Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SAKIT PADA PASIEN ANAK “H”

DENGAN GANGGUAN DEMAM THYPOID


TANGGAL 07-09 DESEMBER 2020

NAMA : AGUSTIYANI
NIM: 218002
KELAS : AKPER 3.A
TINJAUAN MEDIS

PENGERTIAN :
Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terjadi
dalam saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih daei 7
hari, gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa
gangguan kesadaran. (Brush,2013)
ETIOLOGI

Etiologi typus abdominalis adalah salmonella typi, salmonella


paratiphy A, salmonella paratiphy B, salmonella C. (Arif Manjoester,
2003). Menurut Rempengan (1999), penyakit ini disebabkan oleh
infeksi kuman samonella thyposa/Eberthella Thyposa yang
merupakan kuman negatif mortil dan tidak menghasilkan spora.
Salmonella Thyposa mempunyai 3 macam antigen yaitu:
a. Antigen O : Ohne Hauch, Somatik antigen (tidak menyebar)
b. Antigen H : Hauch (menyebar), terdapat pada flogella dan bersifat
termorabil
c. Antigen V : merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan
melindungi O antigen terhadap fagositosi
PATOFISIOLOGI MANEFESTASI KLINIS
Bakteri Salmonella Thyposa masuk Menurut Arif Mansjoer (2003) Masa inkubasi
ke tubuh manusia melalui mulut rata-rata 2 minggu gejala timbul atau
dengan makanan dan minuman yang berangsur-angsur penderita cepat lelah,
malaise, anoreksia, sakit kepala, rasa tidak
tercemar sebagian kuman dimusnakan
enak di perut dan nyeri seluruh badan.
oleh asam lambung sebagian lagi
Demam berangsur-angsur naik selama
masuk usus halus dan mencapai
minggu pertama pada sore dan malam hari
jaringan limfoidplaque peyer di ileum
(bersifat febris remitot). Kemudian turun
terminalis yang mengalami hipertrofi. secara lisis, demam ini tidak hilang dengan
Ditempat ini komplikasi perdarahan pemberian antipirentik,tidak ada menggigil
dan perforasi intestial dapat terjadi. dan tidak berkeringat kadang disertai
Demam pada thypoid disebabkan epitaksis, gangguan gastrointestinal,bibir
karena salmonella thyposa dan kering dan pecah-pecah, lidah kotor,
endotoksinnya merangsang sintesis berselaput putih dan pinggirannya
dan pelepasan zat pirogen oleh hiperemisis,perut agak kembung dan
leukosit pada jaringan yang meradang. mungkin nyeri tekan,limpa membesar lunak
(Juwon0,2006) dan nyeri pada peranakan. Pada permulaan
penyakit umumnya terjdi diare.
PENATALAKSANAAN MEDIS

Prinsip penatalaksanaan demam thypoid masih mengikuti trilogi


penatalaksanaan yang meluputi istirahat dan perawatan diet
dan terapi penunjang (baik simptomik maupun suportif).
a. Istirahat dan perawatan
b. Diet dan terapi penunjang
1) Memberikan diet bebas yang rendah serat pada penderita
tanpa gejala meteorismus
2)Cairan yang adekuat untuk mencegah dehidrasi akibat
muntah dan diare.
3)Primperan diberikan untuk mengurangi gejala mual
dengan dosisi 3 x 5 ml setiap sebelum makan.
c. Pemberian Antimikroba
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Widal Tes meliputi
a. Pengambilan Darah
b. Salmonella Slide Test (Cara Slide)
PENYIMPANGAN KDM
PENGKAJIAN
Pengkajian KEPERAWATAN
keperawatan
Kaji gejala dan tanda meningkatnya suhu tubuh,
terutama pada malam hari, nyeri kepala, tidak ada nafsu
makan ,epistaksis, perununan kesadaran
a. Data biografi: nama,alamat,status,perkawinan,tgl
MRS, diagnosa medis,catat kedatangan,keluarga yang
dapat dihubung
b. Riwayat Kesehatan Sekarang: mengapa pasien masuk
rumah sakit dan apa keluhan utama pasien ,
sehingga dapat ditegakkan prioritas masalah
keperawatan yang dapat muncul.
c. Riwayat kesehatan dahulu: apakah sudah pernah
sakit dan dirawat dengan penyakit yang sama
d. Riawayat psikososial: perasaan yang dirasakan klien
(cemas/sedih)
e. Riwayat Kesehatan Keluarga: aapakah ada keluarga
paisen yang sakit seperti pasien
f. Pola fungsi Kesehatan:
1) Pola Nutrisi dan metabolisme
2) Pola istirahat dan tidur
g. Pemeriksaan Fisik
3) Kesadaran dan kedaan umum pasien
4)Tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik
keperawatan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Hipertermia
2. Nyeri akut
3. Defisit Nutrisi
4. Gangguan pola tidur
5. Ansietas
FORMAT PENGKAJIAN KEPETRAWATAN ANAK

1. Biodata
A. Identitas Klien
1). Nama Panggilan: Anak H
2). Tempat tanggal lahir: Makassar 10 Mei 2012
3). Jenis kelamin: Laki-laki
4). Agama: Islam
5). Pendidikan: SD
6). Alamat: Makassar
7). Tanggal Masuk: 07 desember 2020 jam: 13.00
8). Tanggal Pengkajian: 07 desember 2020
9). Diagnosa Medik: Demam Thypoid
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a. Nama: Tn. A
b. Usia: 30
c. Pendidikan:S1
d. Pekerjaan/sumber penghasilan:PNS
e. Agama:Islam
f. Alamat:Makassar
2. Ibu
a. Nama: NY. U
b. Usia: 25
c. Pendidikan: D3
d. Pekerjaan/sumber penghasilan: RS
e. Agama:Islam
f. Alamat:Makassar
C. Identitas Saudara Kandung
Nama Usia Hubungan Status
Kesehatan
Ank H 8 tahun Anak Sakit thypoid
Anak A 4 tahun Anak Sehat
II. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama: Ibu Klien mengatakan anaknya demam tinggi dengan
Suhu 38 C
Riwayat Keluhan Utama: Ibu klien mengatakan anaknya demam tinggi, dengan
suhu 38 C sejak 3 hari yang lalu, dan pasien juga merasa nyeri di bagian otot
ototnya dengan skala 4 faktor yang memperberat saat pasien bangun di
tempat tidur faktor memperingan saat beristirahat nyeri yang dirasakan hilang
timbul kurang lebih 5 menit sehingga pasien kurang tidur, dan menghabiskan
porsi makannya hanya ½ porsi, dan ibu paisen merasa cemas dengan keadaan
anaknya dan tampak ada sariawan di sekitar lidah.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Implementasi merupakan inisiatif dan rencana tindakan untuk tujuan yang


spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun setelah
rencana tindakan disusun dan ditunjukan pada nursing orders untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.

Perencanaa evaluasi memuat kriteria keberhasilan intervensi. Metode penulisan


evaluasi keperawatan dalam progresisnotes/ catatan perkembangan pasien dapat
dilakukan dengan pendekatan SOAP
w
PENGKAJIAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 05 November 2020


Ruangan Rawat : R. gelatik
Tanggal Dirawat : 26 Okt 2020
Nomor Register : 0300657
Diagnosa Medis : Skizofrenia
1. IDENTITAS KLIEN 2. ALASAN MASUK
Nama : Tn. B (Ps)
Umur : 35 tahun Saat dirumah klien menendang-nendang pintu
Status Perkawinan : menikah rumah hingga rusak dan sering berteriak-teriak
Agama : Islam setiap ada oarang yang lewat didepannya bahkan
Suku Bangsa : Indonesia. memukul sehingga pasien harus dipasung oleh
Pendidikan : Tamat SMU oarang tuanya.
Alamat : Makassar Saat ini pasien pasien hanya diam, tidak mau
Sumber Informasi : Pasien, Keluarga RM berkominikasi dengan orang lain, katika ditanya
pasien hanya diam dan berpindah tempat
 
Masalah keperawatan : Isolai sosial
 
3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
( ) Ya ( v ) Tidak Kapan dan berapakali : -

b. Pengobatan sebelumnya. ( ) Berhasil ( )


Kurang Berhasil

Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


Aniaya Fisik ( ) ( ) (√ ) ( 20thn ) ( ) ( )
Aniaya Seksual( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Penolakan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Kekerasan dalam keluarga ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Tindakan kriminal ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Pasien ketika dilakukan wawancara/pengkajian hanya diam,
pandangannya kosong
 
Masalah Keperawatan : Isolasi soial
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
pasien merasa kehilangan dan tidak terimah ketika
ditinggal suaminya menikah lagi
 
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital : TD : 120/80 mmHg N : 88
x/menit
S : 36 P : 20 x/menit
Ukur: TB : 165 BB : 53
Keluhan fisik : ( ) Ya ( √ )
Tidak
Konsep diri Gambaran diri :
1. Gambaran diri : Pasien hanya diam ketika ditanya
2. Identitas : Pasien adalah anak kedua laki-laki dari 4 bersaudara,
tamatan SMP dan bekerja sebagai petani
3. Peran : pasien hanya diam
4. Ideal diri : Pasien sesekali mengatakan ingin cepat sembuh dan
bisa berkumpul lagi bersama anak-anaknya
5. Harga diri : Pasien hanya diam
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

Hubungan Sosial
1. Peran yang berarti: klien hanya diam
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Pasien koperatif
mengikuti kegiatan TAK
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Karena merasa
malu dan tidak pandai memulai pembicaraan
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
STATUS MENTAL
Penampilan
( √ ) Tidak rapi ( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Penampilan pasien tidak rapi, rambut lurus mandi 1 kali sehari namun tidak
ganti baju karena pasien tidak ada pakaian
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( √ ) Inkoheren
(v ) Apatis ( v ) Lambat ( v ) Membisu
(v ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Pembicaraan pasien lambat,apatis,membisu dan tidak mampu memulai
pembicaraan
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
Aktivitas Motorik
( v ) Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Jelaskan : Pasien tidak mau mengikuti kegiatan yang ada di RS dan lebih senang
menyediri di tempat tidurnya
Masalah erawatan : Isolasi sosial
Afek
( ) Datar ( v) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan : Pasien tidak peduli dengan linhkunag sekitarnya
Masalah Keperawatan : HDR
Interaksi selama wawancara
( ) Bermusuhan ( v ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung
( v ) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga
Jelaskan : Interaksi selama wawancara pasien kontak mayanya kurang dan
tidak koperatif
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

Tingkat Kesadaran
( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
Disorientasi :
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan : Tidak ada masalah

Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini ( )
Konfabulasi
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan daya
ingat karena pasien masih mampu menceritakan
kegiatan dan pengalaman yang dialami sebelum
masuk RSJ
Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) Mudah beralih ( ) Tidak
mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Tingkat konsentrasi baik masih dapat
berhitung dan menjawab perhitungan sederhana yang
ditanyakan
Kemampuan Penilaian
( √ ) Gangguan ringan
( ) Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien tidak mampu memilih antara dua pilihan
Masalah keperawatan : HDR
• KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

– Makan
• ( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
•  
– BAB/BAK
• ( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
•  
– Mandi
• ( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
•  
– Berpakaian/berhias
• ( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
• Klien tidak mengalami gangguan tidur
– Penggunaan obat
• ( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
•  
– Pemeliharaan kesehatan Ya Tidak
• Perawatan lanjutan ( ) ( √ )
• Sistem pendukung ( ) ( √ )
MEKANISME KOPING

• Adaftif Maladaftif
• ( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum Alkohol
• ( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat / berlebih
• ( ) Teknik relaksasi ( ) Bekerja berlebihan
• ( ) Aktivitas konstruktif (v)Menghindar
• ( ) Olahraga ( ) Mencederai diri
• ( ) Lainnya ………………………. ( ) Lainnya ……………….
• Jelaskan: Pasien mengatakan saat ada masalah pasien selalu
menghindar dan kadang berbicara kepada orang lain.
• Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
• MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
 
• ( √ ) Masalah dengan dukungan sekelompok, spesifis
• _____Pasien mengatakan saat ini tidak ada yang peduli dengan
kesembuhannya.
• ( √ ) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
• _____Pasien mengatakan mengalami masalah dengan lingkungan
karena merasa malu tidak bisa mempertahankan rumah tangganya.
• ( √ ) Masalah ekonomi spesifik
• _____Pasien mengatakan ragu apakah masih mampu menghidupi
anaknya
• Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah (HDR)
ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :
_______Skizofrenia Paranoid
Terapi medik :
_______ CPZ 2 x 1 Tablet
Tryhexiphenidil 3 x 1 tablet
ANALISA DATA

DATA FOKUS :
1. Tampak kontak mata kurang
2. Pasien tampak diam
3. Pasen tidak ingin berinteraksi dengan orang lain
4. Pasien pandangan pasien kosong
5. Pasien tidak mau mengikuti kegiatan yang ada di Rs dan lebih senang menyendiri di
tempat tidurnya
MASALAH KEPERAWATAN :
Isolasi sosial

DATA FOKUS :
6. Pasien tampak marah
7. Pasien tampak gelisah
8. Pasien tampak kesal
9. Pasien tampak ingin memukul seseorang jika ada seseorang lewat di depannya
Masalah Kepetawatan:
Perilaku Kekerasan
ANALISA DATA

1. Raut wajah pasien tampak tumpul


(hanya bereaksi bila da stimulus
yang kuat)
2. Proses pikiran pasien tampak
kehilangan
Masalah Keperawatan: HDR
POHON MASALAH

Resiko perubahan presepsi sensorik: Halusinasi ( EFEK)

Isolasi Sosial: Menarik Diri ( CORE PRABLEM)

Ganguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah ( PENYEBAB )

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. RESIKO PERUBAHAN SENSORI PERSEPSi:


HALUSINASI
2. ISOLASI SOSOAL
3. Harga Diri Rendah
STRATEGI PERENCANAAN

Dx. Keperawatan :
1. PERILAKU KEKERASAN (PK)
TUJUAN :
Selah dilakukan Implementasi diharapkan klien mampu:
• Pasien dapat membina hubungan saling percaya
• Pasien dapat menyebutkan penyebab isolasi soasial
• Pasien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain
INTERVENSI :
SP I

• Identifikasi penyebab isolasi sosial : siapa yang serumah, siapa yang dekat yang tidak
dekat, dan apa sebabnya
• Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
• Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
• Latih cara berkenalan dengan pasien danperawat atau tamu
• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan bercakap-cakap
DX. KEPERAWATAN
2. Isolasi Sosial
TUJUAN :
Setelah dilakukan implementasi diharapkan klien mampu:
• Pasien dapat mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain dan memiliki
keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
INTERVENSI :
SP II
• Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa oarang). Beri pujian
• Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat
dan tamu, berbicara saat melakukan kegiatan
DX. KEPERAWATAN
3. ISOLASI SOSIAL
TUJUAN
Setelah dilakukan implementasi diharpakan klien mampu
• Pasien mampu berkenalan dengan dua orang atau lebih
INTERVENSI
SP III
• Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (beberapa orang) dan bicara saat melakukan
dua kegiatan harian. Beri pujian
• Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan baru)
• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang, berbicara saat
melakukan 4 kegiatan harian
DX. KEPERAWATAN
4. Isolasi Sosial
TUJUAN:
Setelah dilakukan implementasi pasien mampu
• Berkenalan dengan dua orang atau Lebih
INTERVENSI :
• Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan
empat kegiatan harian.beri pujian
• Latih cara bicara sosial : meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan >5
orang, orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan harian
dan sosialisasi
TERIMA KASIH
SALAM SEHAT JIWA 

Anda mungkin juga menyukai