Kelompok 2 :
Afani Syakir R. R
Christin
Mahatma Kk
M. Reza
Rahul Pangeranta
Arti homo floresiensis
Homo Floresiensis ditemyukan oleh kerja sama tim peneliti dari Australia
yang dipimpin oleh Mike J. Morwood dari New England University dan tim
peneliti Indonesia yang dipimpin oleh R.P. Soejono dari Puslitbang Arkeolog
Nasional. Penelitian ini telah dimulai dari tahun 2001. Homo
floresiensis diperkirakan hidup di zaman pleistosen (2 juta-12.000 SM).
Ciri-ciri Homo Floresiensis
1. Tinggi badan diperkirakan sekitar 1,06 m
2. Massa tubuh diperkirakan 25 kg
3. Berbadan tegap
4. Berjalan secara bipedal
5. Volume otak antara 380 cc - 417 cc atau sebesar
buah jeruk
6. Tidak memiliki dagu
7. Memiliki rahang yang sedikit menonjol
8. Berdahi sempit
Penemuan-penemuan Homo
Florensiensis
Liang bua, tempat ditemukannya sisa - sisa kerangka ini, (seri fosil H.Florensiensis), sudah
sejak masa penjajahan menjadi tempat eskauasi arkeologi & paleontologi.
Hingga 1989, telah di temukan banyak kerangka HomoSapiens dan berbagai mamalia
( seperti makhluk mirip gajah stegodon, blawak, serta tikus besar) yang barangkali menjadi
bahan makanan mereka . Disamping itu di temukan pula alat - alat batu seperti pisau,
beliung, mata panah, arang, serta tulang yg berakar, yang menunjukkan tingakat peradaban
penghuninya.
Kerjasama penggalian Indonesia Australia di mulai tahun 2001 utk mencari jejak peninggalan
migrasi nenek moyang orang Aborigan Australia di Indonesia. Tim Indonesia di pimpin oleh
Raden Panji Soejono dari Puslitbang Arkeilogi Nasional (dulu puslit arkenas) dan tim Australia
di pimpin oleh Mike Morwood dari University New England. Pada bulan September 2003,
setelah penggalian pada kedalaman 5 m (ekpedisi sebelumnya tidak pernah mencapai
kedalaman itu), di temukannya kerangka mirip manusia tetepi luar biasa kerdil, yang
kemudian disebut Homo Florensiensis.
Tulang - tulang itu tidak membatu (bukan fosil) tetapi rapuh dan lembap.
Terdapat 9 individu namun tidak ada yg lengkap. Diperkirakan, Liang Bua di pakai sebagai
tempat pekuburan, utk pemindahan, dilakukan pengeringan & perekatan terlebih dahulu.
Individu terlengkap, LB1, diperkirakan adalah betina, di temukan pada lapisan berusia sekitar
18.000 tahun, terdiri dari tengkorak, 3 tungkai, serta beberapa tulang badan .
Pembawa Kebudayaan Homo
Floresiensis