JURNAL PENULIS
Ahmad Zaeni Syafii, Abdurachman Sukadi, Budi
Setiabudiawan
PENERBIT
Paediatrica Indonesiana,Vol . 48 . Number.6
TANGGAL PENERBITAN
15 September 2017
Pendahuluan
• Tuberkulosis (TB) : salah satu penyakit menular yang memiliki angka kesakitan
dan kematian tertinggi di dunia, kedua setelah HIV / AIDS.
• Indonesia : 10% dari total pasien TB di dunia, urutan ketiga setelah India (30%)
dan China (15%).
• Kemungkinan hubungan antara vitamin D dan TB telah dicatat sejak tahun
1770 ketika minyak hati ikan cod digunakan untuk terapi TB.
• Penelitian : adanya hubungan antara tingkat vitamin D yang rendah dan
kekebalan yang kurang dari pejamu untuk melawan infeksi tuberkulosis.
•Vitamin D : cholecalsiferol (vitamin D3) & ergocalsiferol (vitamin D2).
• Literatur insidensi anak usia <5 tahun lebih tinggi dari kelompok usia lain karena sistem
kekebalan tubuh yang belum sempurna.
• Penelitian ini kadar vitamin D serum anak-anak dengan TB lebih rendah dari mereka yang
tidak TB.
• Studi pada orang dewasa oleh Ormerod imigran Indian Sub Continental (ISC) memiliki status
vitamin D yang lebih rendah daripada penduduk asli
• Kejadian TB pada imigran ISC jauh lebih tinggi daripada pada populasi kulit putih
• Adanya hubungan antara kadar vitamin D serum dan TB pada anak dengan nilai Odd Ratio yang
sangat signifikan, yakni 139 (95% Cl 8 hingga 238)
• Lebih tinggi daripada temuan penelitian di kalangan orang dewasa oleh Wilkinson, yang
dilaporkan oleh Davies dan Grange: 3.1 OR
• Faktor-faktor yang memperngaruhi kejadian TB pada anak :
• Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna
• Kadar vitamin D yang lebih rendah dari dewasa
• Kebutuhan vitamin D yang tinggi pada anak-anak untuk mengoptimalkan pertumbuhan mereka
• Faktor penyebab tingkat vitamin D yang rendah pada anak-anak :
• Penurunan nafsu makan asupan vitamin D berkurang
• Pemanfaatan vitamin D yang tinggi sebagai mekanisme pertahanan pejamu terhadap
M. tuberculosis
• Faktor genetic Studi oleh Lanphear di New York
• Polimorfisme gen, urutan keempat yang memengaruhi metabolisme vitamin D
rendahnya kadar vitamin serum D
Kesimpulan
2b. Apakah semua pasien yang ikut penelitian dicatat? Dan apakah mereka dianalisis dalam kelompok yang
diacak?
• Iya semua pasien yang ikut dalam penelitian ini di catat, tetapi acak dalam analisis
3. Apakah langkah-langkah dilakukan secara objektif atau apakah pasien dan dokter tetap "buta" untuk
perawatan yang diterima?
• langkah-Langkah dilakukan secara objektif.
• Hasil nya adalah di dapat kan dalam penelitiann ini pada kadar vitamin d serum lebih rendah terdapat
pada pasien dengan tb dibandingan dengan pasien tanpa tb
15
Bagaimana hasil penelitian?
1. Seberapa besar Hubungan antara kadar vitamin D serum dengan tuberculosis pada anak ?
• Kami menyimpulkan bahwa kadar vitamin D serum pada anak dengan TB lebih rendah dibandingkan pada
mereka yang tidak TB dan bahwa ada hubungan antara kadar vitamin D serum dan TB pada anak.
• Semua anak dalam kelompok kontrol memiliki kadar vitamin D normal, sedangkan sebagian besar kelompok
kasus memiliki kadar rendah.
• Pada penelitian ini, peneliti yakin bahwa adanya hubungan pemberian kadar Vitamin D serum dengan TB anak
• Berikan dalam jangkauan karena jika memenuhi kadar pada vitamin D akan meningkatkan mekanisme
pertahanan penjamu pada m.tuberculosis.
16
Alhamdulillah
Terimakasih