Anda di halaman 1dari 15

ALLERGEN

KELOMPOK 5

1. MELINA R.S SIANIPAR 190205218


2. MELDA SARAGIH 190205217
3. MERCY MARTHYANIS 190205219
4. M.RIZKY MAHENDRA 190205220
5. NADYA CARERA 190205221
6. NOVA TRIA RAMADHANI 190205222
ALLERGEN
Alergen adalah senyawa yang dapat menginduksi
Alergi merupakan respon pertahanan tubuh
imunoglobulin E (IgE) melalui paparan berupa sehingga
menolak (hipersensitivitas) saat terpapar
inhalasi(dihirup),ingesti (proses menelan), kontak ataupun antigen (allergen) tersebut masuk kedalam
injeksi. jaringan tubuh.

Pemicu alergi

Protein
Alergen
Merangsang respon imun
melalui reaksi enzimatis/
aktivasi reseptor pada sel
epitalium mukosa secara
langsung
01  aeroalergen

02  alergen makanan
Contoh antigen
03  Alergen lateks spesifik
04  Alergen farmasi

05  gigitan serangga
Alergen makanan Alergen lateks Alergen farmasi Alergen gigitan
Bola dan selang karet yang sering
Alergi makanan merupakan respon dipegang oleh tangan manusia dapat serangga
abnormal sistem imun tubuh terhadap menimbulkan gejala kanker pada tubuh Respon tubuh terhadap
komponen bahan makanan terutama manusia karena adanya nitrosamina di penisilin dan antibiotik
protein dan glikoprotein.
dalamnya, atau dapat menyebabkan terkait yang tidak Alergi karena
alergi kulit tangan manusia karena berhubungan dengan efek gigitan serangga
adanya protein alergen yang terkandungbakterinya.
dalam bola dan selang karet tersebut Sebanyak 90% dari atau sengatan
mereka memiliki alergi serangga ->
prevalensi alergi makanan sekitar terhadap penisilin, menimbulkan
5-11%. mengidentifikasi alergi
 melaporkan bahwa udang terhadap penisilin pembengkakan pada
penyebab alergi pada anak-
anak sebesar 8.8% dan orang
memerlukan tes kulit bagian yang
dewasa sebesar 24.3%. hipersensitivitas, yang digigit,gatal gatal
mendiangnosa respon
imun yang dimediasi IgE diseluruh tubuh,
yang disebabkan oleh batuk batuk, rasa
penisilin. penuh di bagian
tes dilakukan ahli
alergi menggunakan dada, sesak napas
suntikan penicilloyl- serta reaksi alergi
polylysine pada kulit parah (anafilaksis)
dan intradermal.
Bersumber dari spora kapang,
Kontrol serbuk
negatif sari tumbuhan, bulu hewan
(saline
Aeroalergen dan kotoran tungaunormal)
seperti kecoa.
Kontrol positif
Serbuk sari sari menjadi alergen karena terdapat protein yang
(histamin)
menyebabkan hidung, mata, tenggorokan bengkak atau iritasi .
(koran tempo,28-04-2020).
Tes alergi
1. Immunoterapi
2. DBPCFC ( double-blind,
placebocontrolled food challenge)
3. Skin prick test (SPT)

Jadi, Kombinasi SPT dengan uji


provokasi makanan memberikan hasil
akurat.

Reagen SPT harus distandarisasi


menurut European Academy of Allergy
and Clinical Immunology manual yang
meliputi kadar protein, kadar air, profile
protein, mikrobiologi, uji pada penderita
alergi makanan dan non alergi dan
immunoblotting.
SPT (skin prick test)
European Academy of Allergy and Clinical Immunology tidak
menentukan batasan kadar histamin pada reagen SPT. Hal ini
karena mekanisme reaksi alergi dengan keracunan histamin
berbeda jauh walaupun gejala medis hampir Keracunan histamin
berasal dari makanan yang mengadung histamin sedangkan
alergi makanan disebabkan oleh reaksi immnunologik dalam
tubuh melalui beberapa fase.

reaksi alergi diawali dengan fase sensitasi, fase aktivasi dan


fase efektor.

Fase sensitasi diawali dengan rangsangan terhadap sel B oleh


alergen pada paparan pertama yang memicu produksi IgE. IgE
berikatan dengan reseptor permukaan sel mastosit dan basophil,
selAdd
yang tersensitasi
Skills – 70% bertahan breath tahun dan bersifat sebagai
Add Skills – 60%
memori imunogenik. Alergen yang sama pada paparan kedua
berikatan
Add Skillssilang
– 80% dengan dua molekul IgE pada sel mastosit dan
basophil. Afinitas ikatan silang ini menyebabkan sel teraktivasi
sehingga melepaskan beberapa mediator inflamasi seperti
histamin, prostaglandin, leukotrien, heparin dan platelet-activating
Add Skills – 90%
factor yang bersifat patologik.
A
Skin prick test(SPT)
Cara mengkomfirmasi alergi obat/makanan
menggunakan ekstrak allergen

Ekstrak allergen -> sediaan ekstrak yang


mengandung asam amino yang dapat
mengakibatkan alergi

Ekstrak allergen dibagi 3 yaitu:


A. Reaksi pada pemeriksaan
• skin prick test
Ekstrak allergen kontrol

• Ekstrak alergen inhaler

• Ekstrak alergen makanan B C

C. Penetesan allergen
B. Lengan  atas yang diteteskan
zat allergen
REAKSI ALERGI
Reaksi alergi semula dibagi dalam 2 golongan
berdasarkan kecepatan timbulnya reaksi, yaitu :
1.    Tipe cepat (immediate type, antibody
mediated)
Artinya reaksi cepat, timbul segera setelah terkena
alergen kuran dari 1 jam

2.    Tipe lambat (delayed type, cell mediated)


Artinya timbul lebih dari 24 jam setelah terkena
alergen reaksi terjadi karena respon sel sudah
disensitisasi tertentu.
Proses pembuatan ekstrak alergen
Material dibuat sehalus mungkin dengan blender,grinding machine/juice
01 comminution
extractor,cutting instrument

02 defakting Material direfluk dalam deffatting agentsleter,toluen,kloroform

Mengocok dalam larutan buffer saline,glycerol saline, dextrose,phosphat


03 extractie bufferglycero, saline,hypertonis glycerol saline (-stier’s),bicarbonate saline

Disaring dengan penyaring kasar/dengan kain bila perlu dipakai bucher dengan
04
clarification pompa hisap disentrifuge

Ekstrak dalam cellophone bag didialisir dalam air mengalir/larutan buffer saline/cairan
05 dialysis elektrolit tertentu selama 24 jam

06 concentration Penguapan pelarut menggunakan panas tidak langsung

Allergen bersifat termolabil maka dilakukan sterilisasi tanpa pemanasan dengan


07 sterilization menggunakan bakteri filter. Seluruh proses dengan alat yang steril/dalam suasana
aseptis
08 standardization Total nitrogen content
Protein –N unit
Standarisasi berdasarkan berat volume atau persentase
09 Quality control Dilakukan pemeriksaan terhadap sterilisasi,pirogenitas dan potensi
Karena antihistamin
Tidak semua gejala dapat Kenapa? meredakan gejala ringgan
diobati
berupa gatal-gatal, bersin,
Apa itu antihistamin??? ruam biduran pada kulit,
Antihistamin adalah obat untuk hidung berair, sesak napas,
meredakan gejala alergi
dan mata merah berair

antihistamin tidak dapat mencegah/ mengobati


reaksi alergi seperti anafilaktik

Bagaiman kerja obat alergi?


Histamin adalah zat kimia yang
Obat alergi bekerja menggurangi atau
diproduksi oleh sistem imun untul
memblokir produksi histamin dalam
melawan alergen yang sebenarnya
tubuh.
tidak berbahaya
Antihistamin terbagi menjadi 2yaitu:

1. Generasi pertama
2. Generasi kedua

Generasi kedua

Generasi pertama

Dikembangkan untuk menyempurnahkan


generasi pertama.
Bekerja lebih cepat dan tahan lama
Kelompok pertama yang pertama karena menargetkan aksi pada reseptor
kali dirancang dan tersedia untuk yang lebih spesifik.
mengatasi alergi.
Efek obat nya tidak bisa bertahan
lama dan diminum berulang kali
Interaksi obat antihistamin
Tidak boleh Tidak boleh Memiliki riwayat
penyakit tertentu
diminum digunakan seperti hati, ginjal,
bersamaan bersamaan asma dan
dengan pil pembesaran
dengan prostat.
tidur, obat
alkohol Seperti penyakit hati
penenang dan ginjal dapat
karena dapat atau pelemas mempengaruhi cara
meningkatkan otot
kerja cetririzine

rasa ngantuk
Kesimpulan

Alergi terjadi melalui mekanisme respon imun patologik berupa reaksi hipersensitivitas, dimana Cara
terbaik untuk mencegah dan mengobati alergi makanan adalah menghindari penyebab dan pencetus alergi,
Menghindari konsumsi suatu makanan harus ditegakkan berdasarkan tes alergi seperti immunoterapi,
DBPCFC (double-blind, placebocontrolled food challenge) dan skin prick test Kombinasi SPT dengan uji
provokasi makanan memberikan hasil yang akurat

SPT (Skin Prick Test) menggunakan Ekstrak allergen yang merupakan sediaan ekstrak yang mengandung
asam amino yang dapat mengakibatkan alergi yang harus distandarisasi menurut European Academy of
Allergy and Clinical Immunology manual yang meliputi kadar protein, kadar air, profile protein,
mikrobiologi, uji pada penderita alergi makanan dan non alergi dan immunoblotting.
Daftar pustaka

• Chalid, Sri.Y. (2019, may). Profil Dan Sensitivitas Protein Alergen Ikan Tongkol (Thunnus albacares) Sebagai Reagen Skin Prick Test
(SPT),Vol 5(1), 44-55.
• Utama,M. Herwinarni. Sumarti,Made. dkk. (2004, oktober) UJI PRODUKSI KARET TENSIMETER BEBAS NITROSAMIN DAN PROTEIN
ALERGEN DALAM SKALA PABRIK.
• Candra, Y. Setiarini, A.. & Renngganis,1. (2011). Gambaran Sensitivitas Terhadap Alergen Makanan. Makara 5 (2011).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai