Anda di halaman 1dari 9

TEKS ARTIKEL

IDOH ROUDOTUL JANAH, M.Pd.


A. PENGERTIAN ARTIKEL B. FUNGSI ARTIKEL

teks artikel befungsi memberikan


Teks yang mengupas  pendapat seorang
informasi kepada para pembaca
penulis terhadap suatu data, fakta, atau
agar mengetahui, memahami,
peristiwa  berdasarkan analisis subjekif
mengkritisi, dan menilai suatu
penulis. Biasanya artikel diterbitkan oleh
data, fakta, atau     kejadian yang
media cetak setiap hari, kecuali hari
ditulis berdasarkan pendapat
Minggu. Artikel ini tidak terlalu panjang,  
penulis
C. STRUKTUR ARTIKEL

1. Struktur Pendahuluan
teks artikel mempunyai struktur pendahuluan teks atau tesis (pernyataan umum), yakni berupa sorotan
peristiwa yang mengandung suatu persoalan  aktual. Berikut ini contoh bagian struktur pendahuluan:
 

Lantas bagaimana pengaruh kemampuan literasi baca-tulis terhadap masa depan bengsa? pada
abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan
baca-tulis yang berujung pada kemampuan memahami dan menuangkan informasi secara analitis,
kritis, dan reflektif. Tak dapat dipungkiri, kemampuan literasi baca-tulis berperanan penting dalam
memenangkan persaingan di dunia internasional.
 
2. Struktur Inti

Selain struktur  pendahuluan, teks artikel pun menpunyai struktur yang menjadi bagian inti dari teks
artikel itu sendiri. Struktur  inti artikel sering disebut juga bagian penyampaian opini-opini atau urutan
gagasan. Struktur ini berupa tanggapan-tanggapan penulis  berkenaan dengan peristiwa, kejadian, atau
persoalan aktual. Untuk lebih jelasnya, perhatikan petikan berikut ini.
Data di atas cukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih bangsa Indonesia
sedang giat mempersiapkan  generasi emas 2045, dihadapkan pada kenyataan bahwa
peserta         didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinya
rendah. Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata sekolah)
lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi ini akan berlangsung antara tahun 2012
hingga 2035. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 diketahui       bahwa jumlah
anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa.
Mereka inilah kader generasi emas 2045.  Pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9 tahun akan
berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45 - 54 tahun. Apabila potensi
tersebut tidak dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan genersi emasakan
menjadi generasi lemas.
3. Struktur Penutup
struktur penutup, teks artikel biasanya berupa kesimpulan, saran, atau rekomendasi yang
berupa pernyataan dalam menyelesaikan persoalan yang dikemukakan sebelumnya. Berikut ini
disajikan pengglan penutup sebuah teks artikel:

Marilah kita berupaya meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis peserta didik. Meskipun
di sana-sini tantangan selalu menghadang. Luangkanlah minimal 15 menit untuk memberi
kesempatan  kita dan peserta didik untuk membaca. Jadikanlah kegiatan ini menjadi lading
ibadah bagi kita  dalam menuntut ilmu. Filsuf Muslim, Imam Ghozali, pernah
berkata,”Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-
ulang ilmu  adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. Semoga dan semoga!
D. KAIDAH-KAIDAH KEBAHASAAN

 
            
a. Menggunakan kalimat-kalimat fakta
 
    1. Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata
sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua.
 
    2. Kondisi ini akan berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035.
 
   3. Berdasarkan data  Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 diketahui bahwa jumlah
anak  usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah
43,55 juta jiwa.
 
   4. Mereka inilah kader generasi emas 2045.  Pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9
tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45 - 54
tahun.
b. Menggunakan kalimat-kalimat opini
 
  1. Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan genersi emas akan
menjadi generasi lemas.
 
   2.  Alih-alih bangsa Indonesia sedang giat mempersiapkan  generasi emas 2045, dihadapkan   pada kenyataan
bahwa peserta didik yang digadang-gadangkansebagai bonus demografi kemampuan literasinya
rendah.
 
c. Adanya penggunaan kalimat retoris
 
    1. Mengapa kemampuan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan terutama di kalangan peserta didik?
 
     2. Seberapa pentingkah kemampun literasi baca-tulis  bagi peserta didik?  
 
     3. Pertanyaan lebih jauh, seberapa berpengaruhkah kemampuan literasi  baca-tulis  
 
         terhadap masa depan suatu bangsa?

d. Menggunakan istilah khas/kedaerahan


 
 1. Alih-alih bangsa Indonesia sedang giat mempersiapkan  generasi emas 2045,   dihadapkan pada kenyataan
bahwa peserta didik yangdigadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinya rendah.
 
  2.Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan genersi emas akan
menjadi generasi lemas.
e. Tidak menggunakan kata pengganti personal ( saya, kamu, Anda, dia dan lain-lain)
 
f. Banyak menggunakan kata-kata populer asing
 
 
    1. Pengujian ini dilakunkan  PIRLS (Progress in International Reading Literacy
 
        Study)    tahun 2011.
 
    2. Sementara itu, uji literasi membaca dalam PISA (Programme for International
 
        Student  Assessment) tahun 2009  menunjukkan peserta didik Indonesia berada
 
        pada  peringkat ke-57 dengan skor 396 dari skor rata-rata 493
 
    3. Reading award dan mengembangkan iklim literasi sekolah juga merupakan
 
       tindak lanjut  kegiatan 15 menit membaca.
 
   4. Belum lagi penggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik yang
  disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar  buku teks
pelajaran belum maksimal
g.  konjungsi yang  merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya
 
    yang  menjadi fokus ulasan.
 
   Setelah tantangan pada tahap pembiasaan, muncul pula tantangan pada kegiatan
 
       tahap pengembangan.
 
h. penggunaan konjungsi kausalitas, seperti sebab, karena, sebab, oleh sebab itu.
 
   1.Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan literasi baca-tulis
 
      di kalangan  peserta didik.
 
   2. Hal ini karena berkaitan dengan kultur lisan lebih dominan daripada baca-tulis 
 
      dalam  lingkungan peserta didik.
E. CONTOH ARTIKEL

Jangan Menyerah

Dalam sisi tertentu, hidup adalah sebuah arena bagi kita untuk "bertarung" agar dapat merebut
kebahagiaan dalam berbagai wujud. Ketika kita bisa menjadi pribadi yang tangguh dan tidak
mudah menyerah, maka kemenangan itu pasti akan menjadi milik kita.

Tidak ada sesuatu yang tidak membutuhkan perjuangan. Hidup sejatinya mengajarkan manusia
untuk bisa menjadi pribadi yang tangguh, karena ketangguhan yang kita miliki akan membuka
kesempatan kita untuk dapat meraih sesuatu yang bernilai.

Tidak ada yang instan dalam hidup. Segala sesuatu yang ingin kita dapat harus kita perjuangkan
terlebih dahulu. Kita tidak akan mendapatkan apapun tanpa disertai perjuangan yang berarti.
Ketika kita terjatuh, maka kita harus bangun dan kembali melangkah serta terus melangkah.

Sebagai manusia, kita tidak selalu bisa memiliki apa yang ingin kita miliki. Namun, kita pasti
akan mendapatkan yang lebih baik jika kita mau melakukan yang terbaik. Melakukan yang
terbaik bukan diluar kapasitas kita, tapi melakukan yang terbaik sesuai dengan kapasitas kita.
Terus berjuang, maka segalanya pasti akan menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai