arisanty
Pendahuluan
■ Suppositoria adalah sediaan padat dalam
berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan
melalui rektal, vagina atau uretra.
■ Umumnya meleleh, melunak atau melarut
pada suhu tubuh.
■ Suppositoria dapat bertindak sebagai
pelindung jaringan setempat, sebagai
pembawa zat terapetik yang bersifat local
atau sistematik.
Bobot, bentuk & ukuran
⮚ Bobot suppositoria kalau tidak dinyatakan lain
adalah 3 g untuk orang dewasa dan 2 g untuk
anak.
⮚ Bentuk dan ukurannya harus sedemikian rupa
sehingga dapat dengan mudah dimasukkan ke
dalam lubang atau celah yang diinginkan tanpa
meninggalkan kejanggalan begitu masuk, harus
dapat bertahan untuk suatu waktu tertentu
⮚ Keuntungan bentuk torpedo adalah bila bagian
yang besar masuk melalui otot penutup dubur,
maka suppositoria akan tertarik masuk dengan
sendiri.
Penyimpanan
■ Suppositoria supaya disimpan dalam
wadah tertutup baik dan di tempat yang
sejuk
■ Penyimpanan suppositoria dalam wadah
tertutup baik dan di tempat yang sejuk
pada suhu 5-15 °C agar suppositoria tidak
menjadi lembek dan tidak bisa digunakan.
VASKULARISASI DI REKTUM
■ Suppositoria rektal
■ Suppositoria vaginal
■ Suppositoria uretra
■ Suppositoria hidung/telinga
Suppositoria rektal
■ suppositoria rektal untuk dewasa berbentuk
berbentuk lonjong pada satu atau kedua ujungnya,
biasanya berbobot lebih kurang 2 g
■ Suppositoria untuk rektum umumnya dimasukkan
dengan jari tangan, panjangnya ± 32 mm (1,5 inchi),
dan berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam.
■ Bentuk suppositoria rektum antara lain bentuk
peluru,torpedo atau jari-jari kecil, tergantung
kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang
digunakan.
■ Beratnya menurut USP sebesar 2 g untuk yang
menggunakan basis oleum cacao
Suppositoria vaginal
■ Suppositoria Suspensi
■ Suppositoria Larutan
■ Suppositoria Emulsi
Suppositoria Suspensi
■ Bentuk ini memiliki kelarutan bahan obat yang
rendah di dalam basis sehingga bahan obat berada
dalam bentuk tersuspensi (suspensi beku).
■ Untuk menghindari hal itu dapat dilakukan hal-hal
seperti berikut :
– Pengadukan yang intensif, agar distribusi obat tersebar
secara merata di seluruh masa suppositoria sehingga
memiliki ketepatan dosis yang tinggi.
– Mempertahankan viskositas bahan obat setinggi mungkin
dengan cara menuang masa suppositoria pada suhu
tertentu, sedikit lebih tinggi daripada suhu titik bekunya.
– Masa harus cepat membeku di dalam cetakan agar tidak
terjadi proses sedimentasi, yaitu distribusi bahan obat
tidak meratadan akan terakumulasi di ujung suppositoria.
Suppositoria Larutan
■ Suppositoria larutan akan terbentuk jika bahan
obat benar-benar larut dalam basis.
■ Kelarutan bahan obat di dalam suppositoria
adalah kecil, pada saat melebur kelarutan bahan
obat akan meningkat dan pada saat basis
suppositoria membeku sejumlah senyawa akan
kembali menghablur.
■ Resorpsi bahan obat suppositoria larutan lebih
rendah daripada suppositoria suspensi.
Suppositoria Emulsi
■ Basis suppositoria lipofil mempunyai kemampuan untuk
mengikat sejumlah kecil cairan tanpa penambahan
emulgator.
■ Namun kebanyakan basis yang digunakan saat ini
mengandung tambahan emulgator, maka pada saat
meracik cairan (misalnya ekstrak sari tumbuhan dalam
bentuk cair pada suppositoria wasir) akan terbentuk
emulsi sejati (emulsi beku).
■ Basis pengemulsi mempunyai berbagai keuntungan
dalam teknologi pembuatan dan biofarmasi.
■ Sedangkan kerugiannya adalah pengerasan akibat
penguapan airnya, mudah mengering, mudah tercemari
mikroba, mempengaruhi stabilitas bahan obat dan masa
lemak, serta dapat mengurangi resorpsi bahan obat
Tujuan Penggunaan suppositoria :
1. Untuk tujuan lokal seperti pada pengobatan
wasir atau hemoroid dan penyakit infeksi
lainnya. Suppositoria untuk tujuan sistemik
karena dapat diserap oleh membran mukosa
dalam rektum.
2. Untuk memperoleh kerja awal yang lebih
cepat
3. Untuk menghindari perusakan obat oleh
enzim di dalam saluran gastrointestinal dan
perubahan obat secara biokimia di dalam
hati
Keuntungan penggunaan
suppositoria
1. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim
pencernaan
3. Obat dapat masuk langsung saluran darah dan ber
akibat obat dapat memberi efek lebih cepat
daripada penggunaan obat per oral
4. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak
sadar
5. Bentuknya seperti terpedo menguntungkan karena
suppositoria akan tertarik masuk dengan
sendirinya bila bagian yang besar masuk melalui
otot penutup dubur
Kerugian penggunaan suppositoria