Anda di halaman 1dari 21

LEUKEMIA

DEFINISI

 Leukemia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal dan ganas
serta sering disertai adanya leukosit jumlah yang berlebihan dari sel pembuat darah yang
bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal.
 Sel leukosit dalam darah penderita leukemia berproliferas isecara tidak teratur dan
menyebabkan perubahan fungsi menjadi tidak normal sehingga mengganggu fungsi sel normal
lain (Permono, 2012)
ETIOLOGI
• Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang
menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :

a) Faktor Endogen
- Faktor Herediter
- Kelainan Genetik

b) Faktor Eksogen
- Virus
- Bahan kimia dan Obat – obatan
- Radiasi
EPIDEMIOLOGI

• Penyakit ini paling banyak di jumpai di antara semua penyakit keganasan pada anak. Di negara
berkembang 83% ALL, 17% AML, ditemukan pada anak kulit putih dibandingkan kulit hitam .
Sembilan puluh tujuh persen adalah Leukemia Akut (82% LLA dan 18% LMA) dan 3% LMK.
Secara epidemiologi, Leukemia Akut merupakan 30-40% dari keganasan pada anak, puncak
kejadian pada usia 2-5 tahun, angka kejadian anak di bawah usia 15 tahun rata-rata 4-
4,5/100.000 anak pertahun. Angka kematian Leukemia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
(RSCM) dan Rumah Sakit Kanker “Dharmais” (RSKD) tahun 2006-2010 adalah sebesar 20-
30% dari seluruh jenis kanker pada anak.
PATOFISIOLOGIS

Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang
diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh
manusia memproduksi tiga tipe sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh
melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian
kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).

Leukemia adalah jenis gangguan pada system hemapoetik yang fatal dan terkait dengan sumsum tulang
dan pembuluh limfe ditandai dengan tidak terkendalinya proliferasi dari leukosit . Jumlah besar dari sel
pertama-tama menggumpal pada tempat asalnya (granulosit dalam sumsum tulang, limfosit di dalam
limfe node) dan menyebar ke organ hematopoetik dan berlanjut ke organ yang lebih besar sehingga
mengakibatkan hematomegali dan splenomegali.
• KLASIFIKASI
• Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan :
1. Leukemia limfositik akut(LLA).
2. Leukemia mielositik akut( LMA)
3. Leukemia lomfositik kronis(LLK)
4. Leukemia mielositik kronis(LMK)
PEMERIKSAAN PENATALAKSANAA
PENUNJANG N
1. Pemeriksaan Laboratorium
a) Darah tepi
b) Kimia Darah 1. Kemoterapi
c) Sum-sum Tulang 2. Radio Terapi
2. Biopsi Limpa 3. Transplantasi sumsum
3. Cairan serebropinalis tulang
4. Sistogenik 4. Terapi Suportif
ASUHAN KEPERAWATAN
• A. Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
4. Riwayat Keluarga
5. Riwayat Tumbuh Kembang
6. Data Psikososio Spiritual
7. ADL
8. Keadaan Umum
9. Pemeriksaan TTV
10. Pemeriksaan Fisik head to toe
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang nya suplai oksigen ke
jaringan
2) Resiko infeksi berhubungan dengan menurun nya system pertahanan tubuh
3) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens
kometerapi,radioterapi,imobilitas
C.INTERVENSI
No Diagnose Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan asuhan NIC LABEL : -Agar mengetahui
perfusi jaringan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Manajemen sensasi perifer penangan yang tepat
perifer pucat pada klien berkurang atau hilang 1.Monitor sensasi tumpul atau -Agar lebih mudah dalam
berhubangan dengan kriteria hasil : tajam dan panas dan dingin yang memberikan tindakan
dengan kurang nya NOC LABEL : dirasakan pasien yang sesuai
suplai oksigen ke 1.Pengisihan kapiler jari dipertahankan pada 2.Monitor adanya parasthesia -Agar aliran darah dalam
jaringan skala 2 (deviasi yang cukup besar dari dengan tepat vena kembali normal dan
kisaran normal) ditingkatkan ke skala 4 3.Monitor tromboplebitis dan tidak membahayakan
(deviasi ringan dari kisaran normal) tromboemboli pada vena -Mengetahui adanya
2.Suhu kulit ujung kaki dan tangan Intruksikan pasien dan keluarga kemerahan,kehangatan
dipertahankan pada skala 2 (deviasi yang untuk memeriksa adanya eksktrim,edema atau
cukup besar dari kisaran normal) kerusakan kulit setiap hari drainase
ditingkatkan pada skala 4 (deviasi ringan dari 4.Intruksikan pasien dan keluarga untuk dapat melancarkan
kirasan normal) untuk memeriksa adanya aliran darah nya
3.Nilai rata-rata tekanan darah kerusakan kulit setiap hari
dipertahankan pada skala 2 (deviasi yang
cukup besar dari kisaran normal)
ditingkatkan ke skala 4 (deviasi ringan dari
kisaran normal)
No Diagnose Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
4.Edema perifer dipertahankan Pengecekan kulit -untuk mengecek nadi
pada skala 2 (cukup besar) -Periksa kulit dan selaput lender perifer,edema,waktu
ditingkatkan ke skala 4(ringan) -Monitor warna dan suhu kulit pengisihan kapiler dan
5.Nyeri di ujung kaki dan tangan -Monitor kulit untuk adanya suhu ekstermitas
yang terlokalisasi dipertahankan kekeringan yang berlebihan dan -agar dapat diketahui
pada skala 2 (cukup berat) kelembaban dengan ada tidak nya
ditingkatkan ke skala 4 (ringan) Kolaborasi darah dalam
6.Muka pucat dan kulit dingin -Konsultasi ke tim kesehatan lain urin,pengecekan
dipertahankan pada skala 2 (cukup untuk pemberian transfuse darah indicator hemolysis
berat) ditingkatkan ke skala 4 dalam darah,peningkatan
(ringan) serum HB
harian,perdarahan
massif,hyperkalemia
-untuk dapat mencegah
pasien jatu kepada
kondisi lebih parah
-tanda-tanda vital untuk
memantau keadaan
secara menyeluruh
-Untuk memberikan
transpusi darah
No Diagnose Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
2 Resiko infeksi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama NIC LABEL : 1.Agar Anak tdk
berhubungan 3x24 jam diharapkan tidak terjadi infeksi Perlindungan Infeksi : mengalami gejala-gejala
dengan menurun dengan kriteria hasil : 1.Monitor adanya tanda dan infeksi
nya system NOC LABEL : gejala infeksi sistemik dan 2.Untuk mendeteksi
pertahanan tubuh 1.Peningkatan jumlah sel darah putih di local kemungkinan adanya
pertahankan pada skala 2 (cukup berat) 2.Monitor kerentanan infeksi
ditingkatkan ke skala 4 (ringan) terhadap terhadap infeksi 3.Untuk menimalkan
2.Depresi jumlah sel darah putih dipertahankan 3.Berikan agen imunisasi pajanan pada organisme
pada skala 2 (cukup berat) di tingkatkan pada dengan tepat infektif
skala 4 (ringan) 4.Ajarkan pasien dan keluarga 4.Agar pasien dan
3.Mengindentifikasi factor risiko infeksi mengenai tanda dan gejala keluarganya dapat
dipertahankan pada skala 2 (jarang menunjukan) infeksi mengetahui dan
ditingkatkan ke skala 4 (sering menunjukan) mengontrol jika ada
tanda-tanda dari infeksi
 
No Diagnose Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
4.Mengindentifikasi tanda dan Manajemen Imunisasi/Vaksinasi 1.Untuk menimalkan terpaparnya
gejala infeksi dipertahankan 1.Ajarkan pada individu atau keluarga anak dari sumber infeksi
pada skala 2(jarang mengenai vaksinasi yang diperluhkan jika ada 2.Untuk memastikan pemberian
menunjukkan) ditingkatkan paparan atau insiden khusus imunisasi yang sesuai
pada skala 4 (sering 2.Identifikasi kontraindikasi pemberian 3.Untuk mendeteksi kemungknan
menunjukkan) imunisasi infeksi
5.Memonitor factor di 3.Pantau suhu dengan teliti 4.Untuk menimalkan terjadinya
lingkungan yang berhubungan 4.Anjurkan semua pengunjung atau staf penularan infeksi
dengan risiko infeksi rumah sakit untuk menggunakan tehnik 5.Untuk menimalisir infeksi yang
dipertahankan pada skala 2 mencuci tangan dengan baik dapat memicu terjadinya penularan
(jarang menunjukkan) 5.Gunakan tehnik aseptic yang cermat untuk 6.Untuk pencegahan tindak lanjut
ditingkatkan pada skala 4 semua prosedur invasive terjadinya infeksi
(jarang menunjukkan) 6.Evaluasi keadaan anak terhadap tempat- 7.Rongga mulut adalah medium
6.Melakukan imunisasi yang tempat muncul nya infeksi seperti tempat yang baik untuk pertumbuhan
direkomendasikan penusukan jarum,ulserasi mukosa, dan organisme
dipertahankan pada skala 2 masalah gigi 8.menambah energy untuk
(jarang menunjukkan) 7.Inspeksi membrane mukosa penyembuhan dan regenerasi seluler
ditingkatkan pada skala 4 mulut,bersihkan mulut dengan baik 9.untuk mendukung pertahanan
(sering menunjukkan) 8.Berikan periode istirahat tanpa gangguan alami tubuh
  9.Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia 10.diberikan sebagai profilaktik atau
10.Berikan antibiotic sesuai ketentuan mengobati infeksi khusus
   
 
No Diagnose Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
3 Kerusakan Setelah dilakukan asuhan keperawatan NIC LABEL : 1.Untuk dapat
integritas kulit selama 3x24 jam diharapkan tidak terjadi Manajemen terapi radiasi mempertahankan integritas
berhubungan kerusakan integritas kulit dengan kriteria 1.Monitor perubahan pada integritas kulit
dengan hasil : kulit dan lakukan pengobatan yang 2.Sebagai pertahanan tubuh
pemberian NOC LABEL : tepat terhadap infeksi
agens 1.Integritas kulit di pertahankan pada 2.Monitor indikasi timbulnya infeksi 3.untuk memantau kondisi
kometerapi,radi skala 2 (banyak terganggu) ditingkatkan pada membrane mukosa mulut pasien yang sangat rentang
oterapi, ke skala 4 (sedikit terganggu) 3.Monitor pasien mengenai adanya terhadap infeksi secara ketat
imobilitas 2.Suhu kulit dipertahankan pada skala anoreksia,mual,muntah,perubahan 4.agar klien dan keluarganya
2(banyak terganggu) ditingkatkan ke pada pengecapan,eshopagitis dan dapat mengetahu efek samping
skala 4 (sedikit terganggu) diare sesuai kabutuhan dari pemberian radioterapi dan
3.Perfusi jaringan dipertahankan pada 4.Ajarkan klien dan keluarga manfaat nya sesuai kebutuhan
skala 2 (banyak terganggu) di tingkatkan mengenai efek terapi terhadap 5.Untuk dapat memastikan
ke skala 4 (sedikit terganggu) fungsi sumsum tulang,sesuai dengan tanda-tanda infeks dan dapat
4.Lesi mukosa membrane dipertahankan kebutuhan menimalisir terjadi nya anemia
pada skala 2 (cukup berat) ditingkatkan 5.Monitor terhadap tanda dan gejala serta perdarahan
ke skala 4 (ringan) infeksi sistemik,anemia dan
5.Kanker kulit dipertahankan pada skala perdarahan
2 (cukup berat) ditingkatkan ke skala 4
(ringan)
No Diagnose Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
6.Penebalan kulit dipertahankan Manajemen kemoterapi - Untuk menghentikan atau
pada skala 2 ( cukup brat) 1.Monitor pemeriksaan dan skrining menghambat pertumbuhan sel
dipertahankan ke skala 4 (ringan) sebelum pemberian kemoterapi kanker dalam tubuh
7.Nekrosis dipertahankan pada 2.Monitor efek samping dan efek - Agar tidak semakin
skala 2 ( cukup berat) toksik dari pengobatan memperburuk keadaan nya dari
ditingkatkan ke skala 4 (ringan) 3.Lakukan pencegahan terjadinya efek pemberian kemoterapi
8.Turgor kulit dipertahankan pada neurotropenia dan perdarahan - Agar tidak terjadi infeksi
skala 2 (cukup terganggu) bakteri
dipertahankan ke skala 4 (sedikit Mempertahankan integritas kulit
terganggu) 1.Berikan perawatan kulit yang -Karena area ini cenderung
cermat mengalami ulserasi
2.Ubah posisi dengan sering -Untuk merangsang sirkulasi
3.Mandikan dengan air hangat dan dan mencegah tekanan pada
sabun ringan kulit
4.Kaji kulit yang kering terhadap -Mempertahankan kebersihan
efek samping terapi kanker tanpa mengiritasi kulit
-Efek kemerahan atau kulit
kering dan pruritus,ulserasi
dapat terjadi dalam area radiasi
pada beberapa agen kemoterapi
D. EVALUASI
EVALUASI
 Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
 Anak tidak menunjukkan tanda-tanda perdarahan
 Membrane mukosa tetap utuh,ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman
 Masukan nutrisi adekuat
 Anak beristirahat dengan tenang ,tidak melaporkan atau menunjukkan bukti-bukti ketidaknyamanan,tidak
mengeluhkan perasaan tidak nyam
 Kulit tetap bersih dan utuh
 Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur,keluarg menunjukkan pengetahuan
tentang penyakit anak dan tindakan nya,keluarga mengekspresikan perasaan serta kekwatiran nya dan
meluangkan waktu bersama anak
ANALISIS ARTIKEL

• Judul :ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. F DENGAN ACUTE MYELOID LEUKEMIA (AML)
• PENGKAJIAN
• PASIEN : pengkajian pada tanggal 20 Oktober 2016 / 15.00 WIB didapatkan Keluhan Utama adalah
Pucat, awalnya Anak mengalami pucat selama kurang lebih 7 hari dan Panasnya tinggi dan tidak mau
turun dengan obat penurun panas. Anak mulai sering kelelahan kalau beraktivitas sehingga malas
untuk melakukan aktivitas. Jika kelelahan, anak langsung pucat, tapi tidak pernah sampai pingsan. Anak
tidak pernah mengeluh sesak nafas. Anak juga tidak mengalami penurunan nafsu makan. Anak tidak ada
mengeluh nyeri perut. Setelah itu anak di bawah ke RSUD Kota malang untuk di periksa anak dirawat
selama 8 hari dan didapatkan Hb 1,60 uL/dl dan ditransfusi sebanyak 4 kantong karena datang dengan
keluhan pucat dan mudah lelah. Dokter mendiagnosis pasien menderita Bisitopenia + leukositosis suspek
leukemia anemia heart disease.
• SEBELUM MRS : Riwayat perkembangan klien juga normal tidak ada hambatan dan kelainan dan Saat
ini anak duduk di kelas 3 SD, anak mudah lelah bila beraktivitas. Anak termasuk siswa yang berprestasi di
sekolahnya, dan anak juga suka menggambar dan mewarnai.
• SAAT MRS : orang tua mengatakan”kelihatan pucatnya hanya pada wajah, kaki dan tangannya saja dan
adek ngak pernah mimisan atau berdarah”.
• Pemeriksaan fisik : pemeriksaan fisik dimulai dengan mengukur berat badan 20 kg, tinggi badan 121 cm
Lingkar Lengan Atas: 16 cm, TD 110/70 mmHg, nadi 98 X/menit, kualitas : kuat angkat,regular. Suhu:
36,5 °C, Respirasi 20 X/menit. Pasien menunjukan bahwa keadaan umum cukup, kesadaran
composmentis. Terlihat konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik dan di bagian sklera terdapat bintik merah
kecil. Pendengaran tidak terganggu tidak terdapat nyeri tekan. Mukosa bibir kering, tidak terdapat
gangguan pada leher. Pada pemeriksaan pernapasan tidak terdapat ronchi dan whezzing, bunyi napas
vesikuler, pergerakan dinding dada simetris. Pada ekstremitas akral hangat, perfusi jaringan baik, tidak
ada edem dan tidak ada parese di semua ekstremitas, anemis dan pucat.
•  
• Rencana keperawatan
• Pada tahap perencanaan ini dirumuskan rencana tindakan keperawatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah-masalah pasien. Tahap yang dilakukan dalam perencanaan yaitu: menyusun prioritas, membuat
tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan dan menentukan intervensi keperawatan.
• Tahap evaluasi
• Dari ketiga diagnosa yang didapatkan sesuai kondisi pasien ada diagnosa yang tidak bisa teratasi atau sulit
untuk diatasi yaitu diagnosa resiko infeksi dikarenakan keluarga masih belum percaya dan yakin atas
penyakit yang dialami oleh An F. dan An F baru didiagnosa < 1 bulan mengidap penyakit AML oleh
karena itu keluarga masih dalam fase denial atau fase penyangkalan dimana keluarga mengingkari
kenyataan bahwa An. F menderita AML.

Anda mungkin juga menyukai