Kromatografi Fluida Super Kritis

Supercritical Fluid
Chromatography (SFC)

• Kromatografi fluida super kritis

KFS merupakan paduan teknik kromatografi gas dan teknik
kromatografi cair yang dikembangkan akhir-akhir ini.

Fasa gerak pada KFS adalah fluida superkritik

yang dapat diperoleh jika suatu cairan dinaikan suhu dan tekanannya
sampai dua-duanya melampaui harga kritiknya.

Dibawah kondisi seperti itu sifat-sifat fluida, termasuk kerapatan,

viskositas, dan koefisien difusi solute berada ditingkatan menengah
diantara fasa gas dan cairan serta berubah – ubah terhadap tekanan.
Fluida Super kritis

• Suhu super kritis

Untuk setiap zat ada suhu dimana zat tidak bisa ada dalam
wujud cair, tidak peduli seberapa tinggi tekanan dinaikkan

• Tekanan super kritis

Untuk setiap zat ada tekanan dimana zat tidak bisa ada dalam
wujud gas, tidak peduli seberapa tinggi suhu dinaikkan
 Cairan Superkritis
Di atas suhu kritis Tidak ada transisi fase
terlepas dari tekanan yang diberikan

Cairan superkritis memiliki sifat fisik dan termal

antara cairan dan gas murni

Difusivitas terhadap cairan jauh lebih tinggi

Mudah menembus padatan berpori dan

berserat

Viskositas rendah
Perbandingan SFC
• Digunakan untuk senyawa
Kepolaran tinggi
Bobot molekul besar
Terlalu labil secara termal untuk GC

• Senyawa yang tidak terdeteksi menggunakan

detektor HPLC
 Property Gas (STP) SFC Liquid
Density (g/cm3) (0,6 – 2 ) x 10-3 0,2 – 0,5 0,6 - 2
Diffusion coefficient (cm2/s) (1 – 4 ) x 10-1 10-3 - 10-4 (0,2 – 2 ) x 10-5

Viscosity (G cm-2s-1) (1 – 4 ) x 10-4 (1-3) x 10-4 (0,2 – 3 ) x 10-2

• Dalam SFC fase gerak awalnya dipompa sebagai cairan dan
dibawa ke daerah superkritis dengan memanaskannya di atas
suhu superkritis sebelum memasuki kolom analitik.
• Melewati katup injeksi di mana sampel dimasukkan ke dalam
aliran superkritis dan kemudian ke kolom analitik
• Komponen dibagi menjadi pita pita berdasarkan interaksi antara
analit dengan fase diam pada kolom. Pita ini kemudian
diidentifikasi secara kualitatif dan kuantitatif oleh detektor
• Fluida superkritis dipertahankan saat melewati kolom dan masuk
ke detektor oleh pembatas tekanan yang ditempatkan setelah
detektor atau di ujung kolom.
• Pembatas adalah komponen vital karena menjaga fase gerak
superkritis sepanjang pemisahan dan harus dipanaskan untuk
mencegah penyumbatan
• Bagian dari teori pemisahan dalam SFC didasarkan pada
densitas cairan superkritis yang sesuai dengan daya solvasi.

• Ketika tekanan dalam sistem meningkat, densitas fluida

superkritis meningkat dan seiring dengan itu daya solvasinya
meningkat.

• Oleh karena itu, ketika densitas fase gerak fluida superkritis

meningkat, komponen yang tertahan dalam kolom dapat
terelusi.

• Ini sama halnya metode gradien pada HPLC dan tmeperatur

program pada GC
Instrumentasi SFC

1. Fase gerak 5. Kolom

2. Pompa 6. Detektor
3. Sistem Injeksi 7. Kromatogram (Display)
4. Oven
Fase Gerak
Fase Gerak
• Ada beberapa fluida yang dapat digunakan sebagai fase gerak pada
SFC
Paling banyak digunakan adalah CO2

• Kekurangan dari CO2 adalah ketidakmampuan mengelusi komponen

yang sangat polar atau ion

• Hal ini dapat ditanggulangi dengan menambahkan modifier fluida

(alkohol, eter siklik, asetonitril dan kloroform)

• Penambahan modifier fluida meningkatkan kemampuan untuk

melarutkan analit dan kadang meningkatkan selektifitas pemisahan
Fase Gerak
• CO2 : Tc rendah, toksisitas rendah, tidak mudah
terbakar
• N2O :Tingkat non-formalitas yang tinggi,
memungkinkan kepadatan cairan yang tinggi ketika
dikompresi
• Isopropyl/dietil eter: pemisahan polinuklear
aromatik dan polimer
• N-Pentana : memisahkan oligomer
• Flourocarbon: Tc rendah, selektif untuk beberapa
zat tertentu
Fase Diam
Sama seperti untuk GC dan LC, dengan beberapa modifikasi
 Silika / Alumina
Berguna untuk senyawa non polar, menyebabkan adsorpsi irreversibel
dari beberapa zat terlarut polar

 Octyl, octadecyl, cyanoalkyl, aminoalkyl, diolakyl

untuk packing material yang kurang adsortif, dibutuhkan modifier
organik untuk mengelusi analit

 Banyak digunakan senyawa S polar

Polysiloxane, Si—O
Polymethylsiloxane, meningkatkan efisiensi pemisahan pada analit polar
Cyanopropyl polysiloxane, berguna untuk senyawa mengandung -COOH
POMPA
• Secara umum, jenis pompa bertekanan tinggi yang
digunakan dalam SFC ditentukan oleh jenis kolom

• Untuk kolom kemas, pompa bolak-balik umumnya

digunakan, Pompa reciprocating memungkinkan
pencampuran fase gerak atau pengenalan cairan
pengubah lebih mudah

• Untuk kolom kapiler, pompa syringe paling sering

digunakan . Pompa jarum suntik memberikan tekanan
yang konsisten untuk fase gerak yang rapi
Detektor
• Sama seperti yang digunakan pada GC dan LC
• SFC kompatibel dengan detektor HPLC dan GC
Sebagai hasil detektor optik, detektor flame, dan
detektor spektroskopi dapat digunakan.
• Namun, komposisi fase gerak, jenis kolom, dan
laju aliran harus diperhitungkan ketika detektor
dapat digunakan.
• Perlu diperhatikan agar komponen detektor
mampu menahan tekanan tinggi SFC
Oven
• Diperlukan oven kolom thermostate untuk
kontrol suhu yang tepat dari fase gerak.
• Oven konvensional pada GC LC umumnya
digunakan
Keuntungan SFC
• Pemisahan yang cepat tanpa menggunakan pelarut organik
( koefisien difusi fluida super kritis lebih tinggi 10x
dibandingkan cairan)
• Menggunakan teknologi ramah lingkungan
• Penurunan resistensi transfer massa pada kolom (resolusi
tinggi)
• Dibandingkan dengan GC, SFC dapat memberikan resolusi
yang tinggi pada temperatur lebih rendah, Ini memungkinkan
analisis cepat untuk campuran termolabil
• Resolusi tinggi pada suhu lebih rendah
• Viskositas rendah
Kelemahan SFC
• SFC adalah teknologi kromatografi terkini yang
membutuhkan pengembangan di beberapa
bidang :
Pengembangan metode
Pengembangan hardware
Desain pompa
Metode injeksi
• Teknologi yang mahal
• Membutuhkan waktu yang lama untuk cleaning
Aplikasi

• Industri primer untuk memisahkan senyawa chiral

• Bahan bakar fosil dan hidrokarbon
• Agrichemical (pestisida, pupuk)
• Farmasi
• Polimer
• Bahan peledak
• Lemak
• Karohidrat
• Industri kimia
• Pangan dan flavor
• Produk alam
• Enantiomer