Dipresentasikan oleh :
Gusti Andi Kunna
Pembimbing:
dr. Nelly. Tan Rumpaisum, Sp.S
• Dermatomiositis
Tipe 2
- Sindrom Cushing,
- Fibromyalgia,
- Hipertiroidisme,
- Hipotiroidisme,
- Polimialgia rematik,
- Artritis rhematoid,
- Sarkoidosis,
- SLE
Terapi
1. Kortikosteroid
Prednisolon
Pantau respon dari:
- Kekuatan otot
- Tingkat CK
2. Agen imunosupresif
Indikasi
- Tidak ada respon dengan steroid hingga 4 minggu,
- Manifestasi efek ekstra-skeletal
Azathioprine, cyclophosphamide, chlorambucil, dan
cyclosporine
3. Agen lain
- imunoglobulin intravena (IVIG),
- Inhibitor TNF,
- Antibodi monoklonal anti-CD20,
4. Beraktivitas
- Olahraga ringan
Dermatomiositis
• Dermatomiositis adalah miopati inflamasi
idiopatik yang ditandai dengan ruam pada
kulit yang khas. Baik anak-anak maupun
dewasa mungkin menderita dermatomiositis
(DM), sedangkan Polimiositis (PM) terutama
menyerang orang dewasa antara usia 45-60
tahun.
Etiologi
• Genetik
• Imunologis
• Infeksi
• Lingkungan
Patogenesis
Tanda
Heliotrope rash,
Gottron papules,
Dilated capillary loops di pangkal kuku jari
Gottron Papules
Dilated capillary loops at Heliotrope Rash
base of finger nails
Terapi
• Fisioterapi,
• Prednison,
• Metotreksat, azathioprine, cyclophosphsmide,
cyclosporine
Terapi pada kulit