 20.3%.
Sesuai 9 (60.0%)
Tidak relevan 3 (20.0%)
Trimester 3 Tidak sesuai 6 (39.7%)
Sesuai 2 (20.3%)
Tidak relevan 6 (40.0%)
Penunjang
Total 15 100%
Status Gizi berdasarkan LILA
Total 15 100
Tabel 5.22 Asupan Lemak pada Ibu Hamil Hasil menunjukan proporsi terbanyak
berada pada kategori lebih sebanyak
Variabel Kategori n % 46,7% dengan median asupan lemak
Asupan Lemak Kurang 6 (40.0 %) 60.5 gram (18.4-125.8 gram).
Cukup 2 (13.3 %)
Lebih 7 (46.7 %)
Total 15 100%
Total 15 100%
Dampak kh kurang apa
Asupan Zat Besi pada Ibu hamil
Total 15 100%
Total 15 100%
Total 15 100%
Adriani , M. (2014). Gizi dan Kesehatan Balita . Kharisma Putra Utama Gizi .
Jumlah Balita dalam Keluarga
Variabel Kategori n %
Tabel 5.29 Status Gizi Balita Berdasarkan tabel diatas, status gizi berdasarkan
Variabel Dependen Kategori n % BB/TB proporsi terbanyak dalam kategori gizi
Gizi Buruk
1 2,2
baik sebanyak 77,8%. Status gizi berdasarkan
Gizi Kurang
1 2,2 Didukung
TB/U oleh hasil
proporsi terbanyak dalam dari penelitian
kategori normal
Status Gizi Balita berdasarkan :
BB/TB
Gizi baik
Beresiko Gizi Lebih
35 77,8 (Soumoki,
sebanyak 2017)Status
88,9%. statusgizi
gizi BB/U
BB/U proporsi
proporsi
Gizi Lebih
5 11,1 terbanyak dalam
terbanyak ada kategori berat badan
pada kategori baiknormal
yaitu
2 4,4
Obesitas sebanyak 84,4%.
sebanyak 178 orang (48,4%), status gizi
1 2,2
Sangat Pendek
2 4,4 TB/U sebagian besar sampel termasuk
Pendek
Status Gizi Balita berdasarkan :
TB/U Normal
1 2,2
dalam kategori gizi normal yaitu sebanyak
40 88,9
Tinggi
2 4,4 234 orang (63,6%), dan status gizi berat
Berat Badan Sangat Kurang
0 0,0 badan menurut tinggi badan menunjukkan
Status Gizi Balita Berdasarkan : Berat Badan Kurang
Berat Badan Normal
0 0,0 sebagian besar sampel termasuk dalam
BB/U 38 84,4
Resiko Berat Badan Lebih kategori gizi normal yaitu sebanyak 261
7 15,6
Total 45 100,0
orang (70,9%).
Sahalessy, R. K., Kapantow, N. H., & Mayulu, N. (2015). HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI BATITA UMUR 1-3 TAHUN DI DESA MOPUSI KECAMATAN BOLAANG MONGONDOW INDUK
SULAWESI UTARA 2014. Jurnal e-Biomedik (eBm), 3(3), 690-694.
Riwayat ASI
Keberhasilan IMD
Tabel 5.30
Keberhasilan IMD
Dapat disimpulkan sebagian besar balita pada
Variabel Kategori n (%)
penelitian ini tidak berhasil dalam melakukan
Keberhasilan IMD Berhasil 12 26.7 %
Berdasarkan tabel IMD.
5. 30,Penyebab
riwayat ASIketidak
dapatberhasilan proses
Tidak behasil
dilihat
33
berdasarkanIMD
73.3 %
ini dikarekan
keberhasilan IMD danketidak tahuan ibu
Total pemberian
45 100 % ASI dalam melakukan
Eksklusif oleh ibu proses
padaIMD, petugas tidak
balitanya. Untuk membantu ibu untuk
kategori Inisiasi meletakkan bayi ke dada
Menyusu
karena menunjukkan
Dini (IMD) Hasil analisis proses lahiran ibu tersebut, dan juga
bahwa,
proporsi terbanyakdisebabkan oleh tidak
ada pada kategori tidak keluarnya ASI.
berhasil melakukanSehingga ibu gagal
IMD sebanyak untuk
73,3 % dan melakukan proses
berhasil melakukanIMD. IMD sebanyak 26,7 %.
Mawaddah, S. (2018). Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi. Jurnal Info Kesehatan, 16, 214-225.
Riyadi , R., Wardiyah, A., & Rilyani. (2014). Hubungan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Pemberian ASI eksklusif di Wilyah Kerja Puskesmas Rajabasa
Indah Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Holistik, 8, 174-177.
RIWAYAT ASI EKSKLUSIF
Tabel 5.30 Riwayat ASI
pada Balita
Variabel Kategori
Hal ini sesuai dengan penelitian menurut
n (%)
Jayani , I. (2015). Hubungan antara penyakit Infeksi dengan Status Gizi pada
Balita. Java Health Journal, 2(1), 1-8.
Pola Asuh Ibu terhadap Pemberian Makan Anak
Proporsi terbanyak ada pada ketegori sangat
Tabel 5.32 Pola Asuh Ibu terhadap pemberian makan anak
kurang sebanyak 4.4%, sebanyak 6.7% balita
memliki pola asuh yang n termasuk% dalam
Variabel Kategori
Berdasarkan penelitian ini, pola asuh terkait
kategori kurang,sebanyak 80.0%(4.4 %) balita
Sangat kurang 2
sikap pemberian makan pada balita usia 6-59
memiliki pola asuh yang termasuk dalam
bulan di Kota Jakarta Selatan dan Kota
kategori baik, dan sebanyak 8.9% balita
Tangerang Selatan terbanyak pada kategori
memiliki pola asuh
Pola asuh terkait sikap Kurang
yang 3 termasuk(6.7 %)
dalam
pemberian makan anak baik. Asupan dan keadaan gizi balita
kategori sangat baik. Baik 36 (80.0 %)
dipengaruhi oleh pola pengasuh keluarga,
Sangat baik 4 (8.9 %) karena balita masih tergantung dalam
Total 45 100%
mendapatkan makanan (Rahim, 2014).
Masita, M., Biswan, M., & Puspita, E. (2018). Pola Asuh Ibu dan Status Gizi Balita. Quality : Jurnal Kesehatan, 12(2), 23–32.
https://doi.org/10.36082/qjk.v12i2.44
Rahim, F. K. (2014). Faktor Risiko Underweight Balita Umur 7-59 Bulan. KESMAS - Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2),
115–121. https://doi.org/10.15294/kemas.v9i2.2838
Perilaku Hygiene Keluarga
Puspasari , N., & Adriani, M. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi dan Asupan Makan Balita dengan Status
Gizi Balita (BB/U) Usia 12-24 Bulan. Amerta Nutrition, 4, 369-378. Retrieved from
https://doi.org/10.20473/amnt.v1.i4.2017
Yuneta, A. E. N, Hardiningsih & Yunita, F. A. (2019). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi
Balita Dikelurahan Wonorejo Kabupaten Karanganyar. Placentum 7 (1). ISSN 2303-3746.
Ketahanan Pangan Keluarga
Tabel 5.35 Ketahanan Pangan tingkat keluarga Hasil ini sejalan dengan penelitian Utami (2015) dimana
Hasil
Responden
proporsi ketahanan pangan keluarga lebih dari separuh rumah tangga termasuk dalam
terbanyak
Variabel
berada Kategori
di kategori tahan n
pangan
(%)
kategori tahan pangan yaitu sebesar 63%, Sedikit rawan
71.1% dan untuk kategori Rawan pangan pangan 17%, Rawan pangan tingkat sedang 11% dan Rawan
pangan tingkat berat 9%.
tingkat sedang 6.7% kemudian untuk sedikit
Ketahanan Rawan Pangan Tingkat sedang 3 (6.7 %)
Pangan
rawan pangan 22.2%. Hal ini dikarenakan pendapatan yang lebih tinggi
Sedikit Rawan Pangan 10 (22.2 %)
memungkinkan masyarakat mengakses makanan lebih
baik dan juga daerah perkotaan biasanya memiliki akses
Tahan Pangan 32 (71.1 %)
pangan yang baik sehingga daerah perkotaan cenderung
tahan pangan. (Ediwiyati R. K., 2016).
Total 45 100%
Ediwiyati, R. K. (2016). analisis ketahanan pangan rumah tangga (Studi kasus pada
pelaksanaan program desa mandiri pangan di Desa Oro Bulu Kecamatan Rembang Kabupaten
Pasuruan). Agricultural Socio-Economics Journal, 15(2), 85.
Keragaman Pangan
sebagain
Variabel besar Kategori
asupan energi n pada balita
% masuk
Hal ini sesuai dengan penelitian … bahwa
dalam kategoriKurang
Asupan Energi cukup (80-110%
8 (17.8dari
%) AKG)
asupan energy yang cukup … kaitkan dengan
yaitu dengan banyak Cukup proporsi
21 21 balita
(46.7 %) (46,7%)
Lebih 16 (35.6 %) efeknya.
untuk kategori Total
asupan energi
45
kurang
100%
(<80%
dari AKG) terdapat 8 balita (17,8%), dan untuk
kategori asupan energi lebih (>110%) terdapat
16 balita (35,6%). Dengan median/nilai tengah
dari asupan balita yaitu sebesar 1329.6 kkal
dan untuk batas minimal dan maksimal asupan
energi balita yaitu 672.9 – 2163 kkal.
Tabel 5.43 Asupan Vit.A pada Balita Berdasarkan tabel 5.43, sebagian besar asupan
Vit A pada kategori normal yaitu 84,4% pada,
Variabel Kategori n % sedangkan untuk sisanya pada kategori asupan
Asupan Vit.A Defisit 7 (15.6 %) Vit A defisit yaitu 15.6%.
Normal 38 (84.4 %)
Total 45 100%
Hal ini sejalan dengan penelitian Megauleng, ,Mustamin, Tidak 1 11.1 8 88.9 9 100
Sunarto di Sulawesi Selatan tahun 2018 yang menyatakan Normal 1.000
tidak ada hubungan antara asupan energy dengan status gizi
Normal 0 0.0 6 100 6 100
ibu hamil dengan p value = 0,364. Selain itu menurut Putri
(2016) juga menyatakan tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara asupan energi dengan kejadian KEK
dimana p value = 0.589. kenapa tidak berhubungan? Hal ini
dikarenakan
Hubungan asupan Protein dengan Status Gizi
bedasarkan LILA
Tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan protein
dengan status gizi berdasarkan LILA (p >0.05). Dari tabel
juga dapat di lihat ibu hamil yang beresiko KEK memiliki Status gizi berdasarkan
proporsi yang lebih banyak pada asupan tidak normal yaitu Kategor LILA Total
1 orang (10.0%) dibandingkan dengan ibu hamil dengan i n(%) P value
asupan normal.
Asupan Berisiko Normal
Protein KEK
n % n % %
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Azizah,Adriani
(2015), yang menyatakan tidak adanya hubungan antara
n
tingkat kecukupan protein ibu hamil dengan kejadian KEK
dengan p = 1,000 (p > 0,05). Penelitian Megauleng,
Mustamin, Sunarto (2018), juga menyatakan tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara asupan protein pada Tidak 1 10.0 9 90 10 100
status gizi ibu hamil dimana nilai p = 0,515. Normal 1.000
Alasan?
Normal 0 0.0 5 100 5 100
Hubungan asupan lemak dengan status
gizi berdasarkan LILA
Status gizi berdasarkan LILA
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh untuk nilai p value = 0.133 yang
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Kategori n(%) Total
asupan lemak dengan status gizi berdasarkan LILA(p >0.05). Untuk Asupan Berisiko KEK Normal P value
proporsi kategori asupan lemak tidak normal sebanyak 13 responden,
pada kelempok yang tidak berisiko KEK sebanyak 13 responden (100%). Lemak
Dan pada kategori asupan lemak normal terdapat 2 responden, pada n % n % %
keleompok berisiko KEK sebanyak 1 responden (50%) dan kelompok
tidak beirisko KEK sebanyak 1 respon (50%). Dan dapat disimpulkan n
bahwa jumlah responden yang lebih besar yaitu pada kategori asupan
lemak tidak normal dan tidak berisiko KEK yaitu sebanyak 13 orang
(100%).
Tidak 0 0.0 13 100 13 100
Normal 0.133
Normal
Hal ini juga sesuai dengan penelitian 1 50 oleh (Latif
yang dilakukan 1 et50al., 2019),
2 100
di wilayah kerja
puskesmas Tosa Kota Tidore Kepulauan tahun 2018 yang menyatakan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara tingkat asupan lemak dengan KEK pada ibu hamil. Hal ini
dikarenakan banyak ibu hamil yang kurang konsumsi makanan mengandung lemak seperti
ikan,daging, tahu dan tempe. Sehingga kecukupan lemak pada ibu hamil masih sangat
kurang,
Hubungan asupan karbohidrat dengan status
gizi berdasarkan LILA
Status gizi berdasarkan LILA
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh untuk nilai p value =
Kategori n(%) Total
1.000 yang dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara asupan karbohidrat dengan status gizi Asupan Berisiko KEK Normal P value
berdasarkan LILA (p >0.05). Untuk proporsi kategori asupan Karbohidr
karbohidrat tidak normal jumlah responden sebanyak 13 at n % n % %
responden (100%) pada kelompok yang tidak berisiko KEK
sebanyak 12 responden (92,3%) sisanya 1 responden (7,7%)
n
berisiko KEK
n % n % %
n
• Dari 15 ibu hamil terdapat 1 ibu hamil yang mengalami Bagi Masyarakat
Kurang Energi Kronik (KEK), dan sisanya termasuk ke • Mengoptimalkan kesadaran masyarakat untuk tetap
dalam status gizi yang normal. peduli terhadap kesehatan.
• Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan • Mengoptimalkan status gizi balita agar tercapai status
energi, asupan protein, asupan lemak, dan asupan gizi anak balita yang baik. Hal ini tidak terlepas dari
karbohidrat dengan status gizi ibu hamil berdasarkan peran orang tua khususnya ibu sebagai pengasuh karena
LILA (Lingkar Lengan Atas) di beberapa Kecamatan ibu sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam
Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. penyelenggaraan makan keluarga termasuk untuk anak
• Dari 45 balita terdapat 2 balita yang mengalami wasting, balita.
dan sisanya termasuk ke dalam status gizi yang normal. • Mengoptimalkan kebutuhan asupan saat masa
• Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan kehamilan. Hal ini dilakukan karena pada setiap tahap
energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan
keragaman pangan, pola asuh ibu terhadap anaknya, dengan kandungan zat gizi yang berbeda-beda sehingga
riwayat ASI eksklusif, riwayat diare, pengetahuan ibu, dapat mengoptimalkan status gizi ibu hamil.
dan ketahanan pangan dengan status gizi balita
berdasarkan BB menurut TB ataupun PB. Bagi Peneliti
• Terdapat hubungan antara infeksi saluran pernafasan atas • Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat
(ISPA) dengan status gizi balita berdasarkan BB menurut mengembangkan bahan penelitiannya untuk menambah
TB ataupun PB informasi
08
Lampiran
Pengukuran tinggi badan balita Pengukuran berat badan balita